Surat Untuk Calon Suamiku

source : http://www.facebook.com/notes/eka-fitriyah/surat-cinta-sang-calon-istri/497828888113

(Bagus niiiiihhhh artikelnya, buat calon istri jadilah istri yg seperti dalam artikel ini semaksimal mungkin, buat calon suami carilah calon istri yg seperti dalam artikel ini, biar ga jadi ‘SuSIs’ (Suami Sieun Istri) hehe…Monggo dibaca)

 

Karya : Ukhti D

 

tentang-pernikahan.com –

Assalamu’alaikum WR WB

Calon suamiku yg kukasihi, tiada pernah aku bermimpi engkau akan menyatakan niatmu untuk menikahi tahun depan, saat itu hatiku tiba-tiba gelisah, aku panik bercampur bahagia rasanya aku tak sabar menunggu saat-saat yang paling bersejarah dalam hidupku itu, begitu bahagianya hatiku, ingin aku berbagi rasa dengan para sahabatku, lalu dengan bangganya aku menceritakan tentang dirimu yang sangat mencintai Allah kepada sahabat-sahabatku, alangkah terkejutnya aku mendengar perkataan mereka tentang dirimu, beberapa sahabat wanitaku bertanya padaku, apa loe serius mau nikah sama cowo yg sok alim?… loe tau kan cowo yg sok alim itu pasti ngekang istrinya gak boleh keluar rumah, gak boleh kerja, malahan ada yg suruh istrinya pake cadar, ih gw seh ogah!!!?, dan salah satu sahabat lelakiku mengatakan, serius loe mau nikah secepet itu, loe kan belum pernah liat orangnnya, mending PACARAN dulu 2 ato 3 thn buat saling kenal, kalo gw seh sebagai seorang modern, realistis dan open minded gak mau nikah cepet-cepet, dan nantinya gw bakal kasih kebebasan buat istri gw, kan wanita berhak bebas juga?? kata-kata itu bagai petir menyambar hatiku, aku tak menyangka sahabat-sahabat yg selama ini sangat dekat denganku ternyata menganut faham kebebasan dan faham modernisasi sesaat niatku untuk menikahimu karena mencari Ridha Allah pun menghilang.

 

syukurlah aku tersadar dan kupanjatkan doa dengan sungguh-sungguh kepada sang Illahi agar Ia memberikan Petunjuk-Nya kepadaku Subhanallah niatku yg telah memudar kembali jernih sejernih air zam-zam, tiada ada kebimbangan dan keragu-raguan dalam hatiku. Kini jika kelak aku menjadi istrimu dapat kuyakinkan padamu bahwa:

 

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpasung jika kelak engkau memerintahkanku untuk berhenti bekerja aku merasa bahwaperintahmu itu adalah karena engkau terlalu mencintaiku, sehingga engkau sama sekali tidak rela melihatku bekerja keras demi mencari kekayaan dunia

 

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terpenggal jika kelak engkau memaksaku menutup auratku atau bahkan memaksaku mengenakan cadar sekalipun aku merasa bahwa paksaanmu itu adalah karena engkau begitu mencemburuiku, sehingga engkau tidak akan pernah ikhlas jika lelaki lain memandangi tubuhku dengan tatapan nafsu

 

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terbelenggu jika kelak engkau tidak memperbolehkanku mempekerjakan pembantu dalam rumah tangga kita, aku merasa laranganmu itu adalah karena engkau sangat menyayangiku, sehingga engkau tidak ingin aku menyesal dikemudian hari karena aku tidak bisa melihat anak-anak kita tumbuh dalam asuhanku

 

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terhalang jika kelak engkau melarangku untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu, aku merasa aturanmu itu adalah karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkanku, sehingga engkau akan merasa gelisah jika aku tidak berada dirumah

 

Aku tiada akan pernah merasa kebebasanku terinjak-injak jika kelak engkau membatasi pergaulanku, aku merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau terlalu mengasihiku, sehingga engkau tidak ingin melihatku terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan mengantarku memasuki pintu neraka

 

Yaa, aku akan sangat berterima kasih jika kelak engkau membatasi kebebasanku bukan karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan tanggung jawab yang telah Allah berikan kepadamu sebagai seorang suami

 

Aku heran dengan para istri yg menyerukan kebebasan, sungguh sangat bodoh jika seorang istri merasa bahagia saat sang suami membebaskan cara berpakaian istrinya, tahukah sang istri bahwa perlakuannya itu pertanda sang suami tidak memiliki rasa cemburu kepadanya sekalipun banyak mata lelaki buaya yg menikmati kemolekan tubuh istrinya. Dan aku heran dengan para suami yg memperbolehkan istrinya untuk keluar rumah dengan bebas, lalu saat sang suami pulang kerja didapatinya rumah berantakan dan tidak ada makan malam untuknya karena sang istri terlalu sibuk bekerja atau bergosip dengan tetangganya.

 

Duhai calon suamiku, saat aku telah menjadi istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbingku, agar aku tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh dengan tipu daya.

 

Namun saat melihat kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang saling menyakiti baik fisik maupun mental. Aku tak bermaksud untuk meragukanmu wahai calon suamiku, aku yakin suami yg bertakwa kepada Allah pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik. Tapi sebelum aku memasuki kehidupan baru denganmu, izinkanlah aku mengajukan beberapa pormohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hatiku sebagai seorang wanita dan seorang istri.

 

Duhai calon suamiku, aku bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak bantulah aku dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan semua urusan rumah tangga hanya padaku tanpa mau memperdulikan dan mengerti keletihanku.

 

Duhai calon suamiku, aku bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelah janganlah engkau mencumbuiku dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah aku dengan lembut dan penuh kasih sayang.

 

Duhai calon suamiku, aku bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah padaku, sayangilah aku, dan hormatilah aku layaknya ratu dalam hatimu.

 

Duhai calon suamiku, sungguh yang kuharapkan hanyalah kebahagiannya dalam rumah tangga kita, yang kuinginkan adalah ridha dari dirimu, yang kudambakan hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawaku ke surga dunia dan akhirat. Untuk itu ajaklah aku untuk menyelami kehidupan yang paling berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu, oh sungguh bahagianya aku jika memiliki suami yang akan mengajariku dengan cinta dan membimbingku dengan kasih, Subhanallah..

 

Duhai calon suamiku, sebelumnya aku ingin berterima kasih padamu karena kelak engkaulah yang akan membawaku memasuki surga yang tiada akan pernah terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntunku mencapai Ridha Illahi, engkaulah yang akan menjagaku dalam mengarungi lautan hidup, engkaulah yang akan menjadi sandaran saat ragaku letih dan bersedih, engkaulah yang akan membantuku untuk menjadi seorang ibu yang paling berbahagia, engkaulah yang akan menemaniku disaat usiaku telah senja, dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk aku mencurahkan seluruh perasaan hatiku. Sungguh aku akan menjadi istri yg paling berbahagia jika memiliki suami yg menyayangi dan mencintaiku karena Allah dan semoga itu adalah dirimu.

 

Calon suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan. Semoga Allah selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir. Amiin…

Wassalamu’alaikum WR WB

 

Taken from KIS (Komunitas Istri Sholehah)

 

 

Lanjutan Berbagi Cerita dan Tips LDR (Long Distance Relationship)

Buat yang udah baca postingan yg judulnya “Berbagi Cerita dan Tips LDR (Long Distance Relationship)” dan yang merasa “senasib” ini lanjutan kisahnya….

menurut survey…hampir 90% pasangan yang ngejalanin LDR itu kandas di tengah jalan, mungkin yang termasuk 90% itu yang:

1. kurang ‘tepat’ mencari pasangan, soalnya kalo emang udah tepat sasaran, cobaan jenis apapun bisa dilewati, apapun alasannya ga mungkin ada kata ‘putus’, ‘selesai’, ‘it’s over’ dari mulut kalian.

cinta takkan datang jika kamu menunggu orang yg sempurna…tp cinta akan datang jika kamu dapat menerima ketidaksempurnaan dan mancintaiya dengan cara yg sempurna (by poetra)

Sudahkah anda menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing? Sudahkah tidak mencari-cari kesalahan pasangan anda dan introspeksi diri anda sendiri? Sudahkah anda menjadi orang yang mengakui kesalahan dan memaafkan kesalahan pasangan? Sudahkah anda dan pasangan anda saling mengerti dan memahami?

Kalau semua jawabannya sudah, seharusnya kalian adalah pasangan yang ‘tepat’, tinggal bagaimana kalian menyikapi setiap cobaan yang datang.

2. sedikit komunikasi, banyak curiga, ayooolaaaaahhhhh komunikasi dan kepercayaan itu penting banget!!! buat pasangan yang ga LDR aja penting, apalagi buat yang LDR…bangeeetttt!!! mungkin ada pasangan yang memang kondisi tidak memungkinkan sering berkomunikasi apalagi ketemu, tapi kejarangan komunikasi itu jangan dibarengi dengan sikap ‘curigation’ alias curigaan. sekalinya bisa komunikasi bukannya kangen-kangenan malah introgasi pasangan. boleh lah ya kali-kali introgasi…tapiii…ga perlu berlebihan, pasti bisalah bedain mana yang cuma pertanyaan biasa sama pertanyaan posesif…

3. alasan-alasan lain, ini mah bisa macem-macem, misalnya karena emang ada yg ‘selingkuh’, udah ga sabar buat LDR, dan alasan-alasan  pribadi lainnya yang bisa bikin selesai hubungan LDR. tapi alasan-alasan ini seharusnya saat tips-tips LDR sudah dijalankan, namun tetap tidak bisa melanjutkan hubungan…

Naah…jadiiii, klo emang survey itu bener, jangan mau kalah doong sama survey…jadilah yang 10% itu…semangat buat pasangan LDR!!!

curcol sedikit…alhamdulillah…kesabaran memang berbuah indah lho

LDR-ku berujung di pelaminan…hehehehe…^o^

20 Februari 2008 –> Jadian via YM, LDR Jepang-Indonesia, belum pernah ketemu sama sekali.

20 Februari 2010 –> Ketemu di stasiun Bandung untuk pertama kalinya…*deg-degan gila!!!!*

30 Mei 2010 –> Lamaran, hadiah ulang tahun terindah…^^

1 Agustus 2010 –> Akad nikah…best moment banget daah!!

Alhamdulillah sudah 4 bulan menyandang status ‘istri orang’, hehehe…Walau sampe sekarang masih LDR, suami kerja di Karawang, aku kuliah di Bandung, dan 2 minggu sekali ketemu…tinggal nunggu tangis bayi niiihhhhh…..doain y…^^

Selesai Akad Nikah...

 

Libur Lebaran pertama bareng suami...^^

================================================

Berita tambahan…
6 Desember 2011 -> Our Baby Girl’s cry was heard…huhuhu…terharu saking senengnya…

sekarang usah jalan 4 bulan…
Namanya: ADHAYA DESELA DIGUNA

Adhaya: artinya matahari terbit, harapan baru (dikasih almarhum kakeknya, ayahku)
Desela: Lahir di bulan Desember
Diguna: Dian Gunawan..hehe

Jadi anak yang sholehah, taat sama Allah SWT, patuh n hormat sama orang tua, piter, baik hati dan tidak sombong, plus rajin menabung ya nak…hehehe…aaaammmmiiiiiinnnnn…..

Our Baby Girl Adhaya Desela Diguna

luttu nawawaaw kaaan…fotonya ala2 anak gaool gituu…hehehehehe

doakan kami jadi keluarga yang bahagia dunia akhirat ya…. 😀

Berbagi Cerita dan Tips LDR (Long Distance Relationship)

Ini ASLI pengalaman pribadi. Sejak 2 taun yang lalu hingga detik ini. LDR yang aku alami juga bukan gara-gara pisah kota, padahal sebelumnya di kota yang sama, atow sudah sering ketemu, atow mungkin baru sekali saja bertemu. Intinya pernah ketemu! LDR yang aku alami ini karena  rasa penasaran memakai salah satu layanan chatting..YM..

Awalnya siih aku juga Cuma iseng-iseng aja, dan sempat berfikir “Aaah..dunia maya tuuh banyak orang yang suka boongnya,ga perlu dianggap serius juga kaliii..”. Tapi ternyata aku kemakan omonganku sendiri. Aku malah menemukan orang yang sangat ‘polos’, baik hati, jujur, yang pasti romantis tapi bukan gombal. Satu kata untuk orang itu..ALAMI..Dan aku jatuh hati, padahal Cuma tau dia lewat foto, dan obrolan-obrolan kita di dunia maya itu.

Aku juga nyari-nyari tips-tips buat LDR, dan menurut aku yang paling pas itu tips-tips berikut:

1. Jadikan jarak bukan suatu masalah
Pernyataan ini adalah hal pertama yang harus bisa dimantapkan dalam diri Anda dan pasangan. Tentu saja karena kemajuan teknologi sudah semakin canggih. Apa pun bisa dijadikan alat untuk mempertemukan Anda berdua. Misalnya saja dengan memanfaatkan media telepon atau internet. Intinya jangan lewatkan setiap saat untuk bisa berkomunikasi. Anda berdua juga jangan berkecil hati, pasalnya banyak kok, pasangan yang dekat dan sering ketemu namun bawaannya hanya berantem terus dan akhirnya putus! Jadi buat Anda yang kebetulan punya belahan hati, entah itu beda kota atau bahkan beda negera sekalipun, jangan khawatir. Justru dengan long distance ada kesempatan saling menguji diri dan memupuk rasa cinta.

(ya..walau kadang jarak memang jadi masalahnya..hehe)


2. Kepercayaan di atas segalanya
Kunci kesuksesan suatu hubungan adalah kepercayaan di atas segalanya. Dengan demikian Anda tidak akan berpikir macam-macam ataupun mencemburui apa yang sebenarnya tak pernah dilakukan pasangan Anda. Menduga-duga dan terus berpikiran negatif tentu akan makan hati. Makanya lebih baik memantapkan hati untuk terus percaya dan setia padanya. Akan tetapi hal ini tentu saja bila Anda kenal betul karakternya. Lain hal bila ternyata dia adalah tipe yang mudah berpindah ke lain hati. Yang pasti saling percaya bukan berarti langsung tutup mata.

(ini PALING penting!! sempat aku kecewakan si dia, tapi dia selalu kasih kepercayaan)

3. Usahakan selalu berkomunikasi
Setia dan percaya bukan berarti jarang-jarang keep in touch dengan pasangan. Apalagi belakangan perkembangan teknologi semakin memudahkan segalanya. Anda bisa melihat tampang keren atau cantiknya pasangan Anda lewat webcam. Kualitas hubungan memang penting, tapi kuantitas juga perlu diperhatikan. Usahakan minimal punya waktu-waktu tertentu, untuk menghubungi atau dihubungi si dia.

(PASTI!! Walau 1 hari hanya 2 kata “apa kabar?”, komunikasi tuh haruuusss!!)


4. Isi waktu kesendirian dengan hal bermanfaat
Diakui godaan yang terbesar bila punya kekasih yang jauh adalah bete saat sendirian. Apalagi bila malam Minggu tiba, di mana semua teman-teman sibuk berkencan ria dengan pasangan masing-masing. Kesepian dan juga iri tentu saja berkecamuk dalam diri. Kalau sudah begini, jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hubungan. Lebih baik Anda menenggelamkan diri pada segala kesibukan yang positif arahnya. Misalnya saja dengan ikutan klub ataupun kelompok-kelompok gaul. Kalaupun Anda harus menghadiri resepsi, tak ada salahnya mengajak adik atau teman dekat untuk menemani. Ingat lirik lagu yang dibawakan Ricky Martin dan Christina Aguilera, Nobody Want To Be Lonely.

(stujuuu!!)


5. Selalu kirim foto terbaru
Sebagai obat kangen, selain mengandalkan komunikasi juga nggak boleh lupa saling bertukar foto terbaru. Dengan begitu, selain tahu perkembangan dan perubahan rutinitas pasangan, Anda juga bisa tahu perubahan fisik yang dialami pasangan Anda. Jangan kaget kalau mendadak si dia berubah menjadi ndut! Tentu saja cara pengiriman foto juga akan lebih mudah lewat e-mail.

(ini juga penting ternyata, walau g tiap hari harus foto2,,tapi biar sama-sama tau perkembangan masing-masing.)


6. Saling berkunjung
Selain bertukar foto terbaru, yang tak boleh dilupakan adalah meluangkan waktu untuk bisa mengunjungi sang kekasih. Jangan terus-terusan berharap dia yang akan menjenguk Anda. Nggak masalah juga kok walau kamu cewek. Cari saat yang tepat, misalnya waktu libur panjang. Pasti, doi akan merasa surprised banget menyambut kedatanganmu.

(kalo ini buat aku susah,,wong jauh di negeri orang..hehe)


7. Berantem Tak berarti putus!
Pacaran jarak jauh bukan jaminan nggak akan pernah mengalami saat-saat berantem. Mungkin saya si dia mendengar gosip macem-macem tentang Anda yang tidak benar. Salah-salah tentu saja setiap kali pembicaraan akan dipadati dengan luapan kemarahan. Kalau sudah seperti ini, jangan dulu emosi, apalagi langsung mencanangkan kata putus! Kamu berdua juga harus menyadari, mungkin dia dapat info dari orang yang salah. Atau juga mungkin karena saking kangennya sama Anda, akhirnya dia jadi punya pikiran yang mboten-boten.

Beri pengertian padanya, kalian sudah lama terpisah dan jarang bertemu. Jadi, kenapa nggak sesekali bertemu atau mengobrol tentang segala hal yang ingin sekali diketahui pasangan Anda. Sadari juga kemungkinan kalian sama-sama jenuh karena saling berjauhan dan nggak bisa curhat. Perlu diwaspadai juga, ada banyak “musuh” yang mungkin ingin melihat hubungan Anda berakhir. Yang pasti Anda harus waspada, namun tanpa melepas rasa percaya dan kesetiaan Anda.

(Siiiiippp..kebanyakan aku yang ngambek-ngambek, biasa cewe kalo lagi PMS bawaanya sensi kan?!hehehe)

Code tips:

http://www.acehforum.or.id/tips-pacaran-long-t7642.html

Yaa….alhamdulillah sekali, sampai sekarang masih langgeng, karena aku dapat pasangan yang terbaik. Kesan pertama kopi darat…tegaang..deg-degan..kaku..grogi..seneng..takut..pokonya campur aduk. Tapi aku bersyukur dia tidak berubah sama sekali, sikap, sifat, dan tingkah lakunya sama persis dengan dia yang aku kenal di dunia maya. Dia bisa terima aku apa adanya, tentunya aku juga..^^

Ga selamanya hubungan melalui media internet itu GA serius dan GA baik, tergantung orang yang menjalaninya.

Ga selamanya juga hubungan LDR itu kandas ditengah jalan, asal saling percaya dan setia..yakin deeh..^^

Semoga bermanfaat..hehehe

NB: doakan lancar ya..\^o^d

Like This Quote !!

Dari banyak sumber…

  1. Seorang laki-laki dapat jatuh cinta dengan empat gadis pada saat yang bersamaan.
  2. Pria selalu ingin menjadi cinta pertama dari seorang wanita – wanita senang menjadi percintaan terakhir dari seorang pria.
  3. Orang yang paling anda cintai tidak mencintai anda. Orang yang paling mencintai anda tidak pernah merupakan orang yang paling anda cintai. Dan orang yang anda habiskan hidup anda bersamanya, tidak pernah merupakan orang yang paling anda cintai atau orang yang paling mencintai anda, ia hanya orang yang datang ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat.
  4. Seorang laki-laki jatuh cinta melalui matanya, seorang wanita jatuh cinta melalui telinganya.
  5. Seorang wanita menghadapi kesulitan apabila ia berada di antara pria yang dicintainya dan yang mencintainya.
  6. Cinta seringkali akan lari jika kita mencari, tetapi cinta juga seringkali dibiarkan pergi bila ia datang menghampiri.
  7. Kesuksesan bukan kunci dari kebahagiaan. Kebahagiaan kunci dari kesuksesan. Jika anda mencintai apa yang anda kerjakan, anda akan sukses
  8. Hati anda belum hidup kalau belum pernah mengalami rasa sakit. Rasa sakit karena cinta akan membuka hati, bahkan bila hati itu sekeras batu.
  9. Wanita dapat memendam cinta selama 40 tahun, tetapi tidak dapat memendam kebencian dan kemarahan walau sesaat.
  10. Cinta itu apabila anda bertemu dan membuat pilihan yang tepat.
  11. Bukti paling nyata dari CINTA adalah KEPERCAYAAN.
  12. Wanita mencintai atau membenci; ia tidak mengenal tengah-tengahnya.
  13. Gejala awal cinta pada pria adalah rasa malu; Gejala awal cinta pada wanita adalah keberanian.
  14. Persahabatan sering berakhir dengan cinta; tetapi cinta tidak pernah berakhir dengan persahabatan
  15. Tuhan menciptakan wanita cantik dan bodoh; cantik, sehingga laki-laki dapat mencintainya; dan bodoh, sehingga dia dapat mencintai laki-laki itu.
  16. Cintai hidup dan hidup akan mencintai anda. Cintai seseorang dan ia akan mencintai anda.
  17. Anda tidak mencintai seorang wanita karena ia cantik, ia terlihat cantik karena anda mencintainya.
  18. Wanita ingin dicintai tanpa syarat; bukan karena ia cantik, atau baik, atau anggun, atau pintar tetapi karena ia apa adanya.
  19. Pernikahan yang sukses adalah jatuh cinta sering kali, selalu terhadap orang yang sama.
  20. Cinta yang datang dengan lambat akan bertahan lebih lama.
  21. Jika wanita mencintai kita, dia memaafkan kita segala sesuatu, termasuk kejahatan kita; jika ia tidak mencintai kita, ia membuat kita berhutang tanpa alasan, juga terhadap kebaikan kita.
  22. Wanita hidup untuk berbahagia dengan cinta, sementara pria mencintai untuk hidup berbahagia.
  23. Pria mencintai sedikit dan sering; wanita banyak dan jarang-jarang.
  24. Cinta laki-laki seumpama gunung. Ia besar tapi konstan dan (sayangnya) rentan, sewaktu-waktu ia bisa saja meletus memuntahkan lahar, menghanguskan apa saja yang ditemuinya. Cinta perempuan seumpama kuku. Ia hanya seujung jari, tapi tumbuh perlahan-lahan, diam-diam dan terus menerus bertambah. Jika dipotong, ia tumbuh dan tumbuh lagi.”
  25. Dicintai seseorang secara mendalam memberi anda kekuatan, dan mencintai seseorang secara mendalam memberi anda keberanian.
  26. Tidak seorang wanita pun menikah demi uang, mereka semua cukup pintar, sebelum menikahi seorang jutawan, mereka jatuh cinta kepadanya terlebih dahulu.

Perempuan Yang Dicintai Suamiku

Ini cerita soo sweeettt bgt deeehh..

dapet dari:

http://dheryudi.wordpress.com/2009/01/21/perempuan-yang-dicintai-suamiku/#comment-1860

Kiriman email dari seorang sahabat.

“Pesan” dahsyat buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga istrinya…
Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya…

Oleh : Botefilia

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

“Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya”, lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya, dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?”

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,
Mario

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********
Setahun kemudian…

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

” Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, “kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku?”

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,
Rima”

Di surat yang lain,

“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……”

Disurat yang kesekian,

“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..”

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini…

“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”
. Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Otoko Fight Onna Fight I

2008

DeeShaMay-Pee

2nd
FFC…douzo!!!

2/1/2008

Otoko Fight Onna Fight

Other Starring:

 

Maki Horikita

Yui Aragaki

Erika Toda

Shida Mirai

Masami Nagasawa

Juri Ueno

Mao Inoue

Nana Eikura

 


TING…TONG…TING…TONG…

 

Bel berbunyi seantero sekolah elit Kitagawa High School, sekolah
khusus cowok. Syarat masuk sekolah ini Cuma 2…kalo lo ngerasa lo cakep en
tajir…lo bisa masuk sekolah elit ini.

 

7.00 teng…anak-anak cowok menyingkirkan kendaraan mereka dari
halaman depan sekolah. Mereka memberi jalan khusus untuk pengurus OSIS di
sekolah ini. Serentak 8 limusin pun berhenti di depan pintu sekolah super megah
itu. Ini sih belum apa-apa…ditambah karpet merah yang terjulur dari ke-8 mobil
menuju pintu masuk.

 

Satu persatu pengurus OSIS itu turun dari mobil.

 

Kusano Hironori          :
Cowok imut en humoris, masalah menjaili orang dia ahlinya. Anak dari penipu
ulung kaya raya yang diakui kehebatannya oleh aparat kepolisian. Jabatan di
OSIS, seksi bidang kebudayaan.

 

Shigeaki Kato  : Cowok
berkacamata yang super pinter, IQ-nya mencapai 250. Anak dari professor ternama
di dunia. Jelaslah dia menjabat di seksi bidang Pendidikan di OSIS.

 

Koyama Keiichiro        :
Cowok berdarah china ini paling bisa merayu cewek alias playboy. Bisnis orang
tuanya adalah mengelola seluruh pub ternama di Jepang dan Hongkong. Menjabat di
seksi bidang seni dan hiburan.

 

Masuda Takahisa        :
Cowok chubby ini bisa menghabiskan dorayaki 10 piring dalam 1 hari. Hobby
makannya ini berasal dari bisnis orang tuanya yang membuka restoran. Berbagai
jenis makanan dari penjuru dunia ada, cabang restorannya pun sudah mendunia.
Dia mendapat tempat di seksi bidang konsumsi…*ga banget!!*

 

Tegoshi Yuya              :
Cowok paling muda diantara pengurus OSIS ini paling disukai oleh semua murid
Kitagawa High School. Ga aneh…mukanya yang super kawaii ini membuat semua orang
ingin memakannya *lebay*…Jabatan di OSIS sebagai Bendahara.

 

Hiroki Uchi                   :
Satu lagi cowok kawaii di kepengurusan OSIS Kitagawa High School, lebih
tepatnya dibilang…sexy. Dimata cewek-cewek Hiroki adalah sosok seorang pangeran
berkuda putih…*yaelah*…Menjadi sekretaris OSIS adalah keputusan yang tepat
untuknya.

 

Ryo Nishikido  : Cowok asal
Osaka ini paling disegani. Darah yakuza yang mengalir pada tubuhnya membuat
wakil ketua OSIS ini bersikap dingin, galak, sensitif dan emosian.

*Ryo : Dee…kenapa karakter gw jelek banget seh!!*

 

Tomohisa Yamashita: Dialah ketua OSIS Kitagawa High Sshool.
Sikapnya yang keras kepala dan tidak mau kalah dari siapapun menjadi alas an
dia terpilih sebagai ketua OSIS. Wajah kakkoinya menjadi mascot untuk Kitagawa
High School yang terkenal menetaskan aktor-aktor dan model-model cowok super
ganteng.

 

Kusa                : Yo…Yo…Ohayo
minna!!

Tego                : Ohayo
Kusa…*senyum*

Kusa                :
*CroooT* Busyet Tego…lo tambah kawaii aja!!!

Tego                :
Arigatou…

Massu             :
Tengo..tengo…lo mawa mento mwat gw gayi ni gan?? (tego..tego..lo bawa bento
bwat gw hari ini kan??)

 

PLAK…Koyama memukul kepala Massu.

 

Massu             :
Iiiitaaaiiii…wah…makanan dimulut gw keluar semua…sayang kan…

Koya                : Massu
jaga sikap lo!! Sebagai pengurus OSIS itu harus keren, jangan ngomong sambil
makan gitu!!! Jangan ambil makanan yang udah jatoh…JOROK!!!

Massu             : Kan
sayang…makananku, cintaku…*hiks…hiks*

Shige               : Lebih
baik kita masuk…gw ga mau tertinggal 1 detik pun materi pembelajaran hari
ini…*betulin kacamata pake 1 jari*, waktu adalah…nande Yamapi??

Yamapi            :
*ndus-ndus* Gw mencium sesuatu…*ndus-ndus kearah Uchi* Uchi kau belum mandi ya…

Uchi                 :
Jangan sembarangan lo!! Gw ini pangeran berkuda putih *narsis mode on*, bwat gw
mandi itu penting…sehari gw mandi 5 kali, gw bisa mati kalo ga mandi…

Yamapi            :
*ndus-ndus* Bau ketek…

Ryo                  : Gw
udah pake deodorant, turunin tangan gw Pi!!!

Yamapi            : *masih
ngendus-ngendus* bau apaan sih ini…

Tego                :
*ndus-ndus* iya…iya… bau apaan sih??

Kusa                :
*crooot* Tego…lo ngendus-ngendus kaya anjing pudel aja tetep kawaii…

 

PLAK…semuanya nimpuk Kusa pake tas.

 

Shige               : Kalau
gitu ayo kita telusuri asal-usul bau itu, minna terus mengendus seperti itu ya…

 

PLAK…giliran Shige yang kena timpuk tas.

 

Bau itu semakin mendekat. Arahnya berasal dari taman di samping
sekolah. Benar saja…ternyata di sana sudah menumpuk berbagai jenis sampah,
Lalat berpesta di atasnya.

 

Yamapi            : NANI
SORE!!! Kerjaan siapa neh??? Berani-beraninya ngotorin istana gw!!!

Shige               :
Bahaya…berbagai jenis virus bisa menyebar kemana-mana…*make masker yang entah
datang dari mana*

Ryo                  :
Kurang ajar!!! *marah*

Tego                :
Tenang Ryo-chan…jangan marah-marah di sini ya…*senyum*

Ryo                  :
*crooot*…

Tego                :
Ryo-chan…bangun!!! *goncang-goncang badan Ryo*

Yamapi            :
PERBUATAN SIAPA INI????? *ngelirik Kusa*

Kusa                : eeeiiittt…sejail-jailnya
gw, gw ga bakal numpukin sampah di sekolah gw sendiri…gini-gini gw cinta
kebersihan bro!!

Yamapi            : Lalu
siapa yang mo bersihin ini semua???

Uchi                 : Yang
pasti gw menolak, kemaren gw baru luluran…lagipula pangeran kaya gw ga banget
deh bwat ngebersihin sampah kaya gini…nanti kulit gw budugan lagi…tidak!!!

Koya                : Gw ga
mau, pulang sekolah gw mo nge-date, masa nanti gw jalan ma cewek yang nutupin
idungnya gara-gara gw bau sampah…

Shige               :
Sebagai ketua yang baik…

Yamapi            : Gw tau
maksud lo Shige!!! Yang penting sekarang, kita harus cari siapa yang buang ni
sampah ke sekolah kita!!

 

BRUK…

Sekantong sampah mendarat dari balik tembok Kitagawa High
School. Dan pluk…sebungkus roti mendarat di atas kantong sebelumnya.

 

Massu             : AKHH…GW
GA TERIMA MAKANAN DIBUANG-BUANG!!!

Minna               :
HIMAWARI HIGH SCHOOL!!!!

 

Mereka berdelapan dengan marah pergi ke sekolah tetangga mereka
Himawari High School, sekolah khusus cewek.

 

Menurut sejarah, sejak berdirinya Kitagawa High School dan
Himawari High School kedua sekolah ini memang sudah bermusuhan. Lokasi yang
tetanggaan membuat kedua sekolah semakin bersaing.

 

Himawari High School juga Cuma punya 2 syarat bwat nerima murid.
Cantik dan kaya…cukup. Pengurus OSIS di Himawari High School adalah 8 cewek cantik
yang bisa buat cowok kelepek-kelepek.

 

Maki Horikita    : Ketua
OSIS ini punya ambisi yang kuat. Setiap yang dia inginkan harus terpenuhi.
Segala sesuatu yang dia kerjakan pasti beres tepat waktu dan selalu…perfect.
Parasnya yang cantik adalah asset Himawari High School.

 

Yui Aragaki                  :
Cowok tomboy yang hobi karate. Dia anak inspektur kepolisian Jepang. Sering
kali dia membantu ayahnya menangani kasus-kasus berbahaya. Obsesinya yang ingin
memberantas kejahatan menjadikan dia wakil ketua OSIS.

 

Erika Toda                   :
Hime-nya Himawari High School. Lama tinggal di kerajaan Inggris membuat dia
begitu menawan. Cara jalan, makan, bicara, semuanya teratur rapi. Oleh karena
itu, dia diangkat menjadi sekretaris yang bertugas mengatur data
seerapih-rapihnya…

 

Shida Mirai                  :
Cewek kawaii ini punya muka baby face yang bisa ngebuat semua orang ingin
memilikinya. Mirip boneka. Masalah uang itu nomor satu untuknya…matre dan
pelit, cocok jadi bendahara.

 

Masami Nagasawa     :
Cantik, bentuk tubuh semampai, ya…inilah playgirl Himawari High School,
pengalamannya yang sudah berpacaran dengan 100 cowok membuatnya terlihat lebih
dewasa daripada umurnya. Seksi bidang komunikasi tempat yang dia duduki
sekarang.

 

Juri Ueno                     :
Cewek pinter peraih nobel sebagai ilmuwan muda ini paling jago di segala
bidang. Hobinya yang suka olahraga membawa dia ke seksi bidang olahraga.
Bayangin…maen basket aja pake rumus fisika buat ngitung besarnya sudut untuk
mendapatkan three point…

 

Mao Inoue                    :
Cewek gaul yang hobi jalan-jalan ini keturunan milyarder yang hartanya ga bakal
habis 7 turunan. Perusahaan keluarganya udah menclok dimana-mana. Sekarang
menjabat di seksi bidang kewirausahaan.

 

Nana Eikura                :
Lemot, tapi kalo masalah makan…ga kalah sama Massu. Anehnya tubuhnya tidak
gendut-gendut. Cewek manis ini punya senjata rahasia buat naklukin cowok…senyum
1000 watt-nya. Seksi bidang kebersihan…itu tugasnya.

 

Kembali pada anak-anak Kitagawa High School yang datang ke
Himawari High School.

 

Yamapi            : Keluar
kalian…penghuni Himawari!!!

 

Semua anak-anak Himawari keluar menemui Yamapi yang
berteriak-teriak di depan gerbang sekolah itu.

 

Yamapi            : *shock*
maksud gw…cukup pengurus OSIS-nya saja…

Maki                 :
Nani???

 

Maki keluar dari kerumunan anak-anak Himawari, diikuti ketujuh
pengurus OSIS lainnya.

 

Yamapi            : Nani
kata lo?? Kalian sudah mencemari udara di sekolah kami.

Tego                :
Iya…gw kan ga kuat sama bau-bauan kaya gitu…

Minna               :
*crooot* jangan pasanng tampang memelas gitu!!!!

Yamapi            :
Pokonya…lo semua harus tanggung jawab!!!

Maki                 :
Tanggung jawab apa maksud lo??

Uchi                 :
Ya…bersihin tu sampahlah!!! Masa harus pangeran kaya gw yang
bersiin…iiihh…ogahlah ya…*ko uchi jd kaya gini??*

Erika                :
Gomenne…tapi kami ngerasa ga perlu tanggung jawab tuh…

Uchi                 :
Nande??

Erika                :
Karena kami rasa, kami sudah buang sampah pada tempatnya…

Ryo                  :
NANI??? KALIAN MO CARI GARA_GARA YA!!!

Kusa                :
Ryo…kepalamu berasap…

Yui                   :
KALAU IYA MEMANGNYA KENAPA???

Ryo                  :
EEHHH??? LO BERANI MA GW!!!

Kusa                :
Ryo…sekarang kepalamu ada apinya…

Yui                   : LO
PIKIR GW TAKUT MA KECOA KAYA LO!!!

Uchi                 :
Kecoa?? GYAAAA…kecoa…kecoa…tidak…*uchi lari balik ke sekolah*

Ryo                  : APA
LO BILANG???

Kusa                :
Ryo…kepalamu…

Ryo+Yui          :
BERISIK!!! *nonjok Kusa*

 

Ryo dan Yui pun melakukan adegan silat.

 

Juri                  :
Sudahlah…buang-buang waktu menanggapi cowok-cowok bodoh kaya mereka *balik ke
dalam sekolah*.

Shige               :
Chotto!! Gw ga terima dibilang bodoh, secara IQ gw 250 gtu!!!

Juri                  :
Benarkah??

Shige               : Tentu
saja, lo bisa mengetesnya…

Juri                  :
Hmmm…kapan NEWS berdiri??

Shige               : 15
September 2003.

Juri                  : Apa
judul dorama gw bareng Hiroshi Tamaki?

Shige               :
Nodame.

Juri                  :
Boleh juga…kali ini pasti lo ga bisa jawab…siapa pengarang ffc ini?

Shige               :
DeeShaMay

Juri                  :
Harus kuakui otak lo encer juga…apa single terbaru NEWS??

Shige               :
Taiyou no namida

 

Sesi Tanya jawab antara Juri dan Shige terus berlanjut.

 

Maki                 : Lo
mau kami bersihin sampah-sampah itu??

Yamapi            : Tentu
saja!!!

Maki                 : Kami
sih mau aja…kalo lo semua mau ngelilingin Tokyo Tower make bikini…hahahahahahaha…*Maki
dan yang lainnya kembali ke sekolah sambil tertawa-tawa*

Kusa                :
Yamapi…sekarang kepala lo yang ngebul…

Yamapi            : Kami
terima tantangan lo!!!

Kusa                : Otak
lo beneran ngebul ya Pi??

Ryo                  :
Jangan gila dong!!!

Koya                :
Cewek-cewek bisa illfil ma gw!!!

Uchi                 :
*balik lagi* Pi…inget status pangeran gw dong!!!

Tego                : Gw
ralat jadiin lo senpai admire gw!!!

Massu             : Mending
gw disuruh makan Tokyo Tower-nya deh skalian!!!

Shige               : Ga
ada dalam sejarah hidup gw harus make bikini!!

Maki                 : Lo
serius???

Yamapi            : 2rius
malah!!!

Minna               :
YAMAPI…*tatapan membunuh*

Maki                 : Ok…

Yamapi            : Tapi ga
semudah itu…

Maki                 : Apa
lagi??

Yamapi            :
Kalahkan kami dulu.

Maki                 :
Hah??

Yamapi            : Di
festival sekolah 2 minggu lagi, lo lo harus ngalahin kita dulu.

Maki                 :
Ngalahin apa??

Yamapi            : Liat
aja ntar pas festival.

Maki                 : Itu
namanya curang, lo buat pertandingannya sendiri, ga fer lo!!!

Shige               : Kalo
gitu gini aja…*gaya professor* 4 tantangan dari kalian, 4 tantangan lagi dari
kita, dou??

Juri                  :
Boleh juga…

Maki                 :
*PLETAK njitak Juri* Gw yang ambi keputusan…ok…deal!!!

Yamapi            :
Hohoho…belum dong!!

Maki                 : Apa
lagi???

Yamapi            : Gw
terima kalo kami kalah, kami bakal keliling Tokyo Tower make bikini…

Uchi                 :
Oh…no!!!

Yamapi            : Tapi
kalo kalian yang kalah…kalian bersihin tu sampah sambil make baju rumbe-rumbe
ala orang papua, terus kelilingin sekolah kita.

Masami           :
Rumbe-rumbe??? Bisa turun pamor gw!!

Nana                :
Rumbe-rumbe enak ga sih klo make mayonase???

Mao                 :
Nana…otak lo belum di charge ya!!!

Nana                : Otak
Nana ga make batre kok!!

Mao                 : Rumbe-rumbe
Nana, rumbe-rumbe…plis deh!!!

Nana                :
Rumbe-rumbe??Oh…rumbe-rumbe yang di pake cewek-cewek Papua?? Emangnya kenapa
klo pake rumbe-rumbe?? Lucu juga kok!!!

Masami+Mao  : PAKE AJA
SENDIRI!!!!

Yamapi            : Jangan
banyak mikir…kenapa kalian takut??

Uchi                 : Mulei
sekarang gw bakal manggil lo ‘tuanku raja’, Pi.

Yamapi            :
Hohohohoho…

Kusa                :
Pi…kepalamu membesar…

Yamapi            : Dou??

Maki                 :
Baiklah…gw ga bakal kalah dari lo!!

Yamapi            : Gw juga
ga bakal kalah!!! Soalnya…gw ga sabar ngeliat lo make rumbe-rumbe…hahahahaha…

 

Yamapi dan rombongan *berasa tour* kembali ke sekolah. Begitu
juga Maki dan yang lainnya.

 

Mirai                 :
Chotto…

Maki                 :
Nande??

Mirai                 : Aku
belum bicara…

 

GUBRAK…Maki dan semuanya kembali ke kelas, meninggalkan Mirai
yang ngoceh sendiri…

 

Mirai                 : Dee
masa aku Cuma diem aja!!!! Mana adeganku????

 

Itulah. Perang dunia ketiga antara Kitagawa High School dan
Himawari High School pun dimulai dari…sampah *Bak…buk…bak…buk…Dee dihajar sama
Yamapi cs dan Maki cs*.

 

Berita mengenai pertandingan Kitagawa High School dan Himawari
High School menyebar dengan cepat. Kitagawa fans club sudah siap-siap dengan
spanduk berisi dukungan untuk pengurus OSIS Kitagawa. Isinya macam-macam,
misalnya saja: “AYO YAMAPI…KALAHKAN MEREKA!!!”, “PANGERAN UCHI…GANBATTE!!!”,
“MASSU…BAKPAU RAKSASA MENANTIMU!!!”, “KOYAMA-CHAN…KAMI UNTUKMU!!!”. Masih
banyak yang lainnya. Mereka bahkan menyiapkan ikat kepala bertuliskan “Kitagawa
Fight!!!” lengkap dengan kipas foto anak-anak OSIS…*kok kaya mo konser??*.

 

Himawari fanc club juga tidak mau kalah, mereka malah lebih
kejam isi spanduknya…”SEMANGAT HABISI YAMAPI SOK KEREN ITU!!!”, “JANGAN KALAH
SAMA BANCI UCHI!!! *dee dihajar Uchi*”, “HABISI MEREKA…kecuali Tego…*lho??*”,
“AYO MAKI-CHAN CS…BERANTAS MEREKA!!! *nyamuk kali!*”. Mereka juga membuat
baligo gambar pengurus OSIS  bergaya
close up yang dipasang di atas mal Shibuya 109…waduh!!!

 

1 minggu kemudian…

 

Yamapi            : OK
minna!! Langsung aja kita buka rapat kali ini…

Tego                :
Tunggu Pi, Ryo ma Massu belum dateng.

Yamapi            : Kalo
Massu ga aneh…paling dia masih di kantin, tapi Ryo…kemana dia?? Uchi…mana
pasangan lo??

Uchi                 : Mana
gw ta…eeeeehhhhh????

 

Pintu ruang rapat OSIS terbuka. Sinar matahari masuk ke dalam
ruangan itu…bukan…bukan…tepatnya karena rambut Ryo yang berwarna kuning terang
dengan model punk memancarkan sinar.

 

Uchi                 :
Ryoooo-chan, nande rambut lo jadi kaya gitu???

Ryo                  :
*nyekek Uchi* INI GARA-GARA EKSPERIMEN LO KEMAREN!!!!

Uchi                 :
Areee??? Gomen…gw Cuma mo ganti image lo doang kok…

Kusa                :
Suuugoooiii Ryo…

Ryo                  : Eh…hontou??
*masih nyekek Uchi*

Kusa                : Iya,
kita bisa hemat lampu, coba Tego matikan lampunya…

Tego                :
Ah..hai..hai..

 

Tego mematikan lampu ruang rapat. Hanya rambut Ryo yang bersinar
di ruangan itu.

 

Kusa                : Tuh
kan…lebih terang malah…*innocent*

Tego                : Sugoii…sugoii…
*tampang polos*

 

BAk…BUK…Ryo menghajar Kusa dan Tego di pojokan.

 

Yamapi            :
Jadi…kalian punya ide apa bwat tantangan festival ntar?? *nyuekin Ryo, Kusa ma
Tego*

Shige               :
Gimana kalo cerdas cermat??

Yamapi            :
Kira-kira apa? *nyuekin Shige*

Shige               : Cerdas cermat Pi, melatih
kecerdasan kita…*ngotot*

Yamapi            : Lo
punya ide Koya??

Shige               :
Pi…menurut gw cer…hmmmmmmhmhmmphh *disumpel mulutnya ma Pi*

Koya                :
Menurut gw sih…#$@hghasgka%%4# gimana?? Aku yakin mereka pasti kalah.

Yamapi            :
Perfect!!! Gw stuju!!! Ada lagi…ada lagi???

Massu             : *masuk*
ngomen ngw nelad (gomen gw telat)…

Yamapi+Uchi+Koya: Ah…bhg@#8v$gh0%&&….!!!!

Yamapi            :
Uchi…tulis, tulis…

Uchi                 :
Siiip!!

 

Sementara iru di ruang rapat OSIS Himawari High School…

 

Erika                :
Pokonya kita harus menang…gw ga mao make rumbe-rumbe…ga banget deh!!

Maki                 : Lo
kira gw mau!!! Kurang asem tuh si Yametong**…*entah dari mana Pi datang njitak
Maki*.

**temen aku ada yang nyebut yametong bwat pi…dasar ya!!!

Juri                  :
Kita harus bwat strategi jitu…

Mao                 :
Caranya???

Juri                  :
*berdiri* Kita pakai kekuatan kita sebagai cewek…

Erika                :
*ikut berdiri* Aku mengeri maksudmu, Juri-san.

Masami           : *berdiri
juga* Hohohoho…gw stuju…

Maki                 :
Ok…Erika catat tantangan kita yang pertama, hahahahahaha…mampus mereka…

Nana                : Apaan
sih?? Kekuatan cewek apaan???

Juri                  :
Sepertinya…otakku juga berguna nih…

Nana                :
Maksudnya??

Maki                 :
Erika…cateeet…

Erika                : Yo…

Nana                :
Kalian ini ngomongin apa sih????

Mirai                 :
Kita lagi ngomongin bwat ganti otak lo!!!

Nana                :
Nani??? Jangan dong…

Yui                   :
NANA!!!

Mirai                 :
Tenang Yui…jangan marah-marah mulu, ntar cepet kriputan lho!!!

Nana                : Mang
marah ma kriputan apa hubungannya??

 

PLAK…Nana digaplok semuanya…

 

Balik lagi ke ruang rapat Kitagawa. Suasana sudah lebih tenang
dengan berakhirnya aksi Ryo yang gebukin Kusa ma Tego.

 

Koya                : Aku
mengerti cewek…mereka pasti bakal ngandelin kekuatan cewek mereka…

Uchi                 : Klo
gitu kita jangan mo kalah dong…kita pake juga kekuatan kita…dengan
&*jiasina(%ahdg#@Aavs$$^, doushita minna???

Minna               :
Sugoii…pasti menang…hahahahahahahahha…

Ryo                  : gw
yang bakal maju di tantangan ini…*pd*

Yamapi            :
Hontou?? Lo yakin Ryo??

Ryo                  :
100%, klo masalah adu kekuatan sih…gw rajanya!!!

Koya                :
Sepertinya kau salah tangkap Ryo…

Ryo                  :
Eeeh???? Nande??

Yamapi            : Ryo,
maksudnya itu bukan adu jotos, tapi kjsfajf7&6^abd ua%$%#jadgj, gitu…tetep
mau??

Ryo                  :
…anggep gw ga pwrnah ngajuin diri…

Uchi                 : Ryo
payah…kan jarang-jarang ngeliat Ryo gy%A&^hg&A^d…

Ryo                  :
UCHI!!! *nyekek Uchi lagi*

Kusa                :
Mending kita jangan ikut-ikutan lagi ya…Tego…

Tego                :
hai…hai…muka imut gw bisa abiz dihajar Ryo.

Yamapi            :
Terakhir…ada yang punya usul??

Kusa                : Gw
ada…

Yamapi            : Nani??

Kusa                :
hehehehe…*senyuman iblis*

Yamapi            : Uchi!!!
Cepet catet tantangan ala Hironori Kusano!!!

 

Begitulah…

Rapat hari itu ditutup dengan tantangan keempat yang
direncanakan oleh Kusano. Sementara di ruang rapat Himawari masih terjadi
perundingan.

 

Maki                 :
Gimana?? Ada ide lagi??

 

Semua berfikir…

 

Juri                  :
Sepertinya rapat hari ini kita pending dulu Maki…

Maki                 :
Ehh?? Nande?? Waktu kita Cuma 1 minggu lagi!!!

Juri                  : Gw
bilang kita harus punya strategi yang matang kan…

Maki                 :
Soshite?

Juri                  :
Kita cari dulu kelemahan mereka.

Mao                 :
caranya??

Juri                  :
Siapa pun yang bertemu dengan salah satu dari mereka, ikuti, dan cari
kelemahannya…wakarimasuka??

Maki                 :
Juri…ga salah lo dapet nobel, ok!! Kita pending sampei 2 hari kedepan!!!

 

Saat pulang sekolah…

Di Kitagawa High School sudah siap 8 limusin yang ngejejer
jemput tuannya, keenam pengurus OSIS yang lain sudah pergi lebih dulu
meninggalkan TegoMass…

 

Tego                :
Ne…Massu!!

Massu             :
Hmm…*sambil ngunyah makanan*

Tego                : Apa
ga sebaiknya damai aja??

Massu             :
*keselek* UHUKK..UEK!!!

Tego                : Massu
daijoubu???

Massu             : Lo
pikir siapa yang buat gw keselek!!!

Tego                : Nande??

Massu             : Lo
bilang apa td??? ‘damai’????? Maksud lo sama si Himawari-himawari ntu!!!

Tego                :
Ya…ama sapa lagi???

Massu             : Pasang
kuping lo ya…gw ga bakal maapin orang yang udah buang-buang makanan!!!

Tego                :
Ya…elaaa…tu roti kan mang dah basi…

Massu             : Ga ada
alas an!!! Kenapa ga dimakan sebelum-sebelumnya coba???

Tego                :
Segitunya ama makanan…

Massu             : E~h…lo
klo ga makan bisa mati kelaperan!!

Tego                :
Terserah lo deh, gw cm ngerasa jadi cowok jahat aja…mereka kan cewek, masa kita
ngelawan cewek, apa kata dunia??? *gaya naga bonar*

Massu             : Klo
kita kalah ngelawan cewek, baru…APA KATA DUNIA???

Tego                : Lo
ngomong ga usah pake muncrat gtu!!

Massu             : Dah ah,
gw balik, mo ada restoran baru yang dibuka, kudu buru2 neh…jya…mata ashita!!

 

Massu pun masuk mobil dan langsung melesat…

 

Tego                :
Mang…*panggil supirnya*

Supir                : Ya
tuan??

Tego                : Gw mo
ke Shibuya dulu, pengen jalan-jalan.

Supir                : Tapi
tuan, hari ini anda harus les Bahasa Inggris, les Piano, Les nyanyi, terakhir
les balet tuan…

Tego                :
Ulangi!!!

Supir                : Les
Bahasa Inggris, les…

Tego                : Yang
terakhir aja!!

Supir                : Les
balet tuan.

Tego                : Ga
salah inget lo!!

Supir                :
Tidak tuan.

Tego                : GILA
AJA LO!!! Gw GA mau les balet!!! Buka pintunya!!!

Supir                : Tapi
tuan…

Tego                :
Onegai…*mata memohon*

Supir                :
*Croooot* ba…baiklah…

 

Tego pun sampai di Shibuya. Tempat favoritnya untuk refreshing.

 

Cewek 1          :
Mitte…mitte…cowok itu, kawaii!! *nunjuk Tego*

Cewek 2          : *menatap
dengan mulut terbuka*

Tego                :
*tersenyum* Nande?

 

Cewek 1 dan 2 langsung pingsan melihat senyum sejuta wattnya
Tego. Tego yang bingung meneruskan perjalanan, sampai…

 

Anak Kecil       : HWAAAAA~
*narik-narik celana Tego*

Tego                :
E~h???

Anak Kecil       :
HWAAAAAAAAA *makin narik-narik*

Tego                :
Jangan…nanti…aduh….lepasin!!!

 

Terdengar bisik-bisik cewek-cewek ganguro “Ayo…terus tarik!!!”,
“Kyaaa…”

 

Mirai                 : Ne~
nande?? *ke anak kecil*

Anak Kecil       : Ibuku
ilang…hiks…hiks…

Mirai                 :
Daijoubu, ayo kita cari sama-sama!! *senyum*

Tego                :
*DEG…DEG…DEG…*

Anak Kecil       : Hmm
*ngangguk*

Mirai                 :
Anak pintar, jangan nagis lagi ya…*tetep senyum*

Tego                :
*Croooootttt*

Mirai                 :
Ikuzo!!! Lo juga bantu cari!!

Tego                : E~h??
Ore??

Mirai                 :
Iya, anak ini narik-narik lo kn!!

Tego                : Tapi
bukan gw yang…

Mirai                 :
Usap darah di hidung lo itu!!! Ayo!!

 

Salah tingkah Tego mengusap hidungnya yang masih mimisan. Entah
kenapa dengan senang hati Tego mengikuti cewek yang dia tau salah satu pengurus
OSIS Himawari High School, Shida Mirai. Akhirnya sang anak bertemu juga dengan
ibunya.

 

Mirai                 :
Syukurlah…

Tego                : Iya,
untung anak itu kesasar.

Mirai                 :
Maksud lo??

Tego                :
Akh…bukan-bukan, maksud gw…

Mirai                 :
Daijoubu. Aku ngerti maksud lo, gw juga seneng bisa ketemu ama lo.

Tego                :
HONTOU????

Mirai                 :
Ekspresi lo lebay~

Tego                :
Gomen. Anooo…

Mirai                 :
Kayaknya lo ga suka anak-anak ya…

Tego                : Iya!
Abis mereka tuh ngerepotin, pengen ini pengen itu, dikit-dikit nangislah,
nyebelin banget kan!!! E~h…itu…eee…*salting*

Mirai                 :
Hmmp…hahahahahaha…*yang ini semilyar watt*

Tego                :
CRRROOOOTTTT..

Mirai                 : Eh…daijoubu??
Muka lo pucet, Yuya-chan!!!

Tego                :
CRROOOTTTT

Mirai                 :
Gyaa…bagaimana ini…makin banyak darahnya…

Tego                :
Da…daii…daijoubu *lemas*

 

PLUK. Tego pun pingsan.

 

Tego                :
Hmm…*buka mata pelan-pelan*

Mirai                 :
Sudah bangun??

 

Mata Tego langsung membesar kaget melihat muka Mirai tepat di
atas mukanya. Dan lebih kaget lagi ternyata dia tidur di pangkuan kakinya…

CRRROOOOTTTT…Habislah riwayat lo Tego…*dee dihajar Tego no fans*

Akhirnya Tego dilarikan ke rumah sakit karena darah terus
mengalir dari hidungnya, tapi bibiir Tego tetep melengkung senyam-senyum.

 

Esok harinya di rumah sakit…

 

Massu             : Tego!!!
My the best Couple!!! *meluk Tego*

Ryo                  :
Jijik gw ngeliatnya!!! *narik Massu*

Yamapi            : Nape
lo, Tego??

Tego                :
Hehehehehe…

Yamapi            : Lo
waras kan??

Tego                :
Hehehehehehe

Yamapi            : Lo
jangan biking gw merinding!!

Tego                :
Hehehehehe

Ryo                  :
PLAK…*njitak Tego*

Tego                :
iii…taaaiiii… *ngelus2 kepala*

Kusa                :
Tenang, kepala lo ga ngegedein kok!!

Shige               :
Ya..walau volume kepala lo ngegedein juga ga bakal bisa nyaingin kejeniusan
gw!!

 

*njitak Shige bareng-bareng*

 

Yamapi            :
Jadi…nande??

Tego                :
Nandemonai.

Ryo                  : Ga
mungkinlah ga ada apa-apa klo lo sampe di bawa ke rumah sakit gini!!!
Jangan-jangan…

Koya                :
Jangan-jangan???

Ryo                  :
Pasti anak-anak Himawari yang ngerjain lo kan!!!

Uchi                 :
Akhh!!! Dasar cewek-cewek curang!!! Cewek curang ga ada dalam buku “Calon Putri
untuk sang Pangeran” punya gw!!

Kusa                : Tapi
klo dalem buku “Calon Istri untuk sang Penipu” punya babeh gw ada!!!

Uchi                 :
Jangan buat gw kehilangan kelembutan kepengeranan gw Kusano!!

Kusa                : Klo
ilang ya…ilang aja!!!

Uchi                 : LO
NANTANGIN GW!!!!

Kusa                :
Busyet dah Uchi…gomen-gomen…muka lo jd ancur abiz, make up lo luntur tuh!!!

 

BAK…BUK…BAK…Uchi menghajar Kusa.              

 

Ryo                  :
*Shock + kagum* Ternyata…Uchi punya sisi cowok juga…

Uchi                 : PLAK
*njitak Ryo*

Ryo                  : Nape
lo!! Gw kan muji lo!!!

Uchi                 : Gw
ga butuh pujian dari orang yang ga pernah belajar muji!!!

Ryo                  :
LO???

Uchi                 :
APA???

 

Giliran Ryo dan Uchi yang baku hantam.

 

Yamapi            : Jadi??

Tego                : Nani?

Yamapi            : Ini
kerjaan anak Himawari?

Tego                : Eh?
Tentu saja tidak!!!

Koya                :
Hontou?? *nanap tajam*

Tego                :
Te…tentu saja…

Koya                : Kau
ga bisa boong Tego!!!

Tego                :
Aa…aku…ga boong kok!! *gugup*

Kusa                :
Ciri-ciri orang boong…satu…

Shige               :
Gugup!!

Tego                : Aku
ga gugup! *ngelap keringet*

Kusa                : Dua…

Shige               :
Keringetan!

Tego                : Ini
karena aku lagi sakit, aku haus, tolang dong minumnya…

Kusa                : Tiga…

Shige               :
Kehausan!!

Tego                : Masa
haus aja dibilang boong!!!

Koya                :
Massu!!! Cek Tego boong atow ga…

 

Hening…

 

Koya                :
Massu???

 

Dilihatnya Massu sedang makan makanan dari rumah sakit.

 

Koya                :
MASSSSSUUUUU!!!!

Yamapi            : Kita ga
bisa tinggal diam…

Ryo                  :
Stuju!!!

Yamapi            : Mereka
sudah berbuat curang dengan mencederai Tego.

Uchi                 : Kita
harus balas mereka!!!

Ryo                  : Kalo
gitu…AYO!!!

Tego                :
Minna….chotto matte!!!

 

Namun sepertinya suara Tego hanya cicitan tikus bagi mereka
bertujuh. Mereka langsung melesat ke Himawari High School. Ga
tanggung-tanggung, langsung ke ruang OSIS-nya.

 

BRAK!!!

Pengurus OSIS Kitagawa mendobrak pintu ruang OSIS.

 

Maki                 :
Apa-apaan ini!!!!

Yui                   : Ga
tau malu ya…dateng-dateng langsung ngerusak pintu sekolah orang!!!

Ryo                  :
Tutup mulutmu!!! Baunya ampe ke sini!!!

Yui                   : Jangan
buat tinju gw ngelayang ya…

Maki                 : Knapa
kalian dateng ke sini???

Yamapi            : Jangan
pura-pura bloon deh!!

Maki                 : Apa
maksudmu???

Yamapi            : Kalian
sudah berbuat curang!!!

Erika                :
Seorang putri ga boleh berbuat curang, jadi itu tidak mungkin kami
lakukan…*menyibakkan rambut*

Uchi                 :
Tentu saja bisa dilakukan oleh putrid ga-tau-diri kaya lo!!!

Erika                :
Kauuu!!!

Uchi                 :
Blash on lo ketebelan tuh, merah banget!!

Erika                :
Jangan macem-macem ya banci!!!!

Uchi                 : Lo
bilang apa???

Erika                :
Ban-ci…b-a-n-c-i…BANCI!!!

Uchi                 :
Sembarangan lo!!! Gw cowok tulen tau!!!

Erika                :
Hontou??

Uchi                 :
Perlu gw buktiin!!!

Erika                :
Douzo!!

Uchi                 : Ikut
gw!!! *narik Erika*

Erika                :
KEmana??

Uchi                 : Lo
mo bukti kan!! Ikut gw ke kamer mandi!!!

 

BUAK!!!

Satu tonjokan Erika membuat Uchi tak berkutik.

 

Ryo                  :
Berani-beraninya lo nonjok Uchi!!!

Erika                : mang
knapa klo gw berani??? Lo mo dpt tonjokan gw juga???

Ryo                  : Sory
ya…gw ga sudi tangan lo nyentuh gw!!!

Yui                   : Sok
suci lo!!!

Ryo                  :
Jangan ikut campur deh lo!!

Yui                   :
Erika kan sobat gw…

Erika                :
Yui…*peyuk Yui*

Yui                   : Klo
mo ngelawan jangan sama Erika, sama gw aja, berani lo!!!

Ryo                  : Lo
pikir gw takut!! Sama amuba aja lo ga da apapanya!!

 

Yui melayangkan tonjokan, tetapi berhasil dihindari Ryo. Ryo
yang mau membalas Yui malah kesandung kaki Uchi yang terkapar di
lantai…dan…GREP!!!

 

Ryo                  :
E~h???

 

Hening sejenak, baik pengurus OSIS Kitagawa maupun pengurus OSIS
Himawari mematung.

BUAKKKK!!!! Yui ninju Ryo dengan mantap.

 

Yui                   : APA
YANG LO PEGANG HAAAAHHHH??? DASAR YAKUZA CABUL!!!!

Ryo                  :
Emangnya apa yang gw pegang barusan??

Yui                   : LO
PEGANG DADA GW!!!

Ryo                  :
Hontou?? Gw kira tadi punggung lo…

Yui                   : LO
CARI MASALAH AMA GW YA!!!! BOSEN IDUP LO!!!

Ryo                  :
Segitu doang, palingan lo juga dah sering dipegang-pegang ma cowok, muna banget
sih lo…ehhh…

 

Air mata Yui mengalir membasahi pipinya. Yui keluar kelas.

 

Maki                 :
Ok…apapun yang kalian tuduhin kita curang sepertinya udah kebales dengan
menangisnya Yui…

Yamapi            : Enak
aja…ga bisa gitu donk!!!

Juri                  : Yui
cewek yang kuat, dia ga pernah nangis kecuali pas masih bayi, jadi lo semua
udah keterlaluan!!!

Kusa                :
eeeiiiiittt chotto!! Cuma Ryo yang bikin dia nangis…

Ryo                  :
KUSAAA *tatapan maut*

Kusa                :
Ta…tapi karena Ryo teman kami, jd…

Yamapi            : Pokonya
tetep ga bisa!!

Maki                 : Apa
lagi mau lo sih???

Yamapi            : Mending
temen lo Cuma nangis doang, temen gw Tego ampe masuk rumah sakit!!

Maki                 :
HEEE???

Kusa                : Iya,
tangannya ampe di gips…

Massu             :
Mukannya ampe diperban di mane-mane…

Koya                : Dia
bahkan hamper lupa ingatan…

Mirai                 :
USO!!! Kemaren dia Cuma mimisan kok!!!

 

Semua pasang mata menatap Mirai.

 

Yamapi            :
Oooohh…jadi lo yg buat Tego masuk rumah sakit??

Mirai                 :
Bukan!!!

Koya                :
Sudahlah nona…ngaku aja!!!

Mirai                 : Gw
bilang ngga ya ngga!!!

Uchi                 :
Ternyata hati lo ga secantik muka lo ya…

Mirai                 : Gw
emang nggak ngelakuin apa-apa…*tatapan memelas*

 

CCRRROOOOTTTTT

Semua anak Kitagawa dengan satu komando…mimisan masal.

BRAK.

Maki membanting pintu ruang rapat sampai benar-benar menutup
dengan rapat.

 

Yamapi            :
WWOOOIIII!!!! Dasar cewek-cewek CURANG!!! Liat aja, lo semua  PASTI pake rumbe-rumbe!!!!!

 

Akhirnya pengurus OSIS Kitagawa pun kembali ke alamnya. Sambil
terus ngomel-ngomel.

 

Yamapi            : Gw
sumpahin jadi perawan tua!!!

Koya                : Gw
ikut nyumpahin juga!!

Kusa                : Iya…bahkan
seorang playboy kaya Koyama juga ga bakal milih mereka!!!

Koya                : PLAK
*nabok Kusa* MAKSUD LO!!!

Uchi                 : Gw
ga bakal maapin mereka, liat nih muka cantik gw!!! *memar*

Ryo                  : Gw
belum pernah kena damprat sejak gw lahir, dasar cewek kasar!!!Tapi…besar
juga…*mandang tangannya*

Uchi                 :
Kyaaa…Ryo…ternyata lo normal ya…*nepuk-nepung punggung Ryo*

Ryo                  :
SEHARUSNYA GW YANG BILANG GITU KE ELO!!!

Yamapi            :
Sudahlah!! Pokoknya kita harus susun rencana sampe mateng buat ngabisin mereka.
Massu…

Massu             : Hmmm…

Yamapi            : BUANG
MAKANAN DARI MULUT LO!!! Dari tadi kerjaan lo makan aja!!!

 

Mereka pun mengadakan rapat darurat. Rapat berlangsung hingga
sore hari menjelang malam. Seperti biasa, 7 limusin stand by di depan pintu
sekolah mewah itu. Mereka bertujuh siap memasuki limusin.

 

Massu             : Minna
mitte!!! *nunjuk kearah gerbang*

Uchi                 :
Dare???

 

Sosok cewek berdiri di depan gerbang Kitagawa High School.

 

Koya                : Dia
anak Himawari, liat aja seragamnya.

Massu             :
Iya…iya…

Yamapi            : Ngapain
tu cewek ke sini???

Ryo                  : Ko
kayanya pernah liat dimanaa gitu??

Shige               :
Ya…iyalah pernah liat, dia itu Aragaki Yui, wakil ketua OSIS Himawari High
School.

Ryo                  :
Akh!! Cewek kasar tadi!! Ngapain dia ke sini? Mo cari masalah lagi!!

Kusa                : Dia
ngeliat ke sini.

 

Benar saja. Yui mengadapkan badannya ke arah mereka bertujuh.

 

Yui                   :
Nishikido Ryo!!! *teriak dari gerbang*

Ryo                  :
Heh???

Yamapi            : Mo
ngapai lo???  

Yui                   :
Bukan urusan lo!! Gw Cuma ada perlu ama Nishikido.

Uchi                 :
Ryo…jangan-jangan…

Ryo                  : Gw
tau.

Uchi                 : Heh?
Hontou?

Ryo                  :
Tentu saja. Dia pasti mau minta maaf udah nabok gw. HAhahahahhaha…ga bakal gw
maafin!!!

Uchi                 :
Bukan itu maksudku Ryo…

Ryo                  : Apa
lagi??

Uchi                 : Dia
kayanya nunggu lo dari tadi deh, kita kan baru selse rapat.

Ryo                  : So??
*nginggris*

Koya                : Dia
suka padamu!!

 

Hening.

 

Ryo                  :
HAHAHAHAHHAHAHAHHA…lo gila kale ya…

Koya                : Lo
yang gila, ngakak kaya gitu!!!

Yui                   :
Nishikido!!!

Kusa                : Cewek
lo manggil tuh Ryo!!

 

Plak…*Ryo njitak Kusa*

 

Kusa                :
Kenapa sih slalu gw yang kena jitak!!!!

Massu             : Tanya
ke dee…

Yamapi            : Sana
samperin!!!

Ryo                  :
Ogah!!!

Shige               :
Ryo…sepertinya kalo lo ga kesana dia bakal ngeruntuhin ni sekolah…

Koya                :
Sepertinya Shige bener, gw bisa merasakan aura membunuh dari tu cewek.

Uchi                 :
Waduh…hati-hati Ryo…

Kusa                :
Ryo, perlu gw siapin kuburan buat lo???

 

Plak…plak…plak…*kena njitak Ryo lebih banyak*

 

Kusa                :
ii…ii…taaa…iiii…

 

Ryo pun mengampiri Yui.

 

Ryo                  :
Nende?? Klo mo minta maap lo pulang aja deh!! Gw ga bakal maapin lo, sory waktu
gw ga banyak, maklum gw orang sibuk…*sombong mode on*

Yui                   :
Siapa juga yang mo minta maap sama cowok kaya lo!!!

Ryo                  : Lo
jangan mincing emosi gw deh!!!

Yui                   : Lo
harus tanggung jawab!!

Ryo                  :
Tanggung jawab?? Maksud lo??

Yui                   : Lo
udah megang dada gw!!

Ryo                  : Maksud
lo gw harus tanggung jawab apa?? Apa harus gw nikahin lo???

Yui                   :
Iya.

Ryo                  : …

Yui                   : Lo
harus nikahin gw!!!

Ryo                  : coba
bilang sekali lagi???

Yui                   : Lo
harus nikahin gw!!!

Ryo                  :
Apa?? Aku tidak dengar??

Yui                   : LO
HARUS NIKAHIN GW, NISHIKIDO RYO-SAN!!!!!

 

Suara Yui sepertinya terdengar ke seluruh penjuru kota Tokyo.
Anak-anak Kitagawa yang lainnya berpose mematung dengan mulut menganga lebar.

 

Ryo                  :
HWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA….sumpah gw sakit perut nih!! HAHAHAHAHA…

Yui                   : Gw
ga bercanda!!

Ryo                  :
Heh??

Yui                   : Begitu tamat sekolah lo harus
nikahin gw!! *tatapan serius*

Ryo                  :
Ne…Aragaki, maaf ya kalo ngecewain lo, gw tau lo suka ma gw tapi sory lo bukan
tipe cewek gw, apalagi buat jadi istri gw…

Yui                   : Gw
suka sama lo?? Lo pikir lo tipe gw?? GA!!!

Ryo                  : Terus
maksud lo apa minta gw nikahin lo??

Yui                   :
Karna lo harus tanggung jawab!!

Ryo                  :
Tanggung jawab apa??

Yui                   : Gw
dah bilang kan…lo udah megang dada gw!!!

Ryo                  :
Gini-gini juga gw pernah belajar biologi neng, emangnya klo gw pegang dada lo,
lo bisa hamil gitu?? Jangan gilaaa dong!!!

Yui                   : Gw
punya prinsip, gw bakal nikah sama cowok yang pertama kali nyentuh gw, dan
dengan terpaksa…lo orangnya!!!

Ryo                  : Sory
udah sore, gw mo pulang!! Simpen aja tuh ocehan lo!!

Yui                   :
Matte!!

 

Tapi Ryo cuek dan kembali ke arah limusinya.

 

Yui                   :
Matteru!!! Kalo aku menang melawanmu di pertandingan nanti, lo harus nikahin
gw!!!

Ryo                  :
*berbalik* Ok!!!

 

Dua hari kemudian di Himawari High School…

 

Maki                 : Ok
minna…gimana kalian dah dapet kelemahan cowok-cowok Kitagawa itu??? Ok mulai
dari lo Yui…

Yui                   : Gw
ga dapet info apa-apa.

Maki                 :
Heh??

Erika                : Lo
sih ngurusin nikah ma Nishikido mulu, emangnya gad a cowok laen apa???

Yui                   :
Kalo yang megang-megang gw bukan dia, ga bakal gw mau nikah ma dia!!

Erika                :
Ya…ampun Yui sampe segitunya…

Juri                  :
Wajar lah…siapa yang mau dipegang dadanya sama cowok kalo bukan sama yang kita
sukai coba??

Yui                   :
Juri…akhirnya ada yang mengerti perasaan gw juga…

Juri                  :
Tapi lo juga lebay Yui!! Yang namanya merit tuh harus sama cowok yang kita
suka…

Erika                :
Stuju!!!

Masami           : Atow
jangan-jangan…lo suka ma Nishikido lagi???

Yui                   :
HHHUUEEEEKKKK!!!!! Kalau pun dia cowok terakhir di dunia ini, mending gw merit
ama monyet deh!!!

 

*Ryo muncul, dan ngegetok kepala Yui* *Ryo hilang lagi*

 

Maki                 :
Kembali ke jalan yang benar…Lanjut, Erika apa yang lo dapet?

Erika                : Si
banci Uchi itu…dia takut sama kecoa.

Minna               : ITU
SIH KITA SEMUA TAU!!!

Maki                 :
JElas banget dia ngibrit waktu denger kata ‘kecoa’…

Erika                :
Ya…itu kan kelemahan juga!!

Nana                : Kalo
gitu harus bikin tantangan tentang kocoa dong???

Maki                 :
Hmm…bener juga lo Nana…apa misalnya??

Mao                 :
Misalnya makan kecoa gitu???

Minna               : Lo
aja yang makan!!!

Mao                 : Kan
ada Nana, kecoa juga bakal dilahap ama dia!!!

Nana                :
Ogah…Nana Cuma makan makanan yang higienis, 4 sehat 5 sempurna!!!

Maki                 : Apa
info lain ga???

Juri                  : Gw
punya banyak info.

 

Juri ngeluarin tumpukan kertas di atas meja rapat.

 

Maki                 :
Busyet dah…banyak amet!!!

Juri                  : Aku
mencari data mereka di internet. Aku juga berhasil meng-hack database sekolah
Kitagawa.

Nana                :
Sugoi!!! Kalo Nana ga bakal mikir ampe sana deh…

Mao                 : Kapan
lo pernah mikir sih Na…

Juri                  : Dan
gw udah mempelajari semuanya. Menurut gw yang memungkinan adalah menjatuhkan
Nishikido dan Tegoshi.

Yui                   :
Hontou??

Juri                  :
Kenapa, lo takut calon suami lo kalah??

Yui                   : Gw
malah bakal bikin dia kalah telak!!! Emang apa kelemahannya???

Juri                  :
UHFSQ3541111t$@$^%r^&vhvg

Minna               :
HWAAAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHHAHA

Maki                 : Gw ga
nyangka…bodynya aja yg keker, dalemnya…melempem…

Erika                :
IYa…iya…ne…Yui, lo yakin mo merit ma cowok payah kaya dia???

Yui                   : Kenapa
nasib gw jelek banget kaya gini siihhh…

Maki                 : Ok,
kalo gitu bisa dengan h7&Yasuhu*&*S^A^ kan melawannya??

Juri                  :
Tentu!

Erika                :
Ok…aku catet.

Mirai                 :
Nah…satu lagi mengalahkan Tegoshi kan???

Juri                  :
Iya…

Mao                 :
Caranya???

Juri                  :
Dengan NBAUGSU7%$%A##%AYSrtyft…biar Mirai yang ngelakuin.

Mirai                 :
Atashi??

Juri                  :
Iya, Cuma lo yang bisa!!

Mirai                 :
Demo…

Maki                 :
Bagus…kalo gitu kita pasti menang!!!

 

Tidak terasa lusa pertandingan Kitagawa High School versus
Himawari High School akan digelar. Kesemarakan pertandingan itu semakin
menjadi.

 

Yamapi            :
Minna…siapin mental buat lusa ya…kalian harus banyak istirahat, jangan mikirin
yang macam-macam, terutama lo Ryo!!!

Ryo                  :
Kenapa gw??

Yamapi            :
Ya…pikirin pernikahan lo kalo ni pertandingan dah kelar aja!!!

Ryo                  :
*Nabok Yamapi* Siapa juga yang mikirin!!!

Uchi                 : Masa
sih ga mikirin??? Gw sering ngeliat lo ngelamun…pasti mikirin si Aragaki
kan…hehehe…*Kena tabok Ryo juga*

Yamapi            : Lo juga
Tego, lo baru balik dari rumah sakit, harus banyak makan…darah lo ilang banyak
kan…

Kusa                :
Sekalian aja makan darah Tego…tego??

Tego                :
Ah…hai??

Yamapi            : Lo
nglamun??? Jadi tadi lo ga ngedengerin gw????

Tego                :
Gomen…gomen…

Massu             : Tego…lu
akhir-akhir ini sering banget nglamun, nande??

Tego                :
Nandemonai…

Massu             :
Tego????

Tego                : Gw
gapapa, Cuma…gw ngarasa ga pede aja buat pertandingan lusa.

Shige               :
Kenapa, ko bisa?? Tego…anggap aja ini Ujian Nasional, kerjakan dengan lancer
dan tenang…

Tego                : Apa
lagi Ujian Nasional, yang ada gw bakal mampus!!!!

Koyama           :
YAATTTTAAAA!!!!

Yamapi            :
Bikurishita!!!

Kusa                :
Wah…kepala Koya penuh bunga…

Yamapi            : Nande??

Koyama           : Gw baru
dapet sms dari temen chat gw.

Ryo                  :
Dakara??

Shige               : Biar
gw tebak, kalo ngeliat muka Koya yang girang kaya gitu…lo pasti mo ketemuan kan
sama tu cewek???

Massu             : Mang
bener cewek temen chat lo, Koyama??

Kusa                : Isi
otak Koyama kan ga ada kata lain selain…cewek!!!

 

PLAK *Koya geplak Kusa*

 

Tego                :
Iya…sama kaya Massu yang isi otaknya Cuma makanan doing!!

Massu             : Kok
bawa-bawa gw lo!!

Yamapi            : Ok
minna…lusa kita harus standby jam 6 subuh, kita mesti breaving terakhir
kalinya, wakarimashika???

Minna               :
Wakarimasu!!!

 

Sepulang sekolah…

 

Koya                :
Shige, matte!!!

Shige               :
Nande??

Koya                : Anter
gw dong!!

Shige               :
Kemana?

Koya                :
Tumben otak lo nyimpen pertanyaan, ya…kopi darat lah!!!

Shige               :
Gomen, gw ga mau membuang-buang waktu gw Cuma buat ketemuan sama cewek, lebih
baik gw baca ensiklopedia tentang sejarah runtuhnya dinasti hmmphhhhhh…*dipaksa
Koya masuk limusinnya*

 

Koyama dan Shige pun berangkat menuju Café NEX, tempat Koyama
janjian ketemuan sama cewek dunia mayanya itu.

 

Shige               : Jam
berapa lo janjian??

Koya                : Jam 5
teng!!

Shige               :
*ngeliat jam* Ini sudah telat 30 detik.

Koya                :
Busyet dah lo!! Baru 30 detik.

Shige               : 30
detik juga waktu, 1 detik pun waktu ga bakal balik lagi, jadi…

Koya                : Mulut
lo minta dijait ya!!! Bentar lagi juga dating, cewek telat 20-30 menit sih
wajar, mereka pasti dandan dulu.

Shige               : 20-30
menit??? Gw bisa ngabisin novel Harry Potter ke-7 dalam waktu 25 menit tuh.

Koya                : Gw
heran, lo dikasih makan buku dari kecil ya?! Otak lo ga konslet tuh isinya buku
semua???

Shige               :
Lagian ngapain juga sih lo ngajak gw??

Koya                : Kalo
ceweknya jelek gw punya pengganti.

Shige               :
MAKSUD LO???

Koya                :
Ssssttt…ada yang buka pintu tuh!

 

Koyama dan Shige memandang kea rah pintu café. BEnar saja ada
dua cewek yang masuk dari pintu itu. Demo…2 cewek itu Masami dan Juri dari
Himawari High School.

 

Koya                :
Ngapain mereka di sini??

Shige               :
Jangan bilang kalo mereka temen chat lo!!!

Koya                :
Jangan sampe deh!!!

 

Mata Masami mengarah ke meja tempat Koyama dan Shige duduk.
Masami dan Juri menghampiri.

 

Masami           : Minggir
lo dari situ!!

Koya                :
Sembaranagn!! Lo dating-dateng maen usir aja!! Ga sopan!!

Masami           : Lo yang
ga sopan! Meja ini udah dipesen sama temen gw tau ga??

Koya                : Enak
aja, gw yang mesen duluan.

 

Hening…

Saling tatap…

 

Koya                :
BEAUTIFUL GIRL???

Masami           : HANDSOME
BOY???

Koya+Masami: OH NOOOOOOOO *nginglish*!!!!!!!

 

30 menit kemudian.

 

Koya                : Gw
kira bakal Hilary Duff yang dateng, taunya…Omaswati.

*Dee dihajar Masami*

Masami           : Ilang
deh harapan gw ketemu Daniel Radcliffe…heeeh…nasib…nasib.

Koya                : Apes
deh idup gw ketemu cewek kaya lo!!!

Masami           : Harusnya
gw yang bilang gitu, lo di chat sok romantic, kalo tau lo orangnya ga bakal gw
terima deh lo jadi pacar gw!!!

Shige+Juri       : NANI???

Shige               :
Kalian pacaran???

Juri                  :
Pacaran dari chat?? Ga salah lo Masami?? Lo ga takut apa nerima cowok           yang ga ganteng?? Lo kan anti cowok
jelek!!!

Masami           : Lo ga
tau sih gombalan tu cowok!! *nunjuk-nunjuk Koyama*

Shige               : Itu
sih lo aja yang bego, bisa-bisanya kepincut ama buaya darat!

Koya                :
*Nabok Shige* Lo ada dipihak siapa sih???

Shige               : Di
pihak mereka…ya dipihak lo lah!! Udahlah cabut yu!! Lagian, kalian tinggal
putus…selesei kan masalahnya???

Koya                : Lo
pikir bisa segampang itu apa???

Shige               : Tidak
ada hal yang susah buat gw pecahin…*gaya propesor*

Koya                : Demo…

Shige               : Apa
lagi sih??? Gw harus pulang nih, gw belum ngerjain soal di Fisika halaman 112.

Koya                : Emang
itu pr? Perasaan kita baru belajar ampe halaman 25 deh…

Shige               :
Pikiran gw selalu maju ke depan, ikuzo!!! *narik Koyama**koyama tetap diam* Lo
knape sih??

Koya                : Gw…gw
ga bisa mutusin dia.

Juri                  :
Gampang, tinggal lo yang mutusin Masami!!

Masami           : Ga…bisa…

 

Koya dan Masami saling tatap.

 

Shige               : Bulu
kuduk gw mendadak berdiri nih…

Juri                  :
Masami…lo ga kesurupan kan???

Shige               : Ayo
Koyama, jangan ampe lo dijampi-jampi ma tu cewek!!

Koya                : Gw
sadar kok…gw…gw…gw terlanjur suka ma dia.

Shige               :
WHAT??!?! Lo jangan buat saraf otak gw putus!!Ngomong apa lo barusan!!!

Juri                  : Ayo
Masami, jangan dengerin ocehan orang gila, tinggal lo putusin, beres!!!

Masami           : Tapi…gw
juga…suka…

Juri                  :
MASAMI!!!!!! Pulang….ayo pulang!!!

Masami           : *ditarik
Juri* Chotto Juri…

Juri                  : Lo
edan ya!! Masih banyak cowok laen gentayangan diluar sana, kenapa mesti si mata
sipit itu sih!!! *dijitak Koya*

Masami           : Lo ga
bakal ngerti sih!! Lo belum pernah suka ma cowok kan!!!

Juri                  :
Sembarangan lo! Gw cewek normal, gw juga suka ma cowok!!

Masami           : Ah…gw
lupa!! Lo masih suka sama si Shigeaki Kato dari Kitagawa High School juga kan??

Juri                  :
Masami!!

Masami           : Cimon lo
itu kan? Yang lo diem-diem merhatiin dia di tempat les waktu SMP…

Juri                  :
Masami mo iiyo!!

Masami           : Tapi ga
berani ngungkapin perasaan lo gara-gara HImawari dan Kitagawa High School musuh
bebuyutan, gara-gara lo pengurus OSIS, lo ngelarang diri lo buat pacaran ama
anak Kitagawa kan???

Juri                  :
MASAMI!!!! Kok lo ngomong gitu sih!!!

Masami           : Abis gw
kesel!! Pertama gw kesel gara-gara tau pacar gw anak Kitagawa, kedua gw kesel
gara-gara gw terlanjur suka ma dia!!! Heeh…Kalian! *nunjuk Koyama ma Shige*
Kalo kalian kenal sama yang namanya Shigeaki bilang ke dia kalo…

Juri                  : Dia
Shigeaki Kato, Masami! *nunjuk Shige* Puas lo sekarang!!!

Masami           :
eeehhh???

 

BRAK. Juri keluar sambil banting pintu café.

 

Masami           : Gw kira
lo Shige Kato, ga pake ‘Aki’…aaaaaaaaakkkkkkhhhhhh… SIAL BANGET SIH GW HARI
INI!!!!!

 

Masami pun pergi dari café.

 

Koya                :
Wah…Shige, ada juga cewek yang suka cowok kaya lo… gw ga nyangka.

Shige               : Ini
semua gara-gara lo!!

Koya                : Ko
gara-gara gw sih??

Shige               : Lo
sih pake acara chat ma Nagasawa, pake acara fall in love segala lagi!!

Koya                : Tapi
kan…

Shige               : Gw
pulang!!!

 

Shige pergi dengan membanting pintu café.

 

Koya                : Matte
Shige!!!

Waiter             : Matte,
Mas!! *ke Koyama*

Koya                :
Nande?

Waiter             :
Bonnya??

Koya                : Oh
*ngasih duit*

Waiter             : Tapi
Mas, kurang ni duitnya…

Koya                : Lho?
Perasaan gw Cuma minum doang.

Waiter             : Itu
temen-temen Mas yang laen??

Koya                : Gw
yang bayar???

Waiter             :
Ya…masa saya Mas…

Koya                : Nih!
*ngasih duit lagi*.

Waiter             : BEntar
Mas!

Koya                : APA
LAGI???

Waiter             : Duit
perbaikan pintunya Mas??

Koya                :
Haaahh??? Kan bukan gw yang banting…

Waiter             : TApi
temen2 Mas kan yang banting…

Koya                : Nih!!
*ngasih duit kesel*

Waiter             :
Mas..mas..

Koya                :
NANI???

Waiter             : Tipnya
Mas…

Koya                : Grrrr
*ngebul* NIH AMBIL DOMPET GW SEKALIAN!!!!!!

 

Dengan kesal Koyama pun pergi sambil membantng pintu
hingga…BRUK…pintu café jatuh ke lantai.

  

Esok harinya…

 

Maki                 :
Masami, Juri, kalian knapa sih? Dari tadi manyun-manyunan mulu!!!

Jari                  :
Tanya aja tuh apa yang udah si centil lakukin ke gw!!

Masami           : Gw kan
ga sengaja! Mana gw tau tu orang ada di sana!

Juri                  :
Kalo ga sengaja, ga usah ngebongkar semuanya dong!!! Pake otak lo!

Masami           : Sombong
bener lo! Mentang-mentang lo pinter, otak lo mang OK, tapi masalah ngedapetin
cowok lo KO!!!

Maki                 :
Kalian ini!! Besok udah mulei pertandingan, malah bertengkar lagi!!!

Nana                :
Eh…Maki-chan jangan diberentiin, lagi seru lho!!

 

*nabok Nana bareng-bareng*

 

Masami           : Habis…

Juri                  :
Apa?? Lo piker gw ga bisa apa tebar pesona ke cowok??

Masami           : Coba
buktiin??

Juri                  :
Boleh…

Masami           : Cium si
Kato, berani lo??

Maki                 :
Kato? Bukan Shigeaki Kato kan??

Yui                   : Lo
suka ama cowok kelewat pinter itu???

Erika                :
Aduh..Juri…ga banget deh lo!!!

Mao                 : Kalo
pacaran ma tu cowok, otak gw bisa meledak dalam hitungan 5 detik…

Nana                :
Mao…otak tuh ga bakal bisa meledak, soalnya bom kegedean buat dimasukin ke
dalam otak…iya kan minna???

 

*sumpel mulut Nana bareng-bareng*

 

Maki                 :
Kalian ini Cuma gara-gara cowok Kitagawa sampei bertengkar begini, kalau kita
ampe kalah di pertandingan nanti…CUMA LO BERDUA YANG PAKE RUMBE-RUMBE!!!!

Nana                :
Asyiiiik….kita ga usah sibuk harus menang donk…

 

“nana dapet tabokan lagi dari Juri dan Masami*

 

Erika                :
Udah…udah…baikan lo berdua!!!

Mao                 :
Iya…buruan salaman!!!

Masami           : Ogah!!!
Klo Juri buktiin dia bias naklukin cowok, gw baru mo maapan!!

Juri                  : Gw
bias!!! Tapi masalahnya…Shigeaki itu…

Masami           : Gw ga
nerima alas an lo, gw minta pembuktian lo!!!

Juri                  : Lo
rese banget sih Masami!!

Masami           : Biarin,
abis gw sebel!!!

Juri                  :
OK!!! Liat baik-baik dengan mata kepala lo ya!!!

 

Juri mengajak Masami ke Kitagawa High School. Pengurus OSIS
Himawari yang lain mengikuti dengan penasaran apa yang akan Juri lakukan.

 

Sementara itu di kantin Kitagawa High School…

 

Ryo                  :
Hahahahahahahahaha

Shige               :
Urusai, Ryo!!!

Ryo                  :
Habis…gw ga nyangka bakal ada cewek yang suka ma lo…Mr. Kutu
Buku…hahahahahahhaha

Shige               : Jahat
lo!!! *pundung dipojokan*

Koya                : Gw
aja ga nyangka banget dah!!!

Yamapi            : Tapi
kan cewek yang suka ma Shige juga kutu buku, jadi coocok tuh…

Minna               :
*kompak* Mr. and Mrs KUTU !!!! HAHAHAHAHHAHAHA

Shige               :
Kalian jahat!!!! Denger ya…lagian siapa juga yang suka ma tu cewek! Maaf-maaf
aja ya, tipe cewek gw tuh yang kaya Dee *kyaaa**dee dihajar istri2 Shige*,
maksudnya…Dian Sastro…

Uchi                 :
Ne…Shige…

Shige               : Udah
deh Uchi, lo jangan ngejek gw lagi…

Uchi                 :
Bukan gitu, maksud gw…

Yamapi            :
Ceweknya ada di belakang lo tuh!!!

 

Shige berbalik. Dan Juri berdiri tepat dibelakangnya. Diikuti
oleh Anak Himawari yang lain…Shige…speechless…Dilihatnya mata Juri sudah
berkaca-kaca…Shige sudah siap-siap megang pipinya, takut kena gaplok, tapi Juri
malah…

 

CHUP…mencium Shige tepat dibibirny…

 

Shige               :
GGGGYYYYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!! Gatel…badan gw jadi gatel-gatel…alergi gw
kambuh…*garuk-garuk*

 

Juri pergi setelah mencium Shige. Dia menangis.

 

Masami           : Juri!!!!
Matte!!!! *mengejar Juri*

 

BUAK!!! Maki menonjok Shige.

 

Shige               :
Itttaaaiii….alergi gw tambah banyak deh!!!!

Yamapi            :
Apa-apan lo!!

Maki                 : Dia
udah kurang ajar!! Bikin Juri nangis.

Yamapi            : Heh!
Itu sih temen lo aja yang kurang ajar, dia duluan kan yang nyium Shige!!

Maki                 : Ga
usah gitu dong caranya, emangnya temen gw apaan!! Ulet bulu yang bisa bikin
temen lo gatel-gatel!!!

Yamapi            : kenapa
lo malah marah-marah ke gw!!

Maki                 :
Soalnya lo leader mereka yang suuppperrr nyebelin!!

Yamapi            : Jaga
mulut lo!!

Maki                 : GA
buat cowok macem lo!!!

 

PLAK!! Yamapi kelepasan nampar Maki.

 

Kusa                :
waduh…bisa kebakaran ni kantin!!! Ngebul dimana-mana…

Maki                 : Liat
aja lo!!! Besok, lo bakal nyesel seumur hidup lo!!! Puas-puasin deh make
bikini!!! WEEEEEKKKK!!!!

 

Maki dan yang lainnya pun pergi pun pergi.

 

Yamapi            : GA
BAKAL!!!!!

 

Setelah kejadian di kantin yang menggemparkan, para pengurus
OSIS Kitagawa kembali ke ruangan mereka. Di ruang OSIS.

 

Yamapi            :
Pokoknya kita harus menang!!! *bolak-balik ngelilingin ruang OSIS*

Uchi                 :
Pastilah…gw ga bakal jatuhin image gw dengan make bikini.

Tego                : Anoo…

 

Semua mata tertuju ke Tego.

 

Tego                :
Apa…tidak sebaiknya kita damai aja???

 

Hening.

BAK…BUK…BAK…Tego kena hajar.

 

Yamapi            : Kalo lo
bilang gitu lagi, gw jamin muka imut lo itu bakal ilang semumur idup!!! *galak
amet*

Massu             : Kalo lo
mo damai ama mereka, gw ga mau duet bareng lo lagi…TegoMAss…BUBAR!!!

Tego                : Demo…

Ryo                  : Ga
pake tapi-tapi, lo mo kena jurus si buta dari gua hantu atow jurus wiro sableng
ngejar kebo???

Kusa                : Lo
damai jg ga papa, gw jadi punya target buat main-main…*senyum jail*

Koyama           : Gw
setuju aja ama Tego…

 

BAK…BIK…BUK…Praang…*apa ini??*

Koyama yang kena keroyok sekarang.

 

Yamapi            : Lo kok
jadi bilang gitu sih? Bukannya lo yang paling semanget liat mereka pake
rumbe-rumbe???

Shige               : Itu
gara-gara dia udah jadian ama Masami…*sambil tetep garuk-garuk*

Kusa                :
Shige…lo kaya monyet deh!! *di-smackdown shige*

Yamapi            : beneran
lo jadian??

Koyama           : Itu…

Uchi                 :
Alllaaaahh…palingan jg ga serius, besok-besok juga udah putus deh…

Koyama           : Gw serius!!!

Minna               :
HHHAAAAHHHH????

Koyama           : Untuk
pertama kalinya gw serius ama cewek.

Yamapi            : Oh…jadi
lo mending milih damai, daripada mempertahankan harga diri
kita…sebagai…Pengurus OSIS Kitagawa High School…*gaya sok iye*

Koyama           : Bukan
gitu…

Ryo                  :
Trus?? Pilihan lo tinggal 2 deh…lo pilih tu cewek atow kita???

Koyama           : Gw ga
bisa milih gitu dong!!

Shige               : Itu
hanya pertanyaan denagn 2 pilihan, apa susahnya sih!! *tetep garuk-garuk*

Koyama           : Gini
deh…lo semua jangan muna deh!!!

Yamapi            : Maksud
lo???

Koyama           : Ryo…lo
bakal merit ama Aragaki…

Ryo                  : GA
BAKAL!!

Koyama           : kalo
Horikita gimana??

Ryo                  :
Hah?? >///<

Koyama           : Shige…lo
sebenernya seneng kan di cium ama Juri??

Shige               :
Seneng dari kuburan nenek lo!! Badan gw jadi gatel-gatel ga ketulunagn gini!!!

Koyama           : Serius??
Lo ga deg-degan??

Shige               :
itu…gw…orang idup pasti deg-deganlah…

Koyama           : Tego sih
ga aneh, lo suka ma Mirai kan, tego??

Tego                :
…*malu-malu*

Koyama           : lalu…

Yamapi            : Cukup
Koyama!! Gw akui, lo bisa nebak masalah beginian karna lo banyak pengalaman,
tapi…ga semua dari kita lagi jatuh cinta ma cewek Himawari dan memutuskan untuk
damai, ngerti lo!!

Koyama           : Gw
ngerti, tapi…

 

Kriiing…kriiing…kriing

Semua melihat ponselnya.

 

Koyama           : Ponsel
gw!! Dari cewek gw!! Liat ya…dia jg pasti pengen damai!!! *di handsfree”
Moshi-moshi…my baby…

Minna               :
Uuuwweeekkkk…my baby????

Masami           :
Koya-chan…

Koyama           : Nande?
Lo kangen ya…

Minna               :
hwweeekkkk…jijay!!

Masami           : Gw…mau
kita putus!!

Koyama           :
*mematung SHOCK!* Pu…putus???

Masami           : Hmm.

Koyama           : Nande??
Kita baru 1 minggu pacaran, kok udah minta putus???

Masami           : Itu…

Koyama           : Gw
ngerti…temen-temen lo pasti ngancem lo kan?? Gw juga diancem ama temen-temen
gw, tp gw tetep mempertahankan lo!!!

Masami           :
Temen-temen gw ga ngancem kok, lo jangan negative thinking ke temen-temen gw
donk!!

Koyama           : Oooh…lo
jadi lebih milih temen-temen lo daripada gw???

Masami           : Gomen…

Koyama           : Gomen
jidat lo!!! Lo jahat banget sih ma gw!!!

Masami           : Gw ga
rela temen-temen gw disakitin ma kalian!!!

Koyama           : Maksud
lo???

Masami           : Pertama
Yui, yang uring-uringan mikirin nasib dia yang harus merit ma yakuza bego!

Ryo                  :
Yakuza bego???

Masami           : Terus si
Juri yang patah hati gara-gara kutubuku geblek itu!!

Shige               : Heeeehh???

Masami           :
Berani-beraninya lagi si Yametong nampar Maki…

Yamapi            : jangan
panggil gw Yametong!!

Masami           : Cuma
cowok pengecut yang berani mukul cewek!!!

Yamapi            : Gw
bukan pengecut!!!

Masami           : Jelas
kan masalahnya…kita…putus!!!

Koyama           : Cuma
gara-gara begituan doing lo mutusin gw???
Masami           : Apanya yang Cuma??? Ini
tuh masalah serius tau, gw ga mau punya cowok yang punya temen-temen gila!!!

Minna               :
Gillla???? *ngebul-ngebul*

Koyama           : Itu sih
temen-temen lo aja yang kecentilan!!!!

Masami           : Lo
berani ngehina temen gw???

Koyama           : Lo juga
ngehina temen gw!!!

Masami           : Ok…kita
Putus!!!

Koyama           : Siapa
takut??? Lo pikir di dunia ini cewek Cuma lo doang??? Putus…ya…putus!!!

 

Trek. Koyama langsung menutup ponselnya. Koyama langsung
terdiam.

 

Kusa                : Aura
lo jelek banget Koyama!!

Shige               : Lo
gapapa??

Koyama           :
…*gemetar*

Kusa                :
waduh…bisa gempa nih!!

Uchi                 :
Udahlah…lo kan cakep, bisa dapet cewek yang lebih cantik kok, ya…kalo
disbanding ama gw sih…lo masih di hokaido, gw udah ke Tokyo…*njitakin Uchi*

Massu             :
Gw…traktir omurice deh, tapi lo traktir gw sirloin steak ya…

Tego                :
*jitak Massu* Isi otak lo harus dibersiin dari makanan tuh!!!

Yamapi            : Koya…

Koyama           : GW GA
TERIMA!!!!! GW LUM PERNAH DIPUTUSIN CEWEK!!! ILANG HARGA DIRI GW!!!

Kusa                :
Waduuuh…nyantai man!! Bisa roboh ni sekolah!!

Koyama           : Minna…GA
ADA KATA DAMAI!!!BESOK KITA HARUS MENANG!!!!!

Tego                : Demo…

Koyama           : Kalo lo
bilang mo damai, gw CEKEK lo!!! *koya lagi ganas*

 

Pualng sekolah. Massu ngajak Tego makan di Café baru di daerah
Ikebukuro.

 

Massu             : Gw jd
ga sabar…katanya sih strowberry cake-nya itu lho…ma’nyus!!

Tego                : Ah…lo
mah kadal goreng aja dibilang manteb!!

Massu             : *Jitak
Tego* Busyet daaaahhh…penuh amet!!!

 

Massu dan Tego berhenti di depan sebuah café yang antrian di
depan pintunya mencapai 5 meter…panjang amet!!

 

Massu             : Gw
punya ide!

Tego                : Heh?
Udah deh pulang aja yu…kapan-kapan kan bias kesini lagi…

Massu             : Gw mau
sekarang!!

Tego                : Emang
ide lo apaan???

Massu             : Gw
sebut ide ini…”Tego’s Light Power”!!!

Tego                : Gw
pulang.

Massu             :
Tegooo…lo kok tega sih ama solmet lo ini! Onegai….

Tego                : Gw ga
mau!!

Massu             :
Ya…ampun…Cuma senyum doang kok!! Senyum lu tuh 1000 watt, bias bikin semua
orang yang ngantri kesetrum…please..please…help me!!!

Tego                : Gw bilang
ga mau ya ga ma…

 

Kata-kata Tego berhenti begitu melihat Mirai datang dengan Nana.
Mata mereka bertemu. Mirai tersenyum pada Tego. Dan…CRROOOTTTT…TEgo pingsan.

 

Massu             : Tego!!!
*goyang-goyang Tego* Bukan saatnya lo pingsan!!! Tego!!! Bangun!!!! Lo nape
sih????

Mirai                 :
Daijoubu??

Massu             :
Oh…pantesan!!

Nana                :
Nande??

Massu             : Lo pake
acara dating ke sini sih!!!

Nana                :
Emangnya kenapa? Nana kan pengen nyoba strawberry cake di sini…

Massu             : Hah??
Lo suka strawberry cake??

Nana                : Nana
suka banget!!! Cakenya itu lho…lembut, belum lagi krimnya…hhhmmmm…lumer banget
deh di lidah Nana.

Massu             :
Iya..iya…manisnya juga pas buat lidah cowok. Mantep banget deh pokonya…

Nana                :
Iya..iya…Nana juga suka blackforrest, katanya di sini blackforrestnya nomer
satu lho se Tokyo.

Massu             :
Hontou??

Nana                : Hmm
*ngangguk* nana harus coba!!

Massu             : Gw juga
pasti nyoba deh!!!!

 

Massu dan Nana pun ngobrol-ngobrol tentang pengalaman kuliner
mereka.

 

Tego                : Kalo
ngomongin makanan aja…ga berenti-berenti deh ampe 10 abad lagi juga…

Mirai                 :
Hmm…Nana juga sama.

Tego                :
Heh??! *kaget*

Mirai                 : Lo
kaya yang ngliat hantu aja!!

Tego                :
Gomen…gw…anu…itu…

Mirai                 : Lo
gapapa?? Knapa sih klo ngliat gw lo pingsan mulu!!

Tego                :
Daijoubu…itu karna gw…gw…*blush*

Mirai                 :
Nande??? *natap Tego dalem*

Tego                :
*megang idung* Jangan natap kaya gitu!!!

Mirai                 : Ga
boleh???

Tego                : Ga
boleh!! *langsung n tegas*

Mirai                 :
Wakatta…*memalingkan muka*

Tego                :
A~h…bukan gitu maksudku!!!

Mirai                 :
Padahal gw…ge kan suka ma lo…

Tego                :
HEEEH???

Mirai                 :
Hmmm…

Tego                :
Hontou???

Mirai                 :
Hmm…*ngangguk*

Tego                : Jadi
lo??? Lo mau jadi pacar gw???

Mirai                 :
Hmm…*Ngangguk*

Tego                :
Seriusan lo???

Mirai                 :
Hmm…*blush*

Tego                :
…*blush*

Massu             :
WOOII…TEGO!!! Lo kok masih dibelakang sih????

 

Padahal antrian sudah maju. Massu dan Nana sudah jauh 2 meter
didepan Tego dan Mirai yang malu-malu.

 

Massu             : Sini
Lo!!!

Tego                :
hai..hai..ikuzo…Mirai…

 

Dengang canggung Tego dan Mirai menghampiri Massu dan Nana.

 

Massu             : Nape
muka lo?? Nyaingin krim strawberry warnanya…

Nana                : Mirai
juga…nande??

 

Alih-alih menjawab, Tego dan Mirai malah cengengesan malu-malu.
Wajah mereka pun makin memerah.

CROOOTTT…

Darah mengalir dari semua pengunjung yang antri.
Kompakan…seluruh pengunjung pingsan kehabisan darah.

 

Nana                :
Sugoooii…ikuzo!! Kita masuk sekarang, sebelum mereka bangun!!

Massu             : Gila lo
Tego!! Maut banget sih senyuman lo!!

 

Akhirnya mereka berhasil masuk ke café dan segera memesan
makanan yang mereka inginkan.

 

Massu+Nana   : HABIS???

Waiter             :
Gomenne. Tinggal satu sih sebenarnya…strawberry cake itu menu favorit di sini.

Massu             : Nande
sore??? Gw udah nunggu ampe lutut gw keriting gemeteran!! Yang bener aja…masa
tinggal satu lagi!! Buat aja lagi 1 doang napa sih???

Waiter             :
Bagaiman kalau Banana Cake saja??

Massu             : Ga
mau!! Gw rela ngantri demi strawberry cakenya!!!

Tego                :
Ya..elah…Massu, banana cake juga pasti enak kan?? JAngan kaya anak kecil gitu
dong!!Malu-maluin gw lo!!

Massu             : Gw ga
peduli…kalo masalah makanan…ga ada kata malu buat gw, ngerti lo!!

Nana                :
Ya…sudah…Nana ga jadi mesen strawberry cake deh…

Massu             : Heh??

Nana                : Buat
Takahisa saja, Nana pesen banana cake aja!!

Massu             : Ga bisa
gitu dong!! Lo jug apengen banget strawberry cakenya kan??

Nana                : Iya
sih…tapi…kayanya lo lebih mupeng dari gw deh…gapapa kok!!

Tego                : Lo
malu-maluin banget deh!!*kena jitak MAssu*

Massu             : Ga deh,
gw yang pesen Banana cake aja…

Nana                :
Gapapa kok!!

MAssu : Gw ga mau cewek
ngalah buat gw!!

Nana                : Kalau
gitu…strawberry cakenya kita bagi 2 aja…dou?? *senyum 1000 watt*

Massu             :
*doki-doki*…CROOOT!!! Ho…hontou??? *deg…deg…deg…*

Nana                :
Hmm…*ngangguk* Kalo sama Takahisa…Nana mau kok berbagi makanan…

Massu             : *Makin
doki-doki* …

Nana                : Ok!!
Strowberry cake-nya satu, hmm..Mirai dan Tego mo pesen apa??

Mirai+Tego      : Chocolate
crime cake!!

Massu             : Kompak
amet!!!

Tego                :
hehehehe

Massu             : Ktawa
lo aneh taw ga!!

Nana                :
Ikuzo…kita duduk!!

 

Mereka pun duduk di bangku untuk 4 orang tepat di pojok, di
sebelah jendela. Pesanan pun datang.

 

Massu             : Beneran
nih ga papa dibagi dua??

Nana                :
Iya…gapapa kok, lebih enak makan bareng-bareng kan??

Massu             : *blush*
iya juga sih…sankyu!!

Nana                :
Hai..hai..ayo makan!

 

MEreka menikmati makanan mereka dengan ceria. Di luar café,
Yamapi dan Maki memergoki mereka.

 

Maki+Yamapi  : Ngapain
mereka bareng-bareng di sini??

Maki                 :
Heh??

Yamapi            : Kenapa
lo ada di sini??

Maki                 :
Harusnya gw yang Tanya gitu!!

Yamapi            :
Terserah gw dong…mo gw ada di luar angkasa kek, mo gw ada di kuburan kek,
terserah gw dong!!!

Maki                 : Emang
terserah lo, tapi please deh, jangan muncul dihadapan gw, gw jadi pengen muntah
nih!!

Yamapi            : Heh… lo
ga pernah diajarin cara ngomong yang sopan ya!! Gw doa’in lo jadi perawan
tua!!!

Maki                 : Gw
rela jadi perawan tua…kalo di dunia ini Cuma lo cowok yang ada!!

Yamapi            :
Looo!!!!

Maki                 :
Sorry gw sibuk!!! Buang-buang waktu aja nanggepin ocehan bayi kaya lo!!

Yamapi            :
Chotto!!

Maki                 : …?

Yamapi            : Bilang
tuh ke temen-temenlo, jangan kecentilan jadi cewek!! No-Rak!!

Maki                 : Heee!!
Itu si temen-temen lo aja yang matanya langsung ijo ngliat cewek cantik!!

Yamapi            : Hah??
Apa?? Cewek cantik?? Kayanya kuping gw harus di korek nih!!

Maki                 :
Sini…perlu gw korekin?? Atow sekalian gw bersiin kuping lo dari kepala lo!!

Yamapi            :
Nyebelin banget sih lo jadi cewek!!

Maki                 : Lo
sendiri juga nyebelin jadi cowok!!

 

Yamapi dan Maki bertengkar sampai ga sadar kalo ada copet yang
ngambil dompet dari saku mereka. BEgitu sadar…

 

Yamapi+Maki  :
JAAAMMMBBRREEETTT!!!! BERENTI LO!!!

 

Yamapi dan Maki mengejar jambret itu.

 

Massu             : Kaya
suara si Yamapi ya??

Tego                :
Iya…tapi dari mana tu suara datengnya??

Mirai                 :
Tadi juga ada suara Maki…

Nana                : Tapi
ga mungkin Maki bisa juga niruin suara Tomohisa…

Mirai                 :
Nana…jangan kambuh sekarang dong penyakit lemot lo!!!

Nana                : Nana
ga sakit…Nana sehat kok!!

Mirai                 :
Cake deh klo ngomong ama lo!!

Nana                : Ya…ga
usah ngajak Nana ngomong, susah amet…

Mirai                 :
Naaanaaa…

Massu             : Nana
lucu ya…

Nana                :
Lucu??

MAssu : Iya…

Nana                : Jahat
lo!!

Massu             : Lho??

Nana                : Nana
ga suka dibilang lucu!! Nana bukan pelawak taw ga!!

Massu             :
Bu..bukan gitu maksud gw…

Nana                : Baru
aja Nana mikir kalo Takahisa tuh orangnya nyenengin dan nyambung sama Nana,
tapi…ternyata Takahisa nyebelin, ngehina Nana!!

Massu             : Duuh…maksudnya
bukan gitu Na..

Nana                : Rugi
deh Nana bagi-bagi kue sama lo!!! Nana usdah kenyang, Mirai..ayo pulang!!

Mirai                 :
Tapi kueku lum abis…

Nana                : Udah
bungkus aja, nanti biar Nana yang ngabisin!!

Mirai                 :
Tapi Na…

Nana                : Ayo!!

 

Nana minta waiter membungkus sisa cake Mirai dan memaksa Mirai
pulang.

 

Nana                :
A~h…chotto!! Karena Nana ngerasa rugi, Lo yang harus bayar!!!

 

Nana dan Mirai pergi meninggalkan bon kue ke Massu.

 

Massu             : Emang
gw salah ngomong ya???

Tego                : Au
deh…yang pasti lo bikin Mirai pulang!!

MAssu : Kok  jadi nyalahin gw??? Mana seenaknya minta
dibayarin lagi…ah!! Jangan-jangan ini emang Cuma taktik mereka biar makan
gratis???

Tego                : Masa
sih??

Massu             :
AA~kkhh…gw ga terima kalo ada orang yang nipu gw masalah makanan!!! Sialan tu
cewek!! Ngapain juga tadi gw doki-doki buat dia!!

 

Sementara itu Yamapi dan Maki yang sedang mengejar jambret…

GREP…BUG!!

YAmapi dan Maki berhasil menangkap dan menjatuhkan jambret itu.

 

Yamapi            : Lo
pikir itu dompet nenek moyang lo yang bisa lo jambret seenaknya!!!

Maki                 : Mana
dompetnya??? Kalo ga riwayat lo bakal tamat di sini!!!

Jambret           :
Amm…ampun…kang, teh!! *nyunda pisan* Ini saya balikin!!!

 

Jambret itu menunjukkan dompet yang dia curi. Alih-alih
memberiakannya dengan sopan dia malah melempar kedua dompet itu…dan…pluk…jatuh
tepat ke selokan. JAmbret itu langsung lari dengan kecepatan penuh.

 

Yamapi            : JAMBRET
SIALAN LO!!!

 

Yamapi dan Maki mengambil dompet mereka. Untung aja selokannya
dangkal dan tidak berair. Lho?? Dompetnya sama bo!!!

 

Yamapi+Maki  : JAngan
ambil!!! *kompak*

Yamapi            : Gw
ambil duluan!!

Maki                 :
Ga…gw yang ambil duluan!!

Yamapi            : Tapi gw
yang nangkep tu jambret!

Maki                 : Tapi
gw juga ikut ngejar kan!!

Yamapi            : Gw apal
mana dompet gw…yang itu!! *nunjuk yang kanan*

Maki                 : Itu
punya gw!!

Yamapi            : Masa
sih??

Maki                 : Gw
masih inget ama dompet gw!!!

Yamapi            : Kayanya
lo bener, ok…gw yang kiri, lo ambil yang kanan!!

Maki                 : OK!!

 

Dengan cepat pada hitungan ketiga. Maki mengambil dompet yang
sebelah kanan dan Yamapi mengambil dompet yang sebelah kiri. Tanpa basa-basi
mereka pergi kea rah yang berbeda.

 

Yamapi            : Untung
saja…

 

Di arah yang lain…

 

Maki                 :
Syukurlah…

 

Hari Festival pun sudah tiba. Banyak banget pengunjung yang
dateng ke Kitagawa High School dan himawari High School. Mereka membawa spanduk
dukungan masing-masing. Fans club dari Kitagawa High School malah sudah bikin
yel-yel dukungan…

Bunyinya…

“Yo…yo…Kitagawa…Let’s GO!! Himawari bego!!
K.I.T.A.G.A.W.A…GO…GO!!!”

TAk mau kalah, sorakan dari Himawari High School pun menggema.

“Give me HI…give me MA..give me WA..give me
RI…HIMAWARI!!!Kitagawa…LEWAT!!!”

 

Ting…tong…ting…tong…

“Pertandingan akan segera dimulai, para pengurus OSIS dari
masing-masing sekolah harap mempersiapkan diri”

 

Yamapi            :
Minna…inget!! Ini demi harga diri kita!!!

Ryo                  :
Stuju!! Gw ga rela ngabisin idup gw ama cewek kasar kaya si Aragaki!

Hiroki               : Pokonya
gw ga mau jatuhin harga diri gw sebagai seorang pangeran bwat make bikini!!!

Koyama           : Gw bakal
buktiin, kalo gw…kalo…gw…bukan cowok yang panter buat disakitin!!!

Kusa                :
Yah…Koyama, lo sih playboy, senjata makan tuan kan!!

*Koya menghajar Kusa*

Massu             :
Gw…gw…lapppeeerrrr…

*Minna jitak Massu*

Yamapi            : Lo
masiiih aja mikirin makanan!!

Massu             : Gw ga
bisa berjuang neh kalo perut gw kosong!!

Ryo                  :
Emang tadi pagi lo belum makan??

Massu             : belum…

Tego                :
Jangan ngewadul deh lo…

Kusa                :
Ngewadul?? Bahasa planet mana tuh!!

Tego                :
Massu…lo ga mungkin ketinggalan sarapan, gw tau itu!!

Massu             : Gw mang
udah sarapan.

Uchi                 :
Nah…ya udah, apa masalahnya dong…

Massu             : Tapi gw
baru sarapan, belum makan pagii…lapeeerrrr…

Minna               : MAKAN
AJA TU BATU SEKALIAN!!!!

 

Sementara itu di Himawari High School…

 

Maki                 :
Pokoke kita kudu menang!! Wakarimasuka???

Minna               :
Wakarimasu!!!

==bersambung== 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

 

Lie Heart SP

BEHIND THE SCENE

Minna aku di demo ma semuanya…

Yamapi : Dee!! Gw protes!!! Gw pemeran utama di ffc ini kan, tapi ko yang baek kaya pangeran malah si Uchi seh…gw ga terima!!!

Uchi : Ya…ela…Pi, emang dasarnya gw kaya pangeran…terima aja deh…

*Yamapi gebukin Uchi*

Dee : Duuh…jangan bertengkar dong!! Gomen…gomen…Pi, soalnya gw lagi kangen nih ma Uchi, biz om joni ga juga ngebalikin Uchi sih…

Uchi : Arigatou dee…*peyuk dee*

Yamapi : Oh…jadi dee sekarang selingkuh ma Uchi ya…

Dee : Bukan gitu Pi…

Yamapi : okeh…okeh…gitu ya…

Dee : Abiz gw bingung mo milih yang mana…mana Uchi dapet dorama baru lagi, Uchi tambah kakkoi aja…gw bingung!!!

*Mata Dee muter-muter kebingungan*

Masami : Gw juga mo protes!!!

Dee : Apa lagi seeehh???

Masami : Masa muka manis imut-imut kayak gw jadi jahat en agresif gitu seh?? Bisa turun pamor gw…

Dee : Sorry Mas…*Ga nak banget manggilnya*, sorry masami, aku pendukung Yamaki bulkan Yamasami…

Masami : Dee pilih kasih!!!!

*Masami pundung dipojokan*

Jin : Kalo masalah gw yang jadi cowok nyebelin, lo mo ngasih alas an apa dee??

Dee : Anoo…itu…gw terinspirasi ma peran lo di Yukan Club, kaya preman gitu…jadi…gw pikir…lo cocok juga klo jadi cowok jahat…

BUAK…BUK…

*Jin nabokin Dee*

Maki : Aduuuh…udah dong jangan pada nyalahin Dee, kasian kan…

Dee : Makiii…*peyuk Maki*

Maki : Jangan seenaknya peluk-peluk ya…lo bwat gw jadi cewek yang suka selingku ya…enak aja!!!

Dee : Di otak gw Cuma kepikiran kayak gitu…mo gmn lagi???

*Dee nemenin Masami di pojokan*

Rina : Gw juga…kenapa gw jadi adek yang nyebelin sih?? Gw kan ga sejudez itu…

Dee : Rina-chan itu ada sejarahnya…

Rina : Nani??

Dee : Nanti gw kasih taw, sabar aja…

Kame : Terus gw gmn?? Nama gw ada di starring-nya, tapi peran gw malah lebih sedikit dibanding anak-anak NEWS, lo gmn sih!!!

Dee : Gomen…gomen…gw lupa kalo lo maen di ffc ini jg…

PLAK…

*Dee digaplok Kame*

Erika : Lo mang payah Dee…masa gw dinikahin ma Ryo!!!

Ryo : Mang gw mo nikah mo lo!!!

Yamapi : Harus dirombak nih…gw mo image gw baik lagi…

Uchi : Aduuh…aduuuh…terserah lo deh Pi, yang penting Dee…image pangeran gw haram bwat dihilangkan!!

Maki : Gw ga mau banyak selingkuh!!!

Rina : Aku mo jadi adek baek-baek…

Jin+Masami : Gw juga mo dapet peran baek!!!

Kame : Banyakin peran gw dong!!!

Dee : …

Yamapi : Pokonya harus diganti!!!

Dee : …

Uchi : Gw tetep jangan diganti!!!

Dee : …

Yamapi : Dee…lo denger ga sih…pokonya diganti!!!

Dee : BERISSSSIIIIKKKK!!!! *Dee ngamuk*…KALIAN INI BAKA!!! MASA MO JADI PERAN PROTAGONIS SEMWA…PI…MASIH MENDING LO JADI PERAN UTAMA!! UCHI…TERSERAH GW LO MO JADI PANGERAN ATOW PEMULUNG!! MAKI…LO HARUSNYA SUJUD TERIMA KASIH MA GW SOALNYA LO JADI CEWEK YANG DISUKAIN BANYAK COWOK!!! RINA…LO GA BERHAK PROTES, NAMA LO GA ADA DI STARRING, LO CUMA FIGURAN!!! RYO…ERIKA…SUKA-SUKA GW MO NIKAHIN SIAPA SAMA SIAPA, INI KAN FFC GW!!! JIN…MASAMI…TERIMA AJA DEH PERAN JAHAT KALIAN!!! KAME…MASIH MENDING LO NAMPANG DI FFC GW…INTINYA…MASIH MENDING LO SEMUA DAPET PERAN DI FFC GW!!!!

Semua mata menatap tajam ke arah Dee.

Yamapi : SERBU DEE!!!

*Dee habis dikeroyok ma semwanya*

Minna ini ffc pertamaku…jadi…gomen klo banyak salahnya ye…

Aku ga nyangka bisa tamat juga ni ffc, arigatou bwat:

Allah swt…yang ngasih otak bwat aku bikin ni ffc

Yamaki yang dah memberi inspirasi utama bwat ffc ini.

Uchi yang bwat aku kagen abizz

Semwa Yamaki supporter

NEWS_Expess yang udah nyediain tempat bwat aku bagi-bagi ffc

Minna…yang dah baca n ngasih comment…comment kalian bikin aku semangat…HONTOUNI ARIGATOU GOZAIMASU!!!

Bwat komputerku ma mas-mas warnet…arigatou juga deh!!!

Oya mo tau kenapa Rina judez ma Maki??

Gimana nasib Masami sepeninggalan Pi *Yaelah…kaya Pi mati aja*?

Penasaran??

Yo…yo…minna!!!

Ktemu lagi ma dee…

Bwat yang penasaran tentang Rina ma Masami jadi gini…

Bwat Rina…da ffc one shoot-nya neh…douzo!!

Rina’s 3rd Graduate Love

Kepalaku pusing waktu aku membuka mataku. Badanku demam. Ini pasti gara-gara kemarin ujan-ujanan pulang sekolah. Nii-chan sih…ngerjain aku bilang kalo ibu okaa-san terluka. Aku kan jadi panic, mana aku ga bawa paying…terpaksa deh hujan-hujanan. Taunya…okaa-san Cuma terluka jarinya gara-gara teriris pisau.

Duuh…mana aku belum belajar bwat besok lagi…besok aku harus ikut ujian masuk SMA. Dengan kepala pusing gini gimana aku bisa belajar. Nii-chan kan paling benci belajar, mana mungkin aku belajar dengannya, bisa-bisa aku ga lulus ujian. Ryo nii-chan bisa datang ga ya?? Tapi klo belajar sama Ryo nii-chan aku pasti kena marah-marah, Ryo nii-chan kan galak. Bisa-bisa kepalaku makin pecah denger omelannya Ryo nii-chan.

Tapi mo gimana lagi…aku harus minta bantuannya…

“Nii-chan!!!” Panggilku sambil turun ke ruang tengah. “Eeehh??”

Aku malah melihat cowok yang aku kenal di sana, bukan Nii-chan atau Ryo nii-chan tentunya. Tapi…aku tau dia Uchi Hiroki nii-chan. Baru pertama kali dia datang ke rumah. Ya…ampun…dia lebih kawaii dari yang sering kulihat di TV dan konser.

“Doumo!” Sapanya

Deg…deg…deg…

Eeehh…kenapa aku berdebar gini sih??

“Kau sudah sehat?” Tanyanya.

“Ah…hai…daijoubu.” Jawabku gugup.

Dia mendekat. Tiba-tiba dia meletakkan dhinya pada dahiku. Aku yakin mukaku memerah.

“Apanya yang baik-baik saja.” Katanya. “Badanmu masih demam, mukamu juga memerah gitu!!”

Ini memerah bukan karena demam, tapi karena kau.

“Lebih baik kau kembali ke kamar dan istirahat.”

“Demo…besok aku akan ujian masuk SMA,nii-chan mana?”

“Yamashita-san tadi pergi dengan Ryo-chan. Aku diminta menunggu mereka di sini, kata Yamashita-san dia tidak bisa meninggalkan adeknya sendirian di rumah dalam keadaan sakit.” Jelas Uchi.

“Demo…”

“Gini aja…” Katanya. “Kau tidur dulu 2-3 jam, baru kau belajar untuk besok.”

“Aku belum belajar sama sekali…”

“Aku akan membantumu.” Katanya. “Yang penting kau sehat dulu, memangnya kau bisa konsentrasi dalam keadaan begini?? Aku akan menunggu sampai kau bangun, dou??”

BLUSH…>///<

Senangnya…aku bisa ditemani oleh pangeran kayak dia. Nii-chan jangan cepat-cepat datang ya…

“Tidurlah!” Suruh Uchi padaku.

Kyaaa…bagaimana aku bisa tidur. Tangan Uchi nii-chan ada di atas dahiku untuk memegang handuk kompres. Aku mencoba untuk memejamkan mata. Tangan Uchi nii-chan nyaman sekali. Jantungku juga terus berdetak. Aku pun tertidur.

Saat aku membuka mataku, Uchi nii-chan ada disampingku. Dia benar-benar menungguku bangun.

“Dou?” Tanyanya.

“Hmmm…sudah lebih baik.”

“Syukurlah.”

“Arigatou…Uchi nii-chan.”

“Hai…do itashimashite.”

Uchi nii-chan tersenyum padaku. Ya…ampun…senyumannya silau sekali. Jantungku kian bergemuruh. Semoga saja dia tidak mendengarnya.

Tomo nii-chan…arigatou kau belum datang…Ternyata Uchi nii-chan pintar juga. Caranya mengajar juga enak dan mudah dimengerti. Dia baru lulus SMA. Aku memutuskan akan masuk SMA yang sama dengannya. Sudah kuputuskan.

Sejak saat itu aku benar-benar jatuh cinta pada Uchi nii-chan. Tapi aku malu mengungkapkan perasaanku. Dan aku harus menyesali keterlambatanku.

Uchi nii-chan berpacaran dengan Horikita Maki, artis baru yang di-fans-in oleh Tomo nii-chan. Mengetahui Uchi nii-chan sudah punya pacar aku mengurung diri seharian di kamar. Melihat Uchi nii-chan bahagia bersama Horikita Maki hatiku semakin sakit menerima kenyataan kalau Uchi nii-chan hanya menganggapku sebagai seorang adik, tidak lebih.

Aku tidak menerima Uchi nii-chan disakiti oleh Horikita-san. Apalagi ternyata Horikita malah jadian dengan Tomo nii-chan. Aku tidak terima!!!

Semenjak Uchii nii-chan di suspend, sejak saat itu pula aku tidak pernah bertemu Uchi nii-chan. Ini semua gara-gara Horikita Maki itu!!!

Sekalinya aku mendengar kabar tentang Uchi nii-chan adalah kabar pernikahannya dengan Horikita Maki. Lengkap sudah rasa sakit hatiku.

Begitulah minna…

Jadi Rina sinis ke Maki gara-gara dia suka ma Hiroki.

Tapi Rina udah bahagia kok, soalnya setengah tahun setelah Maki dan Pi menikah, Hiroki udah bisa ngeliat Rina sebagai cewek…

Mereka dah jadian deh…

Malah seminggu setelah konser *part terakhir*, mereka akan menikah…

Waaahhh…

Hiroki to Rina…go kekkon omedetou gozaimasu…

Gimana masalah Masami??

Entahlah…

Masami tiba-tiba menghilang tanpa jejak, gosipnya sih dia meninggalkan dunia entertainment dan menghabiskan hidupnya di New York.

Katanya sih mo tetep ningguin Yamapi sampai nenek-nenek…hahahahaha…

Masami : Dee…JAHAT!!! *pundung di pojokan…lagi*

*Dee abiz di gebukin fans-nya Masami*

Lie Heart VIII

Awal 2007 NEWS kembali eksis di belantika music Jepang dengan lagu pembuka kebangkitan mereka Hoshi wo Mezashite. Hiroki dan Hironori pun sudah selesai dari masa suspend-nya, walau mereka belum kembali ke NEWS.

“Doumo!!” Sapaku kepada staf Hime no Star Agency.

“Horikita-san!!” Kata seseorang di sana. “Kau kemana saja??”

“hehehehe…”

Semua orang yang menyadari kedatanganku mengkampiriku. Mereka semua belum berubah. Tetap ramah seperti biasanya.

“Kenapa rambutmu jadi begitu…” Kata manajerku.

“Aku ingin tampil beda aja, jelek ya??” Tanyaku.

“Bukannya gitu…tapi pendek banget, kayak rambut cowok gitu!!!” Komentarnya.

“Hehehehe…”

“Kau ini benar-benar menghilang ya…nomor ponselmu juga ganti.”

“Ohya…gomen, nih nomor ponselku yang baru.” Aku menyebutkan nomor ponselku.

“Kau benar-benar jadi Maki yang baru ya…”

“Tentu saja.” Jawabku sambil tersenyum.

*Minna…mulai dari sini jadi 2 sudut pandang ya…dari Maki ma dari Pi*

*Maki*

Aku memulai karirku dari nol lagi. Aku mulai menerima tawaran-tawaran syuting dan pemotretan untuk majalah. Berita kembalinya aku cepat beredar. Atas saran agency, aku mengadakan konferensi pers.

“Gomen aku menghilang selama ini.” Kataku pada wartawan. “Sebenarnya ga ngilang sih…aku masih ada kok, hehehe”

“Lalu bagaimana perasaanmu saat ini?” Tanya salah satu wartawan.

“Baik. Aku seperti terlahir kembali.” Jawabku.

“Apa kau potong rambut karena hubunganmu dengan Akanishi berakhir?” Inilah pertanyaan yang paling menyebalkan.

“Tidak sama sekali. Aku Cuma ingin ganti image, sudah lama kan aku tidak muncul.”

“Lalu hubunganmu dengan Akanishi?”

“Aku tidak mau membahas masa laluku, lebih baik kita melihat saat ini dan masa depan kan?!”

“Baiklah…saat ini, bagaimana hubunganmu dengan Uchi? Dia baru saja kembali ke Johnny’s Entertainment kan?” Memangnya tidak ada pertanyaan lain ya…

“Baik. Dia sahabat yang baik.” Jawabku singkat.

“Apa mungkin kalian kembali lagi?”

“Ah…gomenne, aku masih ada pemotretan, arigatou minna.”

“Chotto Horikita-san…”

Pertanyaan mereka sudah berlebihan. Aku tidak mau membahas masalah pribadiku. Padahal kan sekarang harusnya membahas pekerjaanku. Untung saja aku memang ada pemotretan, jadi aku punya alasan untuk pergi.

*Yamapi*

“Nii-chan masih memikirkan dia?” Tanya Rina yang melihatku menonton konferensi pers Maki.

“Tidak.”

“Keliatan banget sih bohongnya.”

TING…TONG…

Bel rumahku berbunyi.

“Dare?” Tanya Rina.

“Atashi…Masami desu.”

“Masami nii-chan…douzo!!” Rina membuka pintu untuk Masami.

“doumo Tomo-chan!” Sapa Masami padaku.

“Doumo!”

“Kau sudah dengarkan kalau kita akan bermain di dorama yang sama lagi??” Tanya Masami.

“Hmm.” Aku mengangguk. “Aku sudah tau.”

“Dorama romantic lho!!”

“Hontou??” Tanya Rina.

“Hai.” Jawab Masami.

“Waaahhh…omedetou!!” Kata Rina. “Jadi Nii-chan bisa ngelupain si Horikita-san itu.”

“Kau masih mengingatnya Tomo?” Tanya Masami padaku.

“Tidak.”

Aku melangkah pergi ke kamarku. Aku membaringkan tubuhku ke atas tempat tidur. Aku menutup wajahku dengan lenganku. Aku bohong. Aku selalu mengingat wajahnya, tingkahnya, senyumnya, semuanya. Aku tidak bisa melupakannya. Aku rindu padanya.

Hanya karena harga diri aku mengucapkan kata ‘putus’ padanya.
Sekarang semuanya sudah terlambat. Di konferensi pers tadi Maki terllihat sangat bahagia. Aku yakin dia memotong rambut untuk melupakanku. Dia pasti sudah melupakanku sekarang.

Syuting dorama baruku dengan Masami sudah memasuki episode 3. Sekarang aku hanya bisa focus pada pekerjaan.

“Arigatou Tomo-chan.” Kata Masami yang aku antar ke rumahnya.

“Kochira koso.” Jawabku.

“Tomo-chan…” Panggilnya saat aku menyalakanmesin mobil.

“Hai?”

“Bagaimana kalau kita kembali seperti dulu??”

“Heh?”

“Aku mau jadi pacarmu lagi.”

“Aku…”

“Kau pasti masih mengingat Horikita kan?” Pertanyaannya langsung sekali. “Tomo kau harus menerima kenyataan kalau dia sudah melupakanmu.”

“…”

“Aku masih menyukaimu Tomo…”

“Gomenne. Aku masih ingin sendiri.” Jawabku.

“Aku heran kenapa sih banyak yang suka pada Horikita. Uchi, Akanishi, kau!! Apa kalian tidak sadar dia hanya mempermainkan perasaan kalian!!”

“Kau kenapa??” Tanyaku heran mendengar kata-kata Masami.

“Ah…gomen. Aku cemburu…”

“Jya.” Kataku menyelesaikan pembicaraan ini.

Aku pergi.

*Maki*

Sekarang Yamapi benar-benar jauh dariku. Dia pasti kembali pada Masami. Apalagi sekarang mereka bermain di dorama yang sama. Dorama romantic pula. Aku memang tidak berhak cemburu, karena Yamapi bukan pacarku lagi. Tapi…hati ini sakit melihat mereka. Apa Yamapi tidak mengingatku lagi sedikit pun.

“Horikita-san?” Panggil Toma Ikuta.

“Ah…hai.”

“Syuting segera dimulai.”

“Hai.”

Aku dapat kontrak main dorama bersama Shun Oguri dan Toma Ikuta. Kebetulan doramanya sesuai dengan potongan rambutku, karena aku berperan sebagai cowok di dorama Hanazakari Kimitachi e ini. Lagi-lagi bersama sahabatnya Yamapi. Semoga saja Toma bukan orang yang suka mencari masalah. Aku sudah lelah…

Syuting pun dimulai.

“Maki-chan!” Panggil Hiroki yang sengaja datang ke lokasi syuting untuk menjemputku. “jadi kan?”

“Hai. Arigatou. Gomen jadi merepotkanmu.”

“Iie…daijoubu. Memangnya kau bisa mengangkat barang-barangmu sendiri.”

“Hehehhe…arigatou.”

Aku memutuskan untuk pindah apartement. Aku membeli apartemen yang lebih besar dari sebelumnya. Sekarang aku tinggal bersama keluargaku di apartement itu. Jadi aku tidak kesepian lagi. Aku meminta Hiroki membantuku membereskan barang-barang di apartemenku yang lama.

Begitu banyak kenangan tertinggal di apartement ini. Awal aku menjadi artis dan memulai kehidupan baru. Banyak kenangan dengan Yamapi di sini. Sedih, senang, marah, semuanya ada di apartement ini.

Esoknya Hiroki mengantarku ke apartement yang baru. Untung saja kemarin ada Hiroki yang membantuku mengepak barang-barang. Jadi aku bisa pindah hari ini. Kami sampai di apartement yang baru. Keluargaku menyambut kedatanganku.

“Nii-chan!!” Sapa adik laki-lakiku Yuuta *100% ngarang* yang masih kelas 3 SMP. “Okaeri.”

“Tadaima…” Aku masuk, ayah dan ibuku datang menyambut. “Areeee…sudah rapi begini!!”

“Iya dong!” Kata Yuuta.

“Kemarin kami langsung merapikannya, tapi belum semua sih, kamarmu belum Maki. “Kata Okaa-chan.

“Daijoubu, biar aku yang bereskan.”

“Anata dare?” Tanya Yuuta pada Hiroki.

“Watashi…”

“Ahh…Hiroki Uchi-san ne??”

“Hai.” Jawab Hiroki.

“Kawaii…” Kata okaa-chan menghampiri Hiroki.

“Arigatou.” Kata Hiroki.

Sesuai dugaan Hiroki langsung akrab dengan keluargaku. Dia memang pintar beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

“Jadi kalian pacaran lagi?” Tanya Otoo-chan.

“Iie otoo-chan.” Kataku.

“Nande?” Tanya Otoo-chan.

“Karena kami akan langsung menikah jadi tidak perlu pacaran lagi.” Jawab Hiroki polos.

“Hiroki…”

“Hontou??” Tanya Yuuta.

“Hai…hai…”

“Chigau…Hiroki jangan berbohong!”

“Ah…okaa-chan setuju kok kalau punya menantu kayak Uchi-kun.”

“Okaa-chan.”

“Arigatou.” Kata Hiroki sambil senyam-senyum.

“Otoo-chan juga setuju.”

“Otoo-chan juga…”

“Tuh kan Maki, mereka semua sudah setuju lho!!” Goda Hiroki.

“Kalian semua sekongkol.”

“Hahahahaha…” Mereka semua tertawa, aku yang melihat mereka bahagia jadi ikut tertawa.

Sudah lama aku tidak bertemu keluargaku. Yuuta sudah besar. Aku benar-benar bahagia bisa berkumpul lagi dengan mereka.

*Yamapi*

“Yatta…selesai juga…” Teriak Koyama di NEWS room.

NEWS melakukan tour konser. Hari ini di Fukuoka. Cukup melelahkan. Aku harus kejar tayang juga dengan jadwal syuting Proposal Daisakusen yang sudah memasuki episode 5.

Kriiing…kriiing…

“Ryo…ponselmu bunyi!!” Teriakku memanggil Ryo.

“Hai…hai…”

Ryo mengangkat teleponnya. Dari Erika. Erika sedang hamil 6 bulan. Mereka benar-benar akan menjadi orang tua muda. Apa mereka tidak berfikir kalau punya anak itu akan merepotkan. Apalagi karir mereka sedang naik-naiknya.

“Sibuk ya…otoo-chan.” Kataku setelah Ryo menutup ponselnya.

“Urusshoi, bilang saja kau iri!” Balas Ryo.

“Ryo-chan kau curang…aku kan lebih tua darimu, kenapa kau yang jadi ayah duluan sih!!” Protes Koyama.

“Tenang Koyama…” Kata Shigeaki. “Kau tetap ayah kami kok!”

“Hahahahaha…” semua tertawa.

“Aku tidak sabar melihat chibi Nishikido, pasti lucu ya…” Kata Tego.

“Iya..iya…” Kata Massu. “Tapi aku lebih tidak sabar lagi meliahat bayi Yamashita-san dengan Horikita-san, pasti lebih lucu kan…eh…nande?”

PLAK. Tego memukul kepala Massu.

“Makannya jangan Cuma mikirin makanan!!”

“Nande?? Memangnya aku salah…”

“Kami sudah putus.” Kataku.

“Eeeehhh???Kapan??”

“Massu…kau ini ngapain aja sih selama NEWS pending??” Tanya Shige.

“Sudahlah…” Kataku. “Daijoubu.”

“Gomenne…” Kata Massu menyesal.

“Yo…minna makanan sudah datang!!!” Kata Koyama mencairkan suasana.

Aku menuju mobil untuk kembali ke Tokyo.

“Pi!!!” Panggil Ryo.

“Hai, nani?”

“Horikita-san sudah pindah apartement.”

“…” Aku diam sejenak. “Kenapa kau memberitahuku?”

“Hanya ingin memberitahu.”

Ryo pun pergi. Maki mau pindah kemanapun bukan urusanku kan. Kami benar-benar sudah menjauh. Apalagi dia sibuk dengan doramanya sekarang. Sebenarnya aku bisa saja Tanya pada Toma bagaimana keadaanya. Masalahnya…mulut dan hatiku selalu berkata lain.

Sesampainya di rumah aku membaringkan tubuh di atas tempat tidur. Aku mengambil ponselku. Menekan angka 1. Speed call langsung memunculkan nama Maki.

Tuuut…

“Nomor yang anda hubungi belum terpasang”

Aku menutup ponselnya. Dia bahkan mengganti nomor ponselnya. Apa dia benar-benar ingin melupakanku sepenuhnya? Apa dia ingin menghapus semua tentangku dalam hidupnya??

*Maki*

NEWS kembali meroket. Sudah beredar kabar kalau NEWS akan meluncurkan DVD konser tour mereka. Aku bisa melihat di TV, kalau Yamapi lelah. Lingkar hitam di bawah matanya menunjukkan lelahnya dia. Tapi aku tau Yamapi adalah cowok pekerja keras yang selalu maksimal untuk semua pekerjaannya.

Syuting Hana Kimi lebih cepat dari perkiraanku. Sekarang saja sudah memasuki episode 8.

“Horikita-san…” Panggil Ikuta.

“Hai?”

“Uchi-san datang menjemputmu tuh!”

“Ah…arigatou.”

“Ne…” Ikuta memanggilku. “Kalian masih pacaran?”

“Eh? Ah…tidak.”

“Oh…kalian akrab sekali. Menurutku kalian cocok.” Tambah Ikuta sambil tersenyum.

“Arigatou.”

Aku pun pergi. Kenapa dia bilang begitu. Memangnya dia tidak tau aku pernah pacaran dengan sahabatnya. Sebenarnya semua orang bilang begitu padaku. Tapi hatiku masih terisi oleh Yamapi.

Hiroki mengantarku sampai rumah. Seperti biasanya. Hiroki seperti kembali dalam hidupku. Dia cowok yang mengisi hidupku. Selalu ada untukku. Tapi aku tidak mau membuatnya kecewa lagi seperti waktu itu. Aku rasa dia cukup menjadi sahabatku.

“Maki…” Panggil okaa-chan.

“Ah…” Aku baru sadar terlalu banyak memasukkan merica ke masakan untuk makan malam. “Bagaimana??”

“Kau ini!!” Kata okaa-chan. “Aku sudah bilang berapa kali, jangan melamun kalau sedang masak!!”

“Gomen…gomen…”

“Aku sudah tidak tahan untuk mengatakan ini padamu…” kata okaa-chan sambil terus memasak.

“nani??”

“Lebih baik kau lupakan Yamashita.”

“Heh?”

Memang di keluarga ini hanya okaa-chan yang kuberitahu hubunganku dengan Yamapi. Sejak aku jadi artis, hanya okaa-chan yang bisa kuajak curhat semua masalahku. Jadi bisa dibilang…dia tahu semuanya.

“Kau jadi Maki yang sering melamun. Kau harusnya bisa melihat dunia luar.”

“Aku sudah jadi Maki yang baru okaa-chan. Aku tidak akan terpuruk lagi dalam masa laluku.” Tegasku.

“Kalau kau memang bertekad seperti itu, seharusnya kau bisa melupakan Yamashita sepenuhnya.”

“…”

“Berat untukmu??” Tanya okaa-chan sambil terus memasak.

“…”

“Maki-chan coba bukalah matamu.” Sekarang okaa-chan berbalik menatapku. “Ada lelaki yang lebih baik daripada Yamashita.”

Mata okaa-chan tertuju pada Hiroki.

“Dengar Maki…” Tambah okaa-chan. “Kau akan lebih bahagia dengan lelaki yang selalu ada disampingmu, mengerti keadaanmu, dan mau menerimamu apa adanya. Terkadang cinta itu indah, terkadang bisa sangat menyakitkan. Maki…pilih pendamping hidup yang selalu melindungimu.”

Aku tahu. Aku mengerti. Tapi hati ini tidak bisa berbohong. Aku menatap Hiroki yang sedang tertawa bercanda dengan otoo-chan dan Yuuta. Apa aku pantas untuk cowok sebaik dia??

Esok harinya.

Kriiing…kriiing…

Ponselku berbunyi. Dari Erika.

“Moshi-moshi…”

Maki-chan…tasukette!!!

“Eh? Erika nande??”

Aku terpeleset di kamar mandi…perutku sakit…Ryo sulit dihubungi.

“Aku segera kesana…bertahanlah…matter!!!”

Aku langsung pergi. Erika kan sedang hamil. Semoga dia dan bayinya tidak apa-apa. Di perjalanan aku mencoba menghubungi ponsel Ryo. Tapi selalu sibuk. Siapa yang harus kuhubungi…ah…

Moshi-moshi?” Sapa Yamapi di sebrang sana.

Jantungku berdebar kencang. Sudah lama aku tidak mendengar suaranya. Tapi aku tidak tau lagi siapa yang harus kuhubungi.

“Moshi-moshi, apa Nishikido-san bersamamu??”

Tidak.” Jawabnya. “Nande?

“Erika terpeleset di kamar mandi. Aku sudah menghubungi Nishikido tapi selalu sibuk. Aku takut Erika kenapa napa, jadi…”

Aku segera ke sana.

*Yamapi*

Mungkin aku egois. Tapi tadi Maki meneleponku. Dia masih ingat padaku. Berarti aku masih punya kesempatan kan. Hatiku benar-benar loncat kegirangan. Aku segera mengambil kunci mobil dan pergi.

“Kau mau kemana?” Tanya Masami.

Kami ada di lokasi syuting Proposal Daisakusen untuk episode yang ke-9.

“Erika jatuh. Aku harus ke sana.” Jawabku.

“Aku ikut.”

Tanpa diminta Masami masuk ke dalam mobil. Aku menekan gas dan buru-buru ke apartement Ryo.

*Maki*

“Erika-chan!!” Panggilku begitu sampai. “Erika-chan buka pitunya!!!”

“Aku tidak bisa…” Balas Erika dari dalam.

Pintu apartemennya di kunci. Sepertinya Erika terlalu lemas untuk membuka pintu. Aku mencoba mendobrak pintunya.

“Erika…bertahanlah!!!” Teriakku.

“Minggir…” Yamapi datang dan langsung mendobrak pintu apartement.

Erika mengalami pendarahan. Yamapi segera menggendong Erika. Kami membawanya ke rumah sakit. Saat aku melihat Masami di dalam mobil Yamapi, dadaku terasa sesak. Tapi ini bukan saatnya memikirkan diri sendiri.

Di rumah sakit…

“Mana Erika??” Tanya Nishikido sambil ngos-ngosan karena berlari.

“Dia di dalam, sedang tidur.” Jawab Yamapi.

Syukurlah Erika tidak apa-apa. Kata dokter kalau 5 menit saja terlambat, mungkin Erika akan kehilangan bayinya. Dia butuh banyak istirahat sekarang. Nishikido sudah datang, jadi aku memutuskan untuk pulang.

“Chotto!” Yamapi menarik tanganku. Refleks aku menepisnya. “Katanya kau pindah apartemen?”

“Hmm.” Aku menganguk.

“Genki?” Aku belum pernah melihat Yamapi sekaku ini.

“Hai…genki desu.” Jawabku. “Kau?”

“Daijoubu.”

“Kalian main dorama berdua kan?” Aku berusaha bicara senormal mungkin dan dengan senyum. “Aku selalu menontonnya lho!”

“Itu karena ada Tomo kan?” Celetuk Nagasawa.

“Hehehehe…” Aku tertawa seeeenormal mungkin. “Doramanya emang keren kok!! Habis kalian pasangan yang cocok sih…”

“Souka?” Tanya Yamapi.

“Tentu saja. Sudah lama tidak bertemu kau tidak banya berubah ya…Cuma rambutnya aja yang berubah.” Kataku. “Banyak yang bilang kau seperti anak SMA lagi lho!!”

“Hontou?”

“Hmm.” Aku mengangguk. “Ah…aku harus pergi, jya!!”

Aku pergi. Aku benar-benar berusaha keras untuk tidak menangis dan memeluk Yamapi. Aaahh…ponselku tertinggal di dalam kamar rawat Erika tadi. Kenapa bisa tertinggal sih…

*Yamapi*

Bagaimana bisa dia bersikap biasa saja seolah tidak pernah terjadi sesuatu.

“Benar kan…” Kata Erika. “Dia sudah melupakanmu Tomo.”

“…”

“Kenapa kau tidak melihatku!!!” Bentak Masami padaku. “Aku sudah lama bersamamu kan!!!”

“…”

BRUG.

Masami mendorongku ke tembok. Dia menciumku.

“Masami…” Aku mendorong tubuhnya. “Ah…”

Maki berdiri di samping kami. Dia pasti melihat Masami menciumku. Gawat.

“Ah…” Maki gugup. “Gomen…aku mau ngambil ponselku, tertinggal di dalam.”

Maki dengan cepat mengambil ponsel di kamar inap Erika. Dia terlihat salah tingkah saat melewati kami. Aku sudah berhasil ngobrol dengannya. Aku tidak mau kehilangannya lagi.

“Chotto Maki!!!” Aku menarik tangannya, seperti sebelumnya dia langsung menepis tanganku.

“…”

“Tadi itu…”

“Kau tidak perlu menjelaskan sesuatu.” Katanya memotong penjelasanku.

“Demo…”

“Kau mau berciuman dengan cewek manapun itu bukan urusanku.” Katanya. “Aku sudah lama melupakanmu, Yamashita-san.”

“Maki-chan…nande?” Maki menghiraukan kedatangan Uchi.

Dia benar-benar sudah melupakanku. Bahkan dia memanggilku Yamashita bukan Tomohisa.

“Apa lagi yang kau lakukan?” Tanya Uchi.

“…”

“Aku pernah bilang padamu kan…” Tatapan Uchi seperti waktu. “Kalau kau menyakiti Maki lagi, aku akan mengambilnya darimu.”

Uchi pergi masuk ke dalam rumah sakit. Hatiku yang melompat kegirangan dalam hitungan menit remuk. Perasaanku saat ini seperti orang yang dijatuhkan dari puncak gunung Fuji *lebay*.

*Maki*

Ini bukan urusanku. Bukan urusanku. Bukan urusanku. Aku terus meneriakkan kalimat itu dalam benakku. Aku tau Masami yang mencium Yamapi tapi…aku sakit melihatnya. Tidak…tidak…aku tidak boleh terpuruk lagi. Tidak boleh!!!

Syuting hari ini berlangsung cepat. Hiroki mengajakku jalan-jalan. Dia mengajakku ke game station. Sejenak aku bisa melupakan semua tentang Yamapi. Pikiranku sedikit tenang. Lalu kami makan malam di Couple Restaurant.

“Maki-chan…” Panggil Hiroki.

“Hmm…”

“Untukmu.” Hiroki menyodorkan kotak kecil berisi cincin padaku. “Kau mau menikah denganku??”

“…” Air mataku keluar.

“eeehh…” Hiroki kaget melihatku menangis. “Aku tidak bermasud memaksamu, kau bisa memikirkannya dulu, jadi…jangan menangis…onegai…”

“Hmm.” Aku menggeleng. “Aku merasa tidak pantas untukmu Hiroki, kau terlalu baik untukku.”

“Nande sore??” Hiroki menggenggam tanganku. “Aku ingin Horikita Maki yang apa adanya.”

“Arigatou…hontouni arigatou…”

“Jangan menangis lagi…nanti orang-orang salah paham.”

Tuhan…kalau memang Hiroki cowok yang ditakdirkan untuk mendampingi hidupku, mudahkanlah aku melupakan Yamapi. Aku menerima lamaran Hiroki.

Mungkin terlalu cepat, tapi lebih cepat aku menikah dengan Hiroki, lebih cepat juga aku melupakan Yamapi. Sebulan dari sekarang, aku akan menjadi istri Hiroki.

*Yamapi*

Syuting untuk episode 10 kemarin terasa lama. Untuk pertama kalinya aku tidak focus pada pekerjaanku. Karena kemarin aku dapat undangan pernikahan dari Erika. Diundangan itu tertulis calon pengantin pria Hiroki Uchi dan calon pengantin wanitanya…Maki Horikita. Aku tidak bisa berkata-kata dan berbuat apa-apa lagi. Semuanya sudah terlambat. Maki akan menjadi milik cowok lain.

“Nii-chan!!!” Teriak Rina dari ruang tengah. “Maka snackku!!!! Kau mencurinya kan!!!”

Sejak kemarin Rina sering marah-marah. Entah kenapa dia uring-uringan. Aku turun ke ruang tengah untuk mengembalikan bungkus snack yang dicari Rina.

“Dasar pencuri!!!!” Bentak Erika. “Kau harus menggantinya!!!”

“Aku akan ganti.”

“Aku mau sekarang!!”

Aku menyalakan TV, mengacuhkan omelan Rina. Sepertinya acara TV pun tidak mendukung perasaanku. Tepat acara yang muncul adalah konferensi pers tentang pernikahan Uchi dan Maki.

Ternyata kalian memang masih bersama ya…” Komentar wartawan.

“Hehehehe…” Hiroki dan Maki hanya tertawa.

“Bagaimana perasaan kalian seminggu lagi akan menikah?”

“Tentu saja aku senang.” Jawab Hiroki. “Aku tidak sabar menantinya.”

“Horikita-san?”

“Shiawase ne…” Jawabnya. “Aku deg-degan memikirkan aku akan menikah.”

JREB. Hatiku seperti terpanah melihat Maki bahagia menikah dengan cowok lain.

“Waaahhh…kau menyusul sahabatmu Nishikido-kun ya??”

“Iya…iya…aku iri dia menikah lebih dulu dariku.” Jawab Hiroki. “Padahal kami berjanji akan menikah bersama.”

“Hontou??”

“Hehehehe…bercanda.”

Rina tiba-tiba mematikan TV-nya. Dia lari ke kamarnya.

“Rina…remotnya!!!” Panggilku.

Seminggu terasa hanya satu hari. Besok Maki akan menikah. Aku tidak akan datang. Karena aku yakin air mataku pasti mengalir melihat Maki memakai gaun pengantin untuk orang lain. Untungnya besok adalah syuting terakhir Pro Dai, jadi aku punya alas an untuk tidak datang.

Aku mengambil poselku dan menelepon ponsel Maki. Tersambung, dia mengangkatnya. Tapi dia tidak bicara sepatah kata pun, bahkan ‘moshi-moshi’ sekalipun. Untuk beberapa menit kami terdiam. Sampai Maki menutup teleponnya.

*Maki*

Kenapa Yamapi meneleponku?? Kenapa dia hanya diam saja?? Kenapa disaat seperti ini dia malah membuatku berharap?? Tidak…aku tidak boleh memikirkannya lagi. Ayolah Maki…besok kau akan menikah dengan Hiroki. Jangan berfikir macam-macam.

Kriiing…kriiing…

Ponselku kembali berbunyi. Yamapi kembali meneleponku. Tidak sada suara. Tepat saat aku memutuskan untuk menutupnya…

Moshi-moshi.” Sapa Yamapi.

“Moshi-moshi…” Jawabku.

Anoo…go kekkon omedetou gozaimasu…

“Hmm…arigatou. Tapi pernikahanku baru besok, jadi…”

Besok aku tidak bisa datang.” Potong Yamapi. “Aku ada syuting episode terakhit Pro Dai.

“Souka…”

Apa kau bahagia??”

“Heh?”

Apa kau benar-benar bahagia menikah dengan Uchi-kun??” Tanya Yamapi lebih tegas.

“Tentu saja…” Jawabku. “Dia selalu ada untukku.”

Sou desu ne…syukurlah kalau begitu. Demo…walau kau sudah melupakanku, aku tidak akan pernah melupakanmu…aku akan selalu menyukaimu…Horikita-san.”

“…”

Jya.

Yamapi menutup teleponnya. Nande…kenapa baru bilang sekarang?? Yamapi bodoh!!! Semuanya sudah terlambat…aku menutupi wajahku, menangis untuk yang kesekian kalinya.

*Yamapi*

Kriiing…kriiing…

Ponselku berbunyi.

Moshi-moshi…Tomo-chan kau dimana?” Suara Erika terdengar kencang sekali.

“Aku di lokasi syuting.” Jawabku.

NANI KORE?!” Erika berteriak. “20 menit lagi acara pernikahannya akan dimulai!!

“Aku tau.” Kataku. “Aku juga sudah memberitahu Horikita kalau aku tidak bisa datang.”

Eeehh??

“Gomen…syutingnya mau mulai.”

Aku menutup ponselku. Aku harus menahan diriku untuk tidak merusak acara pernikahan Maki dan Uchi.

“Baaakaa…”

“Jin?” Aku melihat Jin berdiri di depanku. “Kenapa kau ada di sini?”

“Untuk menyadarkan cowok bodoh di hadapanku.”

“nani?”

Jin duduk di sampingku.

“Aku tidak akan minta maaf atas kejadian tahun lalu.” Jin memulai pembicaraan. “Karena aku juga menyukai Maki.”

“Aku sudah tahu.”

“Aku yang memaksanya kencan.”

“Eh?”

“Dia ingin tahu hubunganmu dengan Nagasawa, dan kenapa aku begitu membencimu.”

“Hah? Kenapa dia tidak Tanya langsung padaku?”

“Kau pikir setelah Nagasawa menabraknya dia dengan mudah dapat informasi darimu?”

“Masami menabraknya?”

“Aku datang ke sini bukan untuk membahas masa lalu.” Kata Jin. “Maki menunggumu.”

“Eh?”

“Aku melakukan ini bukan untukmu, tapi untuk Maki, aku hanya ingin cewek yang aku sukai bahagia.”

“Tapi 20 menit lagi dia akan menikah.”

“Masih ada 20 menit lagi.”

Aku langsung menancap gas mobilku. Kalau pakai mobil butuh waktu 15 menit untuk sampai di tempat pernikahan itu. Sial. Sedang ada perbaikan jalan. Macet total. Aku melihat jam. 10 menit lagi. Aku memutuskan keluar dari mobil dan berlari *bayangin Pi lari di Pro Dai episode 1*. Maki…kumohon beri aku kesempatan sekali lagi…onegai…Aku terus berlari.

*Maki*

Acaranya sudah dimulai. Hiroki menungguku di depan *setting dorama Pro Dai*. Aku berjalan menuju Hiroki. Hiroki menawarkan tangannya untukku. Aku menyambutnya.

Kata-kata Yamapi kemarin malam terus terngiang di telingaku.

“Apa kau bersedia??”

“…”

“Horikita-san…sekali lagi…apa kau bersedia menikah dengan Uchi-san??”

“…”

GREP. Hiroki menarik tanganku dan mengajakku berlari keluar tempat pernikahan.

“Yamashita-san pasti menunggumu.” Kata Hiroki.

“Demo…”

“Pergilah!”

“Gomenne Hiroki…”

Tanpa pikir panjang aku berlari ke tempat syuting Yamapi *bayangin Maki lari di Kurosagi episode terakhir sambil pake gaun pengantin*. Aku melepas sepatu hakku dan berlari lebih kencang.

*Yamapi*

Orang-orang berhamburan keluar dari dari tempat pernikahan. Apa aku terlambat? Apa Maki sudah resmi jadi istri Uchi? Aku menarik nafas cepat setelah berlari. BRUK. Aku berutut. Kakiku lemas, ditambah lagi harus menerima kenyataan kalau Maki sudah jadi milik orang lain.

“Yamashita-san?” Panggi seseorang yang aku kenal suaranya.

“Uchi-kun?”

“Kenapa kau ada di sini?”

“Aku…sepertinya aku terlambat mengambil Maki darimu.”

“Nani? Memangnya kau tidak bertemu Maki?” Tanya Uchi.

“Heh?”

“Dia pergi ke tempat syutingmu.” Katanya. “Aku tidak bisa memaksanya untuk menikah denganku.”

Mendengar Maki belum menikah dengan Uchi, aku merasa kekuatanku kembali pulih. Aku berlari balik ke arah tempat syutingku. Aku melihatnya. Sosok Maki yang sedang berlari dengan gaun pengantinnya.

GREP. Aku memeluknya dari belakang.

“Aku tidak akan melepasmu lagi…” Kataku. “Aku tidak akan membiarkan kau pergi dari hidupku lagi…”

Maki langsung berbalik dan memelukku. Dia menangis dalam peluaknku.

5 tahun kemudian…

“NEWS…NEWS…NEWS…!!!”

Teriakan para fans memenuhi aula konser. NEWS semakin gemilang di puncak. Sejak 3 tahun yang lalu NEWS lengkap beranggotakan 8 orang. Hiroki dan Hironori sudah kembali. Teriakan kyaaa…semakin terdengar kencang saat kedelapan member NEWS keluar panggung.

“Otoo-chan…otoo-chan!! Okaa-chan…otoo-chan ada di panggung!!”

“Iya Yui…itu otoo-chan.”

“Ne…okaa-chan.” Panggil Yazu. “Kalau sudah besal aku mau jadi kaya otoo-chan.”

“kalau gitu kau harus berjuang dari sekarang…”

“Hai..hai..Yazu akan belusaha…ganbalimasu…”

“Yui…yazu…ssssttt…” Pinta Rina.

Tepat di awal tahun 2008, 4 tahun yang lalu, aku menikah dengan Yamapi. Yui dan Yazu adalah anak kembar *cewek cowok* dari buah pernikahan kami.

“Otoo-chan!!” Teriak Yui dan Yazu bersamaan setelah konser berakhir.

“eeehhh??? Kalian ada di sini??” Tanya Yamapi.

“Okaa-chan yang ajak.” Jawab Yui.

“Maki…kenapa kau ajak mereka??”

“Nande? Memangnya salah kalau aku ajak mereka?”

“Kau tau kan konser itu penuh sesak, bagaimana kalau mereka tejepit atau terdorong-dorong atau bahkan hilang??”

“Kau pikir aku ibu yang tidak bertanggung jawab apa!!”

“Ne…Yazu.” Panggil Yui. “meleka beltengkal lagi…”

“Bialin aja nanti juga akul lagi…”

Begitulah…

…THE END…

Lie Heart VII

Malam itu kami lelah setelah syuting Kurosagi. Kami merayakan ulang tahun Yamapi di apartemenku. Berdua kami menghabiskan malam berdua. Dengan erat Yamapi memelukku dalam tidurnya. Aku bisa merasakan kehangatan pelukannya…*co cwiiiit…mupeng*

Aku menunggu Akanishi tepat jam 9 pagi di depan Star Park. Dia belum datang juga. Semoga saja dia memang tidak datang. Tapi…sepertinya harapanku sia-sia.

“Ohayo Maki!!” Sapa Akanishi. “Kau menungguku dari tadi??”

“Jam 9 tepat, kau terlambat!” Kataku.

“Ya…ampun…aku kan Cuma terlambat 5 menit.”

“Sudahlah ayo masuk.” Ajakku.

Kami pun masuk ke Star Park. Ngomong-ngomong aku belum pernah kencan dengan Yamapi sejak berpacaran. Kami hanya bertemu di lokasi syuting dan apartemenku. Menghabiskan waktu pun di sana. Kenapa aku malah kencan sama cowok lain sih…

“Jadi???” Tanyaku membuka pembicaraan.

“Apa?” Tanya Akanishi pura-pura bodoh.

“Dengar ya Akanishi-san.” KAtaku tegas. “ Aku menerima ajakan kencanmu karena aku mau mendengar penjelasanmu tentang hubungan Tomo dan Nagasawa.”

“Kau ini langsung sekali sih…bagaimana kalau kita main dulu??”

“Demo…”

“Kalau Cuma ngobrol sih bukan kencan namanya.” Ucap Akanishi. “Ikuzo!” Akanishi menarik tanganku. Aku menepisnya. “Ne…sekarang kita sedang kencan kan…”

“Tidak perlu pegang-pegang kan!!”

“Galak sekali…”

Aku dan Akanishi bermain wahana-wahana yang ada. Saat bermain roll coaster aku berteriak sekencang-kencangnya untuk menghilangkan semua masalah yang ada di dalam pikiranku. Setelahnya aku sedikit lega. Terakhir kami masuk ke rumah hantu.

“Kya…”

“KYAAAAA!!!!” Akanishi memegang erat lenganku. Tangannya begetar.

“Eh??”

“Kowai…kowai…kowai…cepat keluar dari si…GYAAA!!!”

“Hahahahahaha…” Aku melepaskan tawaku setelah keluar dari rumah hantu itu.

“Jangan tertawa!!”

“Habis…aku tidak menyangka kau ini penakut, hahahaha”

“Shikashi…aku pasti ancur banget tadi di dalam.”

“Hahahahaha…”

“Yamette yo!!” Muka Akanishi memerah.

“Harusnya tadi kau bilang kalau kau takut ke rumah hantu.”

“Aku tidak bisa bilang begitu di depan cewek yang aku suka.”

“eh??”

“Tapi tidak apa-apa, akhirnya kau bisa tertawa kencan denganku.”

*catatan: Jin emang takut ke rumah hantu, waktu ada game nge-date, jin ke rumah hantu bareng cewek yang nge-date ma dia di game itu, asli…jin ampe kabur ninggalin ceweknya sendiri…hahahaha…*

“…”

“Kau mau es krim?” Tawar Akanishi.

“Boleh.”

Aku menunggu Akanishi di bangku taman ria itu.

“Nih!” Akanishi menyodorkan es krim padaku.

“Arigatou.”

“Oishii…”

“Ne…” Panggilku. “Sebenarnya kau ini cowok baik, tapi…kenapa kau berbuat semua ini sih, kau malah terlihat jahat tau!!”

“Arigatou.”

“Jadi…apa hubungan mereka??” Tanyaku.

“Kau ini benar-benar penasaran ya?” Tanyanya.

“Sudah jelas kan, kalau tidak mana mungkin aku…”

“Mau kencan denganku.” Potongnya.

“Hmm.” Aku mengangguk menegaskan.

“Kami satu sekolah waktu SD.” Akanishi memulai ceritanya. “Nagasawa kakak kelas kami. Aku dan Pi beda kelas. Saat itu Nagasawa sudah mulai terjun ke duania artis. Waktu kelas 2 orang tua Pi bercerai *aku lupa umur Pi berapa taun sih waktu itu??*. Setahun setelah orang tua Pi bercerai, ayah Pi menikah dengan ibunya Nagasawa.”

“Eh??” Aku baru tau…”Jadi Tomo dan Nagasawa kakak beradik??”

“Hmm.” Akanishi mengangguk. “Pi yang mengetahui itu langsung mendatangi Nagasawa dengan marah-marah.”

*Flash back*

“Aku tidak rela kau merebut ayahku!!!” Teriak Yamapi di kelas Nagasawa.

“Aku juga tidak mau.” Kata Nagasawa. “Aku jadi kesepian, aku tidak punya teman di rumah…dakara…kau mau jadi temanku kan??”

“Sejak saat itu Pi dekat dengan Nagasawa. Mereka selalu bersama. Alasan Pi masuk ke dunia hiburan pun karena ingin selalu bersama Nagasawa, memasuki dunia yang sama dengan Nagasawa. Mereka juga sempat berpacaran diam-diam waktu SMP. Karir Nagasawa semakin menanjak, hubungan mereka sempat terbongkar waktu kelas 3 SMP. Namun tidak banyak orang yang tau, karena Nagasawa mengumumkan dia pacaran dengan Hiroshi Tamaki *sorry minjem nama*, hanya untuk menutupi hubungannya dengan Pi.” Akanishi diam sesaat. “Pi sangat sakit hati, sampai dia melihat fotomu di majalah dan membaca profilemu. Hanya karena kau bilang kau ingin jadi artis karena ingin bersama dengan orang yang penting untukmu dan ingin besama di dunia yang sama dengan orang itu, dia kegirangan dan mulai menganggap Nagasawa sebagai kakaknya. Dia semakin bersemangat dengan dunia artis, karena merasa dia punya teman yang bisa mengerti dia, yaitu kau.” Akanishi berhenti dan terdiam.

“Kau tau banyak tentang Tomo, lalu kenapa kau membencinya??”

“Karena dia selalu merebut apa yang aku punya!!!”

“Eh??”

“Aku masuk Johnny lebih dulu *iya gt??* tapi dia mendapat popularitas lebih banyak, aku yang lebih dulu bertemu denganmu tapi dia yang mendapatkanmu!!!” Tangan Akanishi mengepal erat dan bergetar menahan marah.

“Itu namanya egois, Tomo mendapatkan popularitas lebih karena dia berusaha keras.” Bantahku. “Masalah perasaan tidak bisa dilihat hanya dari siapa yang lebih dulu bertemu!!”

“Kau benar-benar lupa denganku…” Kata Akanishi.

“Heh?”

“Kau ingat anak laki-laki berumur 10 tahun yang menangis di depan kuil?” Tanya Akanishi. “Dia menangis dengan luka memenuhi muka dan tubuhnya. Bajunya kotor dengan lumpur. Saat itu hujan sedang deras.”

“Chotto…”

Aku mengingat kembali memori masa kecilku. Di depan kuil dekat rumahku. Waktu itu sedang hujan deras, aku pulang dari rumah temanku. Aku melihat seorang anak laki-laki memakai kacamata menangis. Sepertinya seumuran denganku.

“Nande?” Tanyaku mendekati anak laki-laki itu. “Kenapa kau menangis?Akhh…kau terluka.”

Anak itu malah mau pergi, tapi aku menahannya.

“Aku bawa hansaplas, aku obati dulu ya…” Kataku menariknya.

“Hanase yo!! Biarkan aku pergi!!”

“Tidak bisa, lihat lukamu dimana-mana, hujannya deras lagi…sakit kan!!”

“BIARKAN AKU!!!” Teriaknya.

“Jadi orang jangan keras kepala!! Kalau kesal ya bilang kesal, kalau marah ya bilang marah, kalau sakit juga harus bilang sakit!!!”

“…”

“Sini aku obati.”

Aku menariknya ke teras kuil dan mengobati lukanya. Aku ingat aku menempelkan 6 hansaplas padanya.

“Selesai.” Kataku setelah menempelkan hansaplas terakhir di pipinya.

“a…ari..gatou…”

“Hmm…” Aku mengangguk. “Kalau boleh tau kenapa kau menangis?”

“Aku dikerjain teman-temanku.” Jawabnya pelan sambil menunduk.

“Dikerjain?? Ini sih namanya dikeroyok!! Kenapa kau tidak melawan??”

“…”

“Kau takut?”

“…”

“Wajar sih kalau mereka banyak. Tapi bagaimana pun kau harus membela diri sendiri!!”

“Ini akibat aku melawan.”

“Eh??”

“Aku suka bertanya-tanya…apa aku tidak boleh sedikit bermimpi ya…”

“Eh?”

“Apa aku terlalu jelek untuk bermimpi?”

“Semua orang berhak bermimpi kok!! Apapun mimpinya, memangnya kau ingin apa??”

“Aku…ingin jadi artis terkenal.”

“Hmm…”

“Kenapa kau tidak tertawa?” Untuk pertama kalinya anak itu menatapku.

“Apa yang harus ditertawakan?” Kataku. “Ingin jadi artis terkenal itu mimpi yang bagus kok.”

“Tapi mereka bilang aku tidak pantas jadi artis, aku jelek!!”

“Hmmm…” Aku melepas kacamatanya. “Kau manis kok!!”

“…”

“Ah…hujannya sudah reda, aku harus segera pulang, ibuku mau mengajarkanku memasak. Aku duluan ya…” Aku pergi. “Ah…kalau mereka masih berani mengerjaimu panggi aku ya…Horikita Maki…nanti kalau kau sudah jadi artis aku akan jadi fansmu yang pertama…jya!!!”

Aku pergi lupa menanyakan namanya.

“Ternyata itu kau?” Tanyaku memastikan.

“Hmm…” Akanishi mengangguk.

“Tapi kau tidak adil kalau menyalahkan Tomo dalam hal ini.”

“Apa aku masih tidak adil kalau dia yang membuatku menangis??”

“Eh??Maksudmu…”

“Orang yang menghinaku, orang yang mengerjaiku, orang yang membuatku putus asa adalah Yamapi, apa kau masih mencoba menghentikan rasa benciku padanya???”

“…” Aku tidak bisa berkata-kata.

Clak…

Air mata Akanishi mengalir.

“Dia tidak pernah minta maaf padaku. Dia bahkan tidak pernah ingat anak laki-laki itu adalah aku.“ Kata Akanishi dengan suara bergetar karena menangis. “Dia juga membuat aku dibenci olehmu. Aku benar-benar benci padanya. Aku benci…”

Kebencian Akanishi seperti mengalir padaku. Aku bisa merasakan kebenciannya pada Yamapi. Rasa sakit hatinya, rasa ingin membalas dendam. Tubuhku spontan memeluk Akanishi yang tertunduk menangis.

“Ne…” Kataku pada Akanishi. “Aku tidak bisa melarangmu untuk tidak membenci Tomo, aku juga tidak bisa memintamu memaafkan Tomo, tapi…apa dengan balas dendam semuanya selesai?? Bukankah orang yang paling sakit adalah kau??”

Akanishi terus terisak. Tubuhnya masih bergetar. Akanishi mengantarku pulang dalam diam. Pantas saja Akanishi segitu bencinya pada Yamapi. Kalau Nagasawa adalah kakak tiri Yamapi berarti dia bisa mngambil hati Rina dan Ibunya Yamapi dengan baik. Buktinya saja mereka begitu akrab dengannya. Kalau Nagasawa tidak mengakui Yamapi sebagai pacarnya, kenapa dia begitu menguasai Yamapi??

Hari ini aku sendiri lagi. Yamapi ada konser bersama Shoonen Club di Osaka. Hari ini benar-benar melelahkan. Kepalaku pusing.

Pagi harinya kepalaku masih pusing. Karena tidak ada jadwal untuk hari ini aku memutuskan pergi jalan-jalan ke Shibuya. Siapa tahu aku bisa menghilangkan kepenatanku dengan jalan-jalan.

“Maki-chan!” PAnggil seseorang yang aku kenal suaranya.

“Hiroki!”

“Hisashiburi…”

“Hisashiburi, genki??”

“Hai genki desu.” Kata Hiroki sambl tersenyum. “Kau tambah kurus ya…”

“Hontou?”

“Iya…dulu aku bisa mencubiti pipimu.”

“Maksudmu!!!”

“Hahahaha…” Hiroki masih saja suka menggodaku. “Sedang apa kau di sini?”

“Aknu Cuma jalan-jalan aja.”

“Ga bareng Yamashita-san?”

“Dia kemarin dari Osaka, mungkin sekarang dia lagi tidur kecapean.” Jawabku.

“Hmm…mau minum??”

Aku dan Hiroki mencari Café yang nyaman. Akhirnya kami menemukan Café terbuka di samping Shibuya 109. Setelah memesan minuman kami banyak mengobrol. Hiroki sedih mendengar NEWS dibubarkan untuk sementara waktu.

“Kau ada perlu datang ke Tokyo?”

“Aku mau ketemu Ryo. Katanya dia butuh pertolonganku.” Kata Hiroki. “Ga kerasa 2 bulan lagi dia menikah.”

“Aku juga kaget mendengarnya. Mereka itu memang suka membuat sensasi ya…”

“Memang begitulah mereka…”

Kami terus mengobrol sampai TV di luar Café itu menyebut namaku. Aku dan Hiroki focus mendengarkan.

Berita mengejutkan kembali datang dari artis muda Horikita Maki (19 tahun). Kamera kami menangkap Horikita-san dan salah satu member boyband KATTUN Akanishi Jin sedang kencan di Star Park. Berikut liputannya.

Mereka menayangkan kami yang baru keluar dari rumah hantu sampai aku memeluk Akanishi. Isi kepalaku langsung kosong. Rasanya otakku membeku. Aku lupa semuanya. Yang aku ingat kepalaku sangat sakit, dan aku pingsan.

Saat kubuka mata, Hiroki ada di hadapanku. Aku ditidurkan di bangku taman dekat Shibuya 109. Air mataku keluar tanpa diminta.

“Daijoubu??” Tanya Hiroki.

“…”

“Aku tau kau pasti bingung harus menjelaskan apa ke Yamashita-san, tapi aku yakin semuanya akan baik-baik saja, Yamashita-san pasti akan mendengar penjelasanmu.” Kata Hiroki menenangkanku.

“Hmm…” Aku bangun dan menghapus air mataku. “Arigatou Hiroki…”

“Ah…itu Horikita-san!!!” Seru seseorang yang ternyata wartawan.

Dalam sekejap wartawan berkumpul dan menghujaniku dengan berbagai pertanyaan.

“Jadi apa hubunganmu dengan Akanishi-kun?”

“Sejauh mana hubungan kalian??”

“Sekarang kau bersama Uchi, apa kalian kembali berpacaran??”

Aku menutup kedua telingaku. Pertanyaan-pertanyaan itu terasa menusuk telingaku. Mereka berisik. Aku mau pergi, aku mau bebas dari sini…GREP Hiroki menarikku menerobos kerumunan wartawan tadi.

“Gomen…kami harus pergi!”

Hiroki mengajakku berlari. Tak mau kalah para wartawan pun mengikuti kami berlari. Akhirnya aku dan Hiroki sampai di Apartementku. Kulihat kunci kamarku sudah terbuka. Yamapi pasti ada di dalam. Benar saja…

Tanpa menungguku masuk kamar, Yamapi menarikku pergi dari apartement.

“Chotto Yamashita-san!!” Tahan Hiroki. “Dengarkan dulu penjelasan Maki-chan, jangan main kasar…”

“Ini bukan urusanmu!!!” Bentak Yamapi.

“Ini memang bukan urusanku!” Hiroki kembali membentak. “Tapi kalau menyakiti Maki, itu jadi urusanku!!”

Yamapi terus menarikku menjauh dari apartemen. Aku masuk ke dalam mobil Yamapi. Yamapi membawaku pergi ke pantai. Pantai itu sepi. Hanya ada aku, Yamapi, dan…Akanishi yang sudah menunggu di depan mobilnya.

“Jadi…ada yang mau kalian jelaskan??” Tanya Yamapi.

“…” Bibirku rasanya kaku.

“Kenapa kalian diam saja???” Tanya Yamapi lagi. “Kalian mengakui kesalahan kalian??”

BUAK. Yamapi menonjok Akanishi.

“Tomohisa…” Panggilku, tapi sepertinya Yamapi tidak peduli.

“Kenapa kau lakukan ini padaku!! Aku mempercayaimu sebagai sahabatku, tapi kau malah…”

“Karena aku membencimu…” Potong Akanishi membalas tatapan Yamapi dengan dingin.

“Nande??”

BUAK. Akanishi membalas tonjokkan Yamapi. Mereka malah berkelahi.

“Yamette yo!!!” Teriakku sambil meleraikan mereka. “Jangan seperti anak kecil, kalian pikir berkelahi bisa menyelesaikan semuanya!!!”

GREP. Akanishi menarikku ke arahnya dan menciumku. Dia menciumku di depan Yamapi. Aku hanya bisa terdiam terpaku.

“Aku menyukai Maki…” Kata Akanishi. “Wajar kan kalau aku mengajaknya kencan.”

Akanishi pergi meninggalkan aku dan Yamapi dalam keheningan. Aku melihat tangan Yamapi mengepal dan bergetar. Bibirku rasanya kelu…

“Masami menunjukkan foto kalian sedang berciuman padaku…” Yamapi memulai. NAgasawa benar-benar memberitahu Yamapi. “Aku tidak percaya begitu saja, aku ingin mempercayaimu!! Demo…sudah terjadi seperti ini, apa aku harus percaya padamu lagi!!!” Yamapi menatapku tajam dengan mata merahnya.

“…”

“Jadi ini alasanmu sebenarnya tidak mau mengumumkan hubungan kita??”

“Kau salah!!” Untuk pertama kalinya aku bisa mengeluarkan suara.

“Soshite??”

“…”

“Atau kau mau menutupi hubunganmu denganku dengan mengumumkan kau berpacaran dengan Jin??”

“Jangan samakan aku dengan Nagasawa!!” Bentakku.

“Lalu kenapa kau kencan dengan Jin?Aku ini pacarmu kan!!”

“Apa karena kau pacarku kau punya hak penuh atas diriku dan melarangku pergi dengan cowok selain dirimu?!”

Kenapa aku malah berkata seperti itu. Sepertinya saat ini pikiranku bukan milikku lagi. Aku bisa merasakan Yamapi kaget dengan kata-kataku tadi. Hening yang panjang. Matahari sedikit demi sedikit tenggelam.

“Kita putus.” Kata Yamapi.

Kata ‘putus’ itu seperti petir yang menyambar tubuhku. Aku berdiri kaku. Bibirku beku. Yamapi kembali ke mobil dan meninggalkanku yang berdiri kaku dengan tatapan kosong. Aku ingin berteriak “Jangan pergi…aku tidak mau putus denganmu!!”, tapi sia-sia…bibirku terkunci rapat. Memang aku yang salah, aku sudah menghianati Yamapi. Aku hanya bisa menerima dengan pasrah keputusan Yamapi.

Aku kembali ke apartemanku dengan pikiran kosong.

“Maki-chan!!!” Hiroki berlari keluar dari apartemen menyambut kedatanganku. “Daijoubu?”

Aku memeluk Hiroki untuk tempat bersandar. Aku menangis sekencang-kencangnya, tidak peduli penghuni apartemen lainnya melihatku. Hiroki tidak mengeluarkan satu katapun. Dia membiarkan aku menangis dalam pelukannya.

Aku meminta Hiroki pulang. Aku ingin sendiri saat ini. Malamnya aku terus menangis. Aku tidak bisa tidur. Semua kenangan dengan Yamapi terus tergambar di benakku. Semakin banyak kenangan yang kuingat semakin sesak dadaku. Aku baru bisa terlelap jam 5 pagi. Baru 3 jam aku terjaga, tiba-tiba ponselku berbunyi…dari Nagasawa.

Ohayo!” Sapanya ceria di sebrang sana.

“Nani?”

Kau pasti habis menangis semalaman kan?

“Kau meneleponku mau bilang kau senang kan?”

Tepat.” Kata Nagasawa. “Aku senang kau bisa merasakan apa yang kurasakan.

“Apa maksudmu?”

Yang kau rasakan sekarang sama dengan apa yang kurasakan saat aku harus menghianati Tomo-chan.” Nada bicaranya mulai serius. “Sakit sekali kan?Itu belum seberapa, rasa sakitku ditambah dengan kedatanganmu di kehidupan Tomo-chan.

“Rasa sakitmu itu karena kau yang membuatnya sendiri”

“…”

“Kau yang tidak mau popularitasmu turun mengorbankan perasaan Tomohisa, itu salahmu sendiri.”

Berisik!!!

Tuuut…tuuut…tuuut…

Nagasawa menutup ponselnya. Aku membuka gorden kamarku. Cuaca yang cerah terlalu silau untuk perasaanku saat ini. Biasanya jam segini aku melihat Yamapi masih tertidur lelap. Dia akan bangun setelah aku menyiapkan sarapan untuknya. Aku menutup wajahku dan mulai menangis lagi.

Aku tidak semangat untuk beraktivitas. Semua tawaran pemotretan dan syuting aku tolak. Aku ingin menenangkan diriku dulu.

*Skip*

“Pokonya besok kau harus datang.” Kata Erika yang datang ke apartemenku.

“Aku…”

“Tidak ada alasan!!!” Paksa Erika. “Aku mau semua temanku datang di hari pernikahank.”

“Baiklah…”

“Gitu dong!!”

Erika tidak membahas soal Yamapi sedikitpun. Aku tau maksudnya. Dia ingin aku bahagia tanpa harus mengingat masalah Yamapi lagi. Aku yakin Erika tau kalau Yamapi itu keras kepala, sama seperti Nishikido.

Pernikahan Erika dan Nishikido sangat meriah. Aku melihat Yamapi. Tapi tubuhku spontan berpaling. Aku tidak mau Yamapi melihatku. Akhirnya Erika dan Nishikido resmi menjadi suami istri.

“Aku akan melempar bunganya sekarang ya…” Kata Erika.

Semua tamu berkyaa ria, terutama para wanitanya. Mereka siap-siap menangkap bunga pengantin dari Erika. Erika pun melempar bunga itu. Bunga itu mendarat tepat ditanganku.

“Waaahh…Maki-chan omedetou!!!”

“…”

Semua mata tertuju padaku. Mataku sempat bertemu dengan mata Yamapi. Yamapi langsung memalingkan pandangannya, begitu juga denganku. Rasanya aku ingin menghilang dari sini. Bagaimana bisa mereka, Yamapi, Nagasawa, dan Akanishi bersikap biasa saja seolah tidak ada apa-apa. Aku hanya bisa diam di pesta yang meriah itu.

“Maki-chan, omedetou…kau dapat bunganya…” Hiroki menghampiriku yang berdiri sendiri menjauhi keramaian.

“Ah…arigatou.”

“Apa kau benar-benar Maki??”

“Nani??”

“Maki yang kukenal adalah cewek yang ceria dan suka marah-marah.”

“Aku tidak suka marah-marah tanpa alasan!!”

“Hehehe…” Hiroki tertawa.

“Nande??”

Hiroki menarik pipi kanan dan kiriku.

“itaaiii…”

“Habis kayanya kau kesulitan untuk tersenyum, jadi aku bantu.”

“Nande sore???” Aku menepis tangan Hiroki dari pipiku.

“Kau bukan Nobuta kan??” Goda Hiroki.

“Bukan. Tapi Nobuta itu aku.” Aku tersenyum.

“Gitu dong, waaahhh…Nobuta sudah bisa tersenyum…”

Sudah lama aku lupa caranya tersenyum. Hiroki tidak berubah. Dia masih saja bisa membuatku tertawa dalam keadaan sedih sekalipun. Dia memang sahabat yang baik. Untung ada Hiroki, jadi aku tidak kesepian di pesta semeriah ini. Untungnya lagi wartawan sibuk focus ke pernikaan Erika. Walau ada beberapa yang nyebelin ngejar-ngejar aku.

“Ne…Maki.” Kata Hiroki. “Mungkin sepertinya aku sedikit jahat, tapi jujur aku sedikit senang kau putus dengan Yamashita. Kau mungkin sudah mengerti apa maksudku.”

“Hmm.” Aku mengangguk. “Tapi saat ini aku sedang tidak mau memikirkan cinta.”

“Aku mengerti. Demo…aku Cuma mau bilang, kau jangan terus terpuruk seperti ini.”

“Hmm.” AKu mengangguk.

Aku tidak bisa melupakan Yamapi. Aku ingin kembali jadi cewek biasa yang tidak dikenal orang banyak. Tapi sepertinya itu tidak mungkin. Masalah kencan aku dan Akanishi masih berupa misteri. Aku masih dikejar-kejar oleh wartawan yang mencari berita terbaru dariku.

Sepertinya aku sudah ahli kabur dari kejaran wartawan. Aku menghentikan kegiatan keartisanku. Dunia artis mencari sosok Horikita Maki yang sedang naik daun dan tiba-tiba menghilang. Banyak infotainment yang menayangkan itu. Tidak sedikit wartawan yang mengejarku ke apartementku. Tapi aku berhasil mengatasinya.

Hampir 6 bulan aku menghilang dari dunia keartisanku. Sampai aku mendengar berita bangkitnya NEWS lagi. Walau tanpa Hiroki dan Hironori. Siang itu aku melihat konferensi pers kembalinya NEWS.

Banyak yang terjadi.” Yamapi memulai. “Kami akan berjuang sekali lagi, kami tidak ma terus terpuruk dengan masa lalu kami…dakara minna…ganbarimasu!!!

Clak…

Air mataku mengalir. Aku malu pada diriku yang terus terpuruk di masa lalu dan tidak maju ke depan. Aku memang tidak bisa melupakan Yamapi. Dan aku tidak akan melupakannya. Aku memutuskan untuk menjadi fansnya lagi. Aku akan melangkah maju ke depan dan menerima masa laluku tanpa penyesalan. Aku akan menjadi Horikita Maki yang baru.

Lie Heart VI

Akanishi benar-benar membuatku penasaran. Memangnya ada hubungan rahasia apa Yamapi dengan Nagasawa-san?? Masih 2 jam lagi konser baru dimulai. Aku memutuskan pergi ke backstage untuk menemui Yamapi. Aku akan coba Tanya padanya.

Akhirnya aku berhasil menemukan NEWS no heya. Samar-samar aku mendengar suara Yamapi. Ada suara Nishikido juga. Sepertinya konferensi pers Nishikido dan Erika membuat Nishikido melupakan masalah kepergian Hiroki. Aku senang mereka bisa baikan lagi.

“Sumima…” Kata-kataku terhenti tepat saat aku akan membuka pintu ruang ganti NEWS.

“Ini konser yang terakhir untuk kita, karena itu minna…ganbatte!!!” Kata Koyama.

Eh…terakhir. Apa NEWS benar-benar akan dibubarkan??!!

“Hmm…” Suara Tego sekarang. “Aku…padahal aku baru bergabung 3 tahun 10 bulan di Johnny Entertaiment, aku senang saat aku terpilih jadi member NEWS…apalagi bisa satu grup dengan Yamapi…akhhh…rasanya aku tidak percaya…”

“Padahal aku sudah mulai dekat dengan kalian semua…” Kata Takahisa.

“Minna pokoknya kita harus semangat!!! Berikan yang terbaik!!!” Kata Shige berusaha menyemangati semuanya.

“Baka!!” Kali ini Yamapi yang bicara.

“Yamapi-san…” Suara Tegoshi.

“Kalian semua zettai bakayaro!!!” Suara Yamapi dingin sekali. “Bicara apa kalian ini, seolah-olah kita akan berpisah selamanya. Kalian tidak dengar ya apa kata Johnny-san! Kita hanya off sementara waktu, suatu hari kita pasti berkumpul lagi…”

“Yamapi…” Koyama memeluk Yamapi. “Aku terharu mendengarnya…”

“Hanase yo!!”

“YOSH!!” Nishikido yang bicara. “Minna…GANBARU YO!!!”

“GANBARIMASU!!!” Kata semuanya.

Aku tidak mungkin membicarakan masalah pribadi disaat seperti ini. Aku tau Yamapi, setegar apapun dia, tapi tetap saja dia termasuk cowok yasashii. Aku bersyukur punya cowok kayak dia…*ya..iyalah*. Nanti saja kutanyakan.

Konser berlangsung meriah. Sangat meriah malah. Banyak cewek yang meneriakkan nama Yamapi. Cemburu sih…tapi mau bagaimana lagi, itu jadi resiko punya pacar artis kan. Untung saja dimana-mana cewek, jadi tidak aka nada yang memperhatikan kalau aku Hotikita Maki. Tapi tetap saja aku jaga-jaga dengan menggunakan topi. Aku benar-benar bisa melihat Yamapi dari dekat. Suaranya pun terdengar jelas sekali. Padahal tiap aku nonton konser NEWS pasti selalu jauh dari panggung. Senangnya…

Lagu Nippon menjadi lagu pembuka. Dilanjutkan dengan lagu Kibou Yell dan Cherrish. Kemudian Teppen, ya ampun…aku rindu NEWS yang ber-8 kalau mendengar lagu lagu ini. Lagu demi lagu pun dipersembahkan. Sampai akhirnya lagu Sayaendou yan Hadashi no Shinderera Boii.

“Minna…” Yamapi bicara. “Kyou wa…boku tachi wa…tanoshikatta…dakara…ARIGATOU GOZAIMASHITA!!!”

“Arigatou…” Kata Tegoshi.

“Minna arigatou!!!” Nishikido berteriak.

“Arigatou….” Teriak Koyama, Shige dan Takahisa bersamaan.

“Kita pasti bertemu lagi…” Lajut Yamapi.

Teriakan “nande?” terdegar bergemuruh dari tempat penonton.

“Untuk sementara waktu, kami NEWS…akan mengurangi kegiatan kami karena suatu hal, demo minna…kami tetap memohon dukungan kalian, onegaishimasu…”

Yamapi membungguk member hormat, diikuti oleh Nishikido, Tegoshi, Koyama, Shige, dan Takahisa.

“Inilah persembahan terakhir dari kami…DREAM…douzo!!” Teriak Koyama.

Lagu Dream pun mengalun. Benar-benar lagu yang menyentuh. Suasana di konser jadi hening. Koyama dan Shige mulai terisak-isak. Dengan suara bergetar, Tegoshi dan Takahisa melanjutkan bait lagunya. Yamapi dan Nishikido sudah berkaca-kaca menahan air mata. Aku meneteskan air mata. Tidak…semua penonton ikut mengeluarkan air mata untuk NEWS.

“Kenapa matamu merah??” Kata Yamapi padaku di backstage.

“Apanya yang kenapa…matamu juga berkaca-kaca gitu!!” Jawabku.

“Hmmm.”

“Ne…Tomo.” Kataku. “Aku bangga padamu. Aku yakin suatu hari nanti NEWS pasti akan bersatu lagi.”

“Maki…aku ingin memelukmu.”

“Jangan di sini.” Akanishi datang.

“Jin..”

“Lebih baik wartawan mengerumunimu gara-gara kepergok bermesraan dengan Horikita-san atau menghadiri konferensi pers NEWS yang sebentar lagi dimulai?”

“Pertanyaanmu menjebakku Jin!” Kata Yamapi.

“Mereka menunggumu untuk wawancara tentang NEWS. Cepatlah!”

“Hai…hai…Maki aku pergi dulu ya…”

“Hmm.” Aku menganguk mengiyakan.

Yamapi pun pergi ke tempat konferensi pers mengenai pendingnya NEWS sementara waktu.

“Bagaimana?” Tanya Jin. “Kau sudah Tanya ke Pi?”

“…”

“Sepertinya kau harus menerima tawaran kencanku.”

“Akanishi-san…terima kasih atas tawaranmu. Aku pulang, jya…”

“Kau pasti akan menerimaku Horikita-san.”

“Maaf kalau aku sedikit menasehati, tapi…sikapmu ini tidak sopan!” Kataku tegas. “Jangan mengajak kencan cewek yang tidak kau sukai, apalagi dia pacar sahabatmu sendiri.”

“Aku tidak akan mengajak kencan cewek yang tidak aku suka.”

“Heh?”

Tiba-tiba Akanishi menarikku. Chup. Dia mencium bibirku. Aku langsung mendorongnya.

“kau…”

“Aku bilang aku yang menemukanmu lebih dulu kan! Jya…Maki-chan.”

Areeeee???

Aku…tadi Akanishi menciumku. Aku dicium cowok selain Yamapi. Air mataku keluar. Aku langsung berlari ke toilet. Segera aku menghapus ciuman Akanishi di bibirku tadi. Bagaimana ini?? Aku merasa bersalah pada Yamapi. Yamapi…gomenne.

“Tomo…” Panggilku pada Yamapi.”

“Kau menungguku.”

“Hmm.” Aku menganguk.

“Tumben.”

“Gomenne.” Kataku sambil menggenggam lengan Yamapi.

“Nande? Minta maaf untuk apa?”

“Pokonya aku minta maaf…” Aku tidak mungkin bilang kalau Akanishi tadi menciumku. Apalagi Akanishi itu sahabat Yamapi sejak masuk Johnny.

“Kau ini aneh! Tapi…aku maafkan.” Ucap Yamapi sambil mengusap-usap kepalaku.

Walau NEWS tidak berkegiatan untuk sementara waktu, tapi Yamapi tetap saja sibuk. Buktinya saja sudah hamper 3 minggu ini berbagai wawancara reality show dan pemotretan menyibukkannya. Dia bahkan dapat debut solo karier. Sekarang sedang sibuk latihan, rekaman, dan syuting untuk membuat video klipnya.

“Ok…bagus Horikita-san.” Kata forografer majalah Onna Star. “Hari ini cukup.”

“Arigatou gozaimasu.” Kataku.

“Doumo Horikita-san!”

“Ah…doumo, Nagasawa-san.”

“Nagasawa-san kau sudah datang?” Sapa kru Onna Star.

“Hai.”

“Tunggu sebentar ya, kami siapkan dulu semua pemotretan untukmu. “

“Ok, santai aja.” Jawab Nagasawa. “Ne Horikita-san.” Panggil nagasawa padaku yang sudah siap-siap pergi. “Sepertinya peringatanku masih belum cukup ya!”

“Maksudmu?”

“Kau ini pura-pura bodoh atau memang bodoh sih!!”

“…”

“Nagasawa-san sudah siap…!!!” Teriak kru dari sebrang ruang pemotretan.

“Haaaiii.” Jawab Nagasawa.

Untung saja kru cepat memanggil Nagasawa. Dia pun pergi.

“Ah…aku lupa…” Kata Nagasawa tiba-tiba. “Bagaimana kalau Tomo tau kau berciuman dengan Akanishi ya??”

“Eh?”

“Kalau kau kesulitan memberitahunya, aku bisa membantumu.”

Dia tau. Bagaimana kalau Nagasawa benar-benar membertauhu Yamapi. Lebih baik Yamapi tau dari mulutku daripada dari mulut orang lain. Tapi…apa aku harus memberitahunya. Kalau dia marah gimana?? Bagaimana kalau dia malah minta putus dariku?? Aku belum siap…

“Darimana saja kau???”

“Tomo…” Aku kaget Yamapi ada di Apartemenku. “Sejak kapan kau di sini.”

“Itu tidak penting.” Yamapi terlihat marah.

“Nande?”

“Nande katamu??! Kenapa kau tidak memberitahuku!!!”

“Heh??” Mungkinkah dia sudah tau.

“Kalau ada apa-apa tentang kita langsung beritahu aku!!”

“Itu…” Bagaimana ini???

“Jadi??”

“Aku…gomen, hontouni gomen.”

“Sudahlah…tapi aku senang sekali.” Yamapi langsung memelukku.

Heh?? Yamapi senang aku dicium cowok lain? Tidak salah??

“Akhirnya kita dapet dorama bareng lagi.”

“Heeehhh???”

“’Heh’? Kau tidak senang?”

“Dorama? Kita main di dorama yang sama lagi??” Tanyaku memastikan.

“Bukannya kau sudah tau. Kau sudah tau malah tidak memberitahuku.”

Ternyata aku salah sambung dengan pemikiran Yamapi. Berarti Yamapi belum tau mengenai ciuman itu. Syukurlah. Langsung saja ponselku berbunyi. Dari manajerku. Ternyata aku memang dapat peran di dorama yang baru bersama Yamapi.

Dorama kali ini Yamapi menjadi peran utama. Full dari awal sampai akhir. Bisa dibilang aku peran utama kedua setelah Yamapi. Judul doramanya Kurosagi. Yamapi jadi seorang penipu bernama Kurosaki. Dan aku cewek yang menentang pekerjaannya itu, Tsurara. Kebalikan dari dorama Nobuta, kalau di Nobuta Akira yang suka pada Nobuko, kalau di dorama ini Tsurara yang suka Kurosaki.

“Skenario apaan nih!!” Omel Yamapi di lokasi syuting Kurosagi. Kami sudah memulai syuting episode pertama dorama Kurosagi.

“Nande? Dari tadi kau mengomentari skenarionya terus.”

“Sebenarnya aku suka jalan ceritanya.”

“Soshite?” Tanyaku lagi. “Kalau bagus jangan ngomel mulu dong!”

“Habis…aku kira bakal dapet dorama romantis.”

“Nande sore…”

“Memangnya kau tidak mau kita berperan sebagai sepasang kekasih??” Tanya Yamapi.

“Bukannya begitu, tapi…”

“Kau ini! Setidaknya kalau di dunia peran aku bisa memelukmu, tanpa ada seorang pun yang curiga.”

“Apa isi otakmu Cuma itu!!”

“Aku ini laki-laki normal, wajar dong kalau aku ingin memeluk kekasihku sendiri.” Jelas Yamapi. “Aku tidak mau hubungan ini terus disembunyikan.”

“Lho?? Siapa yang menyembunyikannya, member NEWS, Erika, Kamenashi, keluargamu, bahkan Nagasawa dan Akanishi pun tau kan!!”

“Bukan mereka yang kumaksud!!”

“Sudahlah…sudahlah…baca saja skenarionya!!”

“Ne…Maki!” Panggil Yamapi sambil menatapku tajam. “Kenapa kau tidak mau semua orang tau hubungan kita?”

“Heh??” Aku kaget dengan pertanyaannya.

“Ada yang kau sembunyikan dariku??”

Pikiranku langsung penuh dengan bayangan Nagasawa yang mengancamku. Belum lagi ajakan kencan Akanishi dan ciumannya itu. Lalu sedekat apa hubungan Yamapi dan Nagawawa. Sejak kapan aku bertemu Akanishi??Kenapa Akanishi tega melakukan itu padaku, pacar Yamapi, sahabatnya sendiri??Apa mungkin ini saatnya aku memberitahu Yamapi…

“Hmm.” Aku menggeleng. “Nandemonai…”

“Hontou??”

“Hmm.” Aku mengangguk. “Daijoubu.”

“Apa kau tidak mau semuanya tau karena kau tidak benar-benar suka padaku?? Perasaanmu padaku sebenarnya hanya suka terhadap idola saja, begitu kan??”

“Kalau kau tidak percaya pada perasaanku, jangan jadikan aku pacarmu!!!”

“Heh…????”

Aku pergi meninggalkan Yamapi. Aku kesal sekali pada ucapannya tadi. Bisa-bisanya dia tidak percaya kalau aku benar suka padanya. Bukan rasa suka seorang fans terhadap idolanya, tapi rasa suka seorang cewek pada kekasihnya.

Syutingpun dimulai. Aku merasa cerita Kurosagi ini seperti cerita cinta kami yang selalu bertengkar. Walau di cerita ini hubungan kami tidak jelas arahnya. Pulang syuting Yamapi harus menghadiri Show di Music Station. Ternyata debut solonya menjadi lagu utama di dorama Kurosagi ini. Daite Senorita.

Aku langsung pulang ke apartement. Sepertinya Yamapi marah gara-gara ucapanku tadi. Tapi biarlah…harusnya kan aku yang marah!! Pokonya sampai dia bilang maaf aku tidak akan minta maaf!! Sesampainya di depan kamar apartement, aku menemukan keganjilan. Pintunya tidak dikunci. Mungkin acara di Music Station diundur jadi Yamapi ada di dalam, Soalnya hanya dia yang kuberi kunci duplikat kamarku. Pasti dia mau bersujud minta maaf…

“Okaeri!!!” Ucapku.

“Tadaima!”

E~h…Ini bukan suara Yamapi.

“kenapa kau ada disini??” Tanyaku kaget melihat Akanishi sedang asyik menonton TV di kamarku. “Bagaimana kau bisa masuk ke kamarku??”

“Kau ini galak sekali.” Kata Akanishi. “Aku mau mengantar ini padamu.”

Akanishi menyodorkkan rangkaian bunga mawar padaku.

“Untuk apa?” Tanyaku heran.

“Jangan salah paham. Ini dari Pi, katanya sebagai permohonan maaf.”

“Kenapa tidak did sendiri saja yang kasih??”

“Kau tau kan kalau sekarang dia harus menghadiri Music Station untuk debut solonya yang pertama.” Kata Akanishi. “Jadi dia minta tolong padaku untuk mengantarkan ini. Tadi aku bertemu dengannya. Dan dia kasih kunci apartementmu, jadi aku bisa masuk…” Jelasnya.

“Terima kasih.” Kataku. “Kalau gitu urusanmu di sini sudah selesai kan, kau boleh pulang.”

“Aku tidak mau.”

“Heh?”

“Aku masih mau di sini bersamamu.” Godanya.

“Jangan macam-macam!! Pulanglah…onegai!!” Pintaku.

“Bukan Cuma Pi yang keras kepala, aku bisa lebih keras kepala darinya lho!!”

“Aku heran padamu.” Kataku. “Kau ini sahabat Tomo dari kecil kan? Kalian bersama-sama di Johnny sejak awal masuk, tapi kenapa kau malah bersikap seperti ini!!”

“Karena aku sahabatnya.”

“Jangan membuatku bingung!!”

Tiba-tiba Akanishi mendorong dan menjatuhkanku di atas tempat tidur. Posisinya tepat di atasku. Tangannya mengikat tanganku.

“Hanase yo!!!” Teriakku.

“Karena aku sahabatnya, maka…akulah orang yang paling membencinya.”

“Heh?”

Mata Akanishi memerah. Tatapannya seolah dia siap untuk menerkam. Tatapan penuh kebencian.

“Aku akan mendapatkan apapun miliknya…” Akanishi melepaskanku. “Dakara…aku pasti akan mendapatkanmu. Jya!” Chup, Akanishi mengecup pipiku.

“Apa-apaan kau!!!” Aku melempar bantal ke arah pintu setelah Akanishi menutupnya.

Pagi yang seperti biasanya. Saat kubuka mata Yamapi ada di hadapanku. Dengan kesal aku mendorongnya jatuh dari tempat tidurku.

“Iiiiitaaaiiii….” Erang Yamapi. “Nande?? Caramu membangunkanku kasar sekali sih!”

“…”

“Kau ini kenapa, pagi-pagi sudah marah-marah gitu!! Bukannya Jin sudah mengirimkan bunga dariku?”

“Itu yang membuatku marah!!” bentakku.

“O~H…wakatta, kau mau aku yang langsung memberikannya kan?? Gomen…kau tau aku tidak bisa memberikannya langsung kan…”

“Tidak masalah kau mau menitipkan bunganya pada orang gila sekalipun…” Ucapku kesal. “…yang penting jangan sembarangan memberikan kunci apartementku pada orang lain dong!!!”

“Jin itu bukan orang lain…”

“Apalagi padanya!!!” Potongku spontan, Yamapi kaget. “A~h…”

“Memangnya kenapa dengan Jin?” Tanya Yamapi. “Kau tau dia itu sahabatku kan!!”

“Itu…anooo…pokonya jangan sembarangan kasih kunci apartementku!!!” Ucapku sebagai tanda selesainya pertengkaran pagi itu.

Aku dan Yamapi benar-benar disibukkan oleh syuting Kurosagi. Bagusnya kami jadi sering bersama tanpa ada seorang pun curiga. Kami menghabiskan waktu istirahat syuting dengan bercanda-canda. Aku ingat waktu istirahat syuting Kurosagi episode 4. Saat itu ada wawancara khusus. Dan Yamapi menunjukkan gerakan dance Daite Senorita. Kyaaa…aku baru pertama kali melihat Yamapi nge-dance di depan mataku secara langsung. Kami benar-benar menghabiskan setiap waktu istirahat bersama-sama.

*Skip ya*

Ga kerasa dorama Kurosagi sudah memasuki episode 10. Artinya tinggal 1 episode lagi. Doramaku dengan Yamapi kali ini booming. Nggak aneh sih…abiz Yamapi yang full main di dorama ini. Apalagi bisa melihat Yamapi dengan berbagai karakter. Aku yang menjadi lawan mainnya saja ber-kyaaa ria dalam hati. Kadang aku seperti bermimpi kalau Yamapi itu pacarku.

“Maki…mitte!! Kalau ini bagus ga???” Tanya Erika padaku.

Dia menunjukkan gambar gaun pengantin di majalah yang baru saja dia beli. A~h…aku belum member tahu ya…Nishikido dan Erika memutuskan untuk menikah. Rencananya sih 3 bulan lagi. Seperti biasanya, mereka berhasil menyembunyikan berita bahagia ini pada wartawan. Mereka bilang akan membuat surprise. Saat ini Erika sedang main ke apartementku dan meminta pendapatku untuk gaun pengantinnya.

“Bagus…bagus…” Kataku.

“Ne Maki! Dari tadi semua gaun yang aku tunjuk selalu kau bilang bagus, kau malah tambah membuatku bingung memilih yang mana!!” Kata Erika.

“Eh…gomen. Memang semuanya bagus kok!” Kataku. “Kenapa ga Tanya Nishikido saja sih??Dia pasti lebih tau kau lebih cantik pakai yang mana!!” Saranku.

“Kau pikir dia peduli aku pakai baju apa.” Kata Erika sambil melirik Nishikido yang cuek mendengar music di mp3 sambil baca komik. “Kalau aku pakai karung juga dia tidak akan peduli!!!”

“Aku datang!!!” Teriak Yamapi sambil membawa keresek besar makanan di tangannya.

“Kau lama sekali.” Kata Nishikido akhirnya lepas dari komik dan mp3-nya.

“Kau pikir semudah apa aku bisa lolos di tempat umum!! Untung ada Jin.”

“Yo!” Jin muncul dari belakang Yamapi.

Jin???Akanishi Jin??? Jangan bercanda!!! Hidupku beberapa minggu ini sudah tenang tanpa kehadirannya. Sekarang dia datang lagi…ya…Tuhan…Yamapi bodoh!!! Ngapain bawa-bawa Jin ke sini.

“Wah…sepertinya sedang ada kumpul-kumpul nih!!” Kata Jin.

“Iya…tapi kau tamu tak diundang!” Gumamku.

“Hisashiburi…Maki.” Sapa Jin. Berani-beraninya dia memanggil nama kecilku.

“Hisashiburi…” Jawabku malas.

“Jin tangkap!!” Yamapi melempar cola pada Jin.

“Arigatou…”

“Siapa yang mau menikah??” Tanya Jin sambil mengangkat majalah pengantin milik Erika. “Pi…kau tidak pernah bilang mau menikah.”

“Chigau…bukan aku. Ryo dan Erika.”

“Oh…syukurlah.” Jin senyam-senyum.

“Nande??” Tanya Yamapi.

“Karena aku harus menikah lebih dulu sebelum kau!!” Kata Jin.

“Hahahahhaha…punya pacar saja belum. Maaf Jin, sepertinya aku mendahuluimu.” Kata Yamapi tak mau kalah.

“Kalau aku tidak punya pacar bukan berarti aku tidak punya calon kan?!”

“Ehhhh???” Yamapi dan Nishikido kompak kaget.

“Kau ini diam-diam menghanyutkan Jin!!” Kata Ryo.

“Sejak kapan kau bisa suka sama cewek??” Canda Yamapi.

“Sejak aku bertemu dengannya.” Tiba-tiba Jin menatapku. Aku juga bisa merasakan semua mata tertuju ke arahku.

“Eh…ah…Bagaimana kalau aku buat popcornya sekarang?? Sebentar ya…” Dengan gugup aku ke dapur.

“Pacarmu lucu juga ya Pi!” Kata Jin.

“…” Yamapi hanya terdiam.

Akanishi sudah keterlaluan!!! Bagaimana kalau Yamapi curiga dan salah paham. Aku selesai membuat popcorn-nya. Kami pun makan sambil ngobrol-ngobrol. Yamapi, Nishikido, dan Akanishi asyik membicarakan kerjaan mereka. Erika masih menanyakan pendapatku tentang gaun pengantinnya.

Kriiing…kriiiing…kriiiing…

Ponsel Yamapi berbunyi.

“Moshi-moshi..” Jawab Yamapi.

Moshi-moshi Tomo-chan.

“Ah…Masami-chan.”

Nagasawa menelepon Yamapi, ada apa?? Aku bersikap biasa saja dengan terus mengobrol dengan Erika. Tapi telingaku terus mendengarkan.

Kau ada dimana sekarang??” Tanya Nagasawa di sebrang sana.

“Aku di apartemen Maki, kami sedang kumpul-kumpul.”

Apartemen Maki?!

“Hmm…nande?” Tanya Yamapi.

Kita bisa keluar sekarang??”

Sekarang? Memangnya ada apa?”

Besok kan ulang taunmu. Besok aku ada syuting di Hokaido, makannya aku inginmerayakanya sekarang.

“Oh…daijoubu Masami.” Kata Yamapi. “Kau ingat ulang taunku saja aku sudah senang tidak perlu dirayakan.”

Nagasawa juga ternyata ingat ulang tahun Yamapi. Aku ingat besok ulang tahun Yamapi yang ke-21. Aku sudah punya rencana untuk ulang tahunnya selesai syuting Kurosagi episode 11 besok. Jujur…aku cemburu Nagasawa mendahuluiku.

Pokonya aku mau merayakannya!!! Aku tunggu kau sekarang di Romantic Cafe ya…Matteru!!”

“Chotto Masami…”

“Aku juga mau kasih tau sesuatu tentang Horikita dan Akanishi.

“Eh?”

Jya…matteru!”

“Aku pergi dulu ya…” Kata Yamapi akhirnya pergi menemui Nagasawa.

Yamapi pergi tanpa Tanya padaku apa aku setuju dia bertemu Nagasawa atau tidak. Nyebelin!!! Erika akhirnya sudah memutuskan gaun yang akan ia pakai di pernikahannya nanti dengan Nishikido. Erika dan Nishikido pun pamit pulang.

“Kalau begitu…aku juga pulang.” Kata Akanishi.

“Kau memang seharusnya pulang.”

“Baiklah, tapi sebelumnya…aku masih membuka tawaran untukmu.”

“Nani?”

“Sepertinya Yamapi sangat mementingkan Nagasawa ya…” Aku panas mendengar kata-kata Akanishi. “Kalau kau mau kencan denganku, akan kuberitahhu semua rahasia mereka. Dou??”

Akanishi menunggu jawabanku.

“Kemana kita akan kencan?” Tanyaku akhirnya.

“Star Park. Hari minggu kutunggu kau jam 9 pagi ya…Jya!”

Akanishi pergi. Sepertinya otakku sudah tidak bisa berfikir sehat lagi. Hubungan Nagasawa dan Yamapi membuatku tidak bisa berfikir jernih. Tapi aku tidak mungkin mencabut kata-kataku pada Akanishi. Aku terlanjur menerima ajakan kencannya.

Pagi ini Yamapi tidak ada dalam kamarku. Tumben. Apa dia semalaman bersama Nagasawa??Akhhh…aku tidak mau memikirkannya. Aku percaya pada Yamapi. Dia tidak mungkin menghianatiku. Daripada memikirkan itu, aku cepat-cepat bersiap-siap untuk ke lokasi syuting Kurosagi. Hari ini syuting terakhir dan juga…

“AAKKKKHHHH!!!!! Hari ini kan ulang tahun Yamapi!!”

Kemarin aku lupa beli kado. Aku juga belum mengucapkan selamat padanya. Kenapa aku bisa lupa sih!!! Di perjalanan menuju tempat syuting aku menelepon Yamapi…tapi…Ponselku mati!!! Aku lupa men-charge-nya…Pokonya sesampainya di lokasi syuting aku harus mengucapkan selamat ulang tahun pada Yamapi. Tapi diluar dugaan…

“Horikita-san kau sudah telat 1 jam!!!” Kata sutradara menyambut kedatanganku.

“Eh??” Aku melihat jam tanganku. “Aku datang tepat waktu kok.”

“Memangnya kau lupa kalau syuting dimajukan 1 jam lebih cepat??” Tanya sutradara.

“Ah…gomen…aku benar-benar tidak ingat.”

“Sudahlah…cepat ganti baju, syuting segera dimulai.”

Pikiranku benar-benar habis untuk memikirkan Nagasawa dan Yamapi. Aku tidak sempat mengucapkan ulang tahun pada Yamapi. Hari ini sangat melelahkan. Aku bahkan harus mengambil take beberapa kali karena lupa skenarionya. Namun…akhirnya syuting berakhir juga…

PAK…

“Itaaaiii…” erangku setelah Yamapi memukul kelapaku.

“Hari ini kau jelek sekali!!!” Yamapi duduk di sebelahku.

“…”

“Nande??”

“Gomen…” Kataku. “Aku terlambat mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. Aku juga lupa beli kado untukmu. Bahkan kue ulang tahun pun tidak aku siapkan…gomen…” Aku menyembunyikan mukaku ke dalam lutut.

“Aku kesal sih…” Kata Yamapi. “Demo…arigatou…kau memikirkannya sampai lupa semuanya.” Yamapi mengusap kepalaku.

“Ne…kau mau minta apa?” Kataku. “Aku kan belum memberimu hadiah.”

“hmmm…” Yamapi berfikir. “Aku mau kau.”

“eh???”

“Hahahahaha…” Yamapi tertawa setelah menggodaku.

“Nani sore??!!”

“Ternyata benar kata Jin, kau ini lucu juga ya…”

Aku terdiam. Jin bilang begitu pada Yamapi?? Dasar!!!

“Nande??” Tanya Yamapi yang melihatku terdiam.

“Hmm..nandemonai…” Jawabku. “Jadi kau mau hadiah apa?” Tanyaku lagi.

“Aku tidak mau hadiah.” Jawab Yamapi.

“Lalu?”

“Hmmm…aku mau kita mengumumkan hubungan kita.”

“Heh??”

“Nande? Kau masih tidak mau juga?” Sepertinya Yamapi serius.

“Aku…bukankah kita berdua saja yang tau itu sudah cukup?? Aku sudah bilang berapa kali padamu.”

“Kau ini kenapa sih?” Tatapan Yamapi tepat menusuk mataku. “Setiap kali aku ingin hubungan kita diketahui semua orang, kau selalu menolaknya.”

“Suatu hari semua orang juga akan tau.”

“Suatu hari itu kapan??” Nada bicara Yamapi makin tinggi. “Apa perlu menunggu sampai kita jadi kakek nenek??!”

“Bukan begitu…”

“Atau sampai orang-orang tau kau pernah menjadi pacarku!!”

“Apa maksudmu??”

“Aku hanya ingin orang-orang tau kau ini pacarku, apa itu egois!!!”

“…”

“Gomen…akhir-akhir ini kau seperti menyembunyikan sesuatu dariku, aku hanya khawatir. Aku takut kau pergi dariku.”

“Tomohisa…” Panggilku. “Apapun yang terjadi, shinjitte kudasai…onegai…”

Yamapi menciumkku lembut sekali. Perasaan kami tersampaikan satu sama lain lewat ciuman itu. Gomenne Yamapi *gantinya Gomenne Juliet*…Aku janji aku tidak akan pernah menghianatimu. Aku janji…